Langgam.id - Pengamat Politik Universitas Andalas (Unand), Prof Asrinaldi mengatakan, preferensi atau pertimbangan masyarakat dalam memilih calon presiden (Capres) berbeda dengan memilih calon anggota legislatif.
Dalam memilih presiden, terang Asrinaldi, masyarakat memiliki apa yang ia sebut impresi politik.
"Impresi politik itu bisa dikatakan sebagai kesan awal masyarakat dalam memilih seorang calon. Pemilih di Sumbar akan melihat siapa yang punya keunggulan dan kelebihan yang lebih banyak ketimbang calon presiden lain," ujar pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unand ini.
Capres Anies Baswedan menurut Asrinaldi, memiliki impresi sebagai tokoh yang rasional, intelek, terdidik, dan religius. Itu semua merupakan gambaran serta gestur yang bisa dipahami oleh pemilih di Sumbar.
"Dari impresi itu, makanya Anies itu cenderung dominan ketimbang calon presiden yang lain menurut saya," tutur Asrinaldi.
Sedangkan preferensi masyarakat memilih anggota legislatif tidak melihat pada konteks impresi tersebut.
Menurut Asrinaldi, dalam memilih caleg masyarakat lebih melihat siapa yang mereka kenal. Atau siapa yang dekat dengan mereka, dalam arti pernah bertemu, bertegur sapa, dan bercakap-cakap.
Hal inilah, terang Asrinaldi, yang lebih dominan menentukan arah pilihan pemilih terhadap caleg.
"Interaksi itu tidak mesti langsung dengan calegnya. Tapi bisa dengan tim pemenangannya, tim suksesnya, mereka mungkin membawa oleh-oleh, cenderamata, membawa proyek, atau uang. Itu akan lebih mudah bagi masyarakat untuk memilih," ucap Asrinaldi. (Haris/yki)