Penjelasan Dr. Andani tentang Penambahan 47 Kasus Baru Covid-19 di Sumbar

Kepala Labor Unand

Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand Andani Eka Putra memperlihatkan alat dalam pemeriksaan spesimen corona (Foto: Irwanda/Langgam.id)

Langgam.id – Terjadi lonjakan penambahan kasus baru Covid-19 di Sumatra Barat (Sumbar) dengan temuan kasus positif sebanyak 47 orang pada Jumat (7/8/2020) pagi. Menanggapi rekor penambahan terbanyak selama pandemi ini, Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Andani Eka Putra mengatakan, hal ini terkait dengan pergerakan orang dari luar Provinsi Sumbar.

“Hari ini, 7 Agustus, angka positif sumbar hasil pemeriksaan 6 Agustus adalah 47 orang positif atau 3.3 persen untuk angka positif. Masih dibawah standar WHO yang 5%.. Angka ini sangat terkait dengan pergerakan orang, khususnya dari luar provinsi,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat pagi.

Baca Juga: Rekor Baru Penambahan Terbanyak, 47 Orang Positif Covid-19 di Sumbar

Menurutnya, pihak labor dan dinas kesehatan sudah memprediksi akan terjadi. “Bagi kita di lab dan teman-teman dinkes, sudah memprediksi akan ada letupan seperti ini. Tinggal sekarang bagaimana tracing tetap konsisten dengan kapasitas besar,” tuturnya.

Semua kasus yang dirilis pada Jumat pagi ini, menurutnya, tanpa gejala. “Semua yang kita temukan hari ini tanpa gejala atau ringan. Namun mereka adalah silent spreader (penyebar diam-diam) yang jika kita tidak temukan akan menjadi penular bagi orang lain.:

Terkait dengan kondisi tersebut, Dr Andani menghimbau agar bersama-sama menjelaskan ke masyarakat bahwa situasi masih terkendali dan apa yang ditemukan merupakan proses pencarian kasus. “Mari bersama-sama mengingatkan orang dari luar provinsi untuk memeriksakan diri (swab) ke puskesmas atau di bandara,” tuturnya.

Andani meminta agar masyarakat tetap jalankan protokol covid-19 karena ini menandakan kita menyayangi keluarga, rekan kerja dan tetangga. “Tidak usah berfikir gelombang-gelombang. Karena ini hanya bagian proses. Jika ini disebut gelombang kedua, maka nanti akan ada lagi gelombang 3, 4 dan seterusnya. Pengalaman di Eropa dan Amerika hanya ada satu gelombang. Bagi negara yg terkendali, tidak ada fase puncak atau puncak. Cenderung datar dengan riak-riak. Ini adalah riak-riak tersebut,” ujarnya.

Ia meminta untuk tidak saling menyalahkan. “Tidak usah saling menyalahkan, yang penting bagaimana kita bekerjasama secara optimal untuk tracing (pelacakan) dan testing. Mari saling mendukung utk mempertahankan Sumbar tetap terkendali. Saat ini adalah bagian dari pengendalian tersebut. Semoga Allah meridhoi apa yang kita kerjakan ini,” katanya. (*/Rahmadi/SRP/SS)

Baca Juga

Jembatan Kembar Silaing di Kota Padang Panjang dihantam longsor pada Kamis (27/11/2025) sekitar pukul 11.52 WIB.
Banjir dan Longsor di Sumbar, Anggota DPR RI Mulyadi Minta Pemerintah Tetapkan Bencana Nasional
Proses evakuasi korban banjir bandang atau galodo di Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam, Jumat (27/11/2025. BPBD
Update Galodo di Salareh Aia: 34 Korban Meninggal, 68 Orang Hilang
Proses evakuasi korban banjir bandang atau galodo di Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam, Jumat (27/11/2025. BPBD
Rekap Bencana Kabupaten Agam: 74 Korban Meninggal, 78 Orang Hilang
Bantuan Presiden Tiba di Sumbar, Wagub Vasko Pastikan Langsung Didistribusikan ke Korban
Bantuan Presiden Tiba di Sumbar, Wagub Vasko Pastikan Langsung Didistribusikan ke Korban
Material banjir bandang berupa kayu bekas penebangan di kawasan pantai Parkit Padang.
Pembalakan Diduga Pemicu Banjir di Sumbar, Kayu Gelondongan Berserakan di Pantai Padang
Tim SAR mengevakuasi korban galodo di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam. IST
BPBD Agam Laporkan 29 Orang Meninggal Akibat Galodo di Salareh Aia