Langgam.id - Puluhan anak yatim-piatu beserta pengurus Panti Asuhan Bundo Saiyo membutuhkan uluran tangan dermawan untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. Kondisi memburuk sejak pengelola panti itu positif terpapar covid-19 dan sedang menjalani perawatan.
Panti ini berada di Tanjung Aur, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Setidaknya, terdapat 45 orang anak dan pengurus yang berada di panti tersebut. Mereka juga telah lebih seminggu ini mengisolasi diri.
Salah seorang pengurus Panti Asuhan Bundo Saiyo, Novel Indra Yanti mengatakan keseluruhan penghuni panti telah dilakukan pemeriksaan swab. Hasilnya dinyatakan negatif, hanya satu anak diumumkan positif.
"Kami isolasi masuk hari ke delapan. Sekarang telah ada beberapa donatur yang mau memberikan bantuan kebutuhan untuk sahur dan berbuka. Tapi itu diperkirakan hanya cukup beberapa hari ke depan," kata Novel dihubungi Langgam.id, Kamis (14/5/2020).
Menurutnya, bantuan yang didapatkan berupa mie instan, namun apabila dikonsumsi terus menerus tentu tidak baik bagi anak. Ia berharap adanya bantuan berupa vitamin, buah-buahan dan susu bagi anak-anak panti.
"Kami bersyukur bantuan ada, tapi tidak mungkin juga tiap hari makan mie kan tidak baik. Makanya kami berharap adanya bantuan berupa makanan dan buah-buahan yang bergizi," ujarnya.
Novel mengungkapkan para anak panti kebanyakan berasal dari Kabupaten Dharmasraya, mereka terdiri yatim-piatu hingga keluarga kurang mampu. Keseharian, kegiatan anak panti seperti mengaji, salat subuh berjamaah hingga sekolah.
"Kalau bantuan dari dinas sosial belum ada dapat kami. Hanya dari donatur-donatur, kemarin seperti dari kejaksaan. Selain kebutuhan makanan, susu, kami juga butuh bahan-bahan harian seperti sabun dan lainnya," tuturnya.
Puluhan anak di Panti Asuhan Bundo Saiyo berusia beragam, paling kecil delapan tahun. Saat ini, mereka hanya tergantung bagi para donatur untuk memenuhi kebutuhan. Bagi para masyarakat yang ingin membantu, dapat datang langsung ke panti tersebut. (Irwanda/ICA)