Penetapan Lokasi 2 Jalan Tol Padang-Pekanbaru Ditargetkan Selesai Tahun Ini

Jalan Tol Sumbar

Titik awal tol yang akan menghubungkan Padang-Pekanbaru. (Foto; pu.go.id)

Langgam.id - Proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Padang-Pekanbaru ditargetkan selesai sepanjang 10 KM di penetapan lokasi (penlok) 2 pada akhir tahun 2020. Saat ini proyek tersebut terus berjalan yang dilaksanakan oleh PT Hutama Karya.

Project Director Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru Marthen Robert Singai mengatakan saat ini tim dari pembebasan lahan untuk penlok 2 sudah bekerja dan berjalan sekitar 2 minggu.

Pihaknya terus melakukan pertemuan bersama tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan tim pembebasan lahan untuk melakukan sejumlah evaluasi, baik itu soal pengukuran, pemetaan dan inventarisasi.

"Kita selalu rapat evaluasi, kira-kira apa yang hasilnya, kendala, dan pembahasan lainnya," katanya, Sabtu (27/6/2020).

Menurutnya memang sempat ada beberapa penolakan warga di sekitar Parit Malintang. Hal itu terjadi karena masyarakat belum mendapatkan informasi, saat ini kembali dilakukan sosialisasi ulang kepada masyarakat bersama kepala Korong setempat.

Penlok 2 terdiri dari KM 4,2 di Nagari Kasang sampai titik KM 36,6 yang berada di Koto Hilalang, Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman. Penlok 2 merupakan kelanjutan dari penlok 1 yang sudah berjalan dari KM 0 di jalan By Pass Kasang, sampai KM 4,2.

Setelah adanya penlok 2 oleh Gubernur Sumbar, proses pembebasan lahan dapat dilanjutkan.

Selain itu, saat ini pembangunan di penlok 1 juga tetap berjalan dan masih tahap pengerjaan fisik. Sudah sekitar 22 persen jalan tersebut dapat diselesaikan.

Pengerjaan di penlok 1 terus berjalan sambil pembebasan lahan di penlok 2 dikerjakan. Pada penlok 2 juga sudah ada yang dimulai pengerjaan tepatnya di titik STA 23.

"Penlok 2 masih tahap pengukuran dan inventarisasi lahan, tetapi kami sudah izin kegiatan tepatnya di STA 23 dengan kegiatan mulai memancang, kita juga sudah sepakat dengan warga, sambil mereka menunggu dibayar ganti rugi kami bisa berkegiatan, sebab disana juga ada pengerjaan jembatan, jadi kami kerjakan itu dulu," katanya.

Menurutnya pembangunan secara fisik dapat dilakukan secara putus-putus, dan tidak harus dimulai dari titik KM4,2. Memang untuk penlok 2 tidak dimulai di titik KM 4,2 sebab masih menunggu konsolidasi pembebasan lahan.

Baca Juga: Jalur Perlintasan di Ruas Jalan Tol Padang - Pekanbaru Dibuat untuk Warga

Ia mengatakan pada tahun 2020 pihaknya menargetkan bisa menyelesaikan pengerjaan fisik sepanjang 10 KM di penlok 2 yang dihitung dari KM 4,2, namun itu sangat bergantung dengan pembebasan lahan. Jika soal lahan bisa dibebaskan segera, maka bisa dikerjakan fisik segera.

"Namun kalau sampai akhir tahun lahan belum bisa diselesaikan dan kita baru bisa bekerja otomatis target itu tidak tercapai," bilangnya.

Menurutnya, tim pembebasan lahan menargetkan total lahan di penlok 2 bisa selesai dibebaskan pada bulan Desember 2020. Lalu dari rentang waktu mulai sekarang sampai Desember tersebut ada lokasi atau titik yang sudah selesai dibebaskan, maka itu bisa dikerjakan.

"Tidak apa-apa pengerjaannya putus putus, kita lompat-lompat lokasinya tetapi yang penting ada proses pengerjaan yang berjalan," ujarnya.

Saat musim virus corona atau covid-19 ini ia mengaku mendapat sedikit gangguan, terutama mobilitas para tenaga kerja dan barang-barang yang didatangkan dari luar. Tetapi kendala tersebut masih diatasi.

"Ada hambatan sedikitlah, ada kendala tetapi tidak sampai membuat kita tidak berjalan," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno telah menandatangani penlok ke-2 pembangunan ruas tol sebagai kelanjutan dari penlok tahap ke-1 yakni mulai dari KM 4,2 - KM 36,6 pada Senin (30/3/2020). Dengan adanya penetapan lokasi tersebut, maka proses pembebasan lahan dan konstruksi ruas tol dapat dilanjutkan.

Penetapan lokasi tahap ke-2 ini telah tertuang dalam SK Gubernur Nomor 62_02-56_2020 tentang Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah Jalan Tol Ruas Padang-Pekanbaru. (Rahmadi/Osh)

Baca Juga

Kinerja Positif, HK Catatkan Aset Capai Rp169,73 Triliun
Kinerja Positif, HK Catatkan Aset Capai Rp169,73 Triliun
Sudah Rusak, Hutama Karya dan HKI Berkolaborasi Bangun Jembatan Gantung di Padang Pariaman
Sudah Rusak, Hutama Karya dan HKI Berkolaborasi Bangun Jembatan Gantung di Padang Pariaman
HK Lanjutkan Pembangunan Trans Sumatra Tahap II, Tol Betung-Tempino-Jambi
HK Lanjutkan Pembangunan Trans Sumatra Tahap II, Tol Betung-Tempino-Jambi
Semester Pertama 2024, Hutama Karya Raih Laba Rp396 Miliar
Semester Pertama 2024, Hutama Karya Raih Laba Rp396 Miliar
Mulai 30 Juli, Hutama Karya Berlakukan Tarif Tol Bangkinang - Koto Kampar
Mulai 30 Juli, Hutama Karya Berlakukan Tarif Tol Bangkinang - Koto Kampar
1 Bulan Gratis, HK Segera Tetapkan Tarif Tol Bangkinang-Koto Kampar
1 Bulan Gratis, HK Segera Tetapkan Tarif Tol Bangkinang-Koto Kampar