Penerapan Teknologi pada Usaha Budidaya Jamur Tiram di Pauh Kota Padang

Penerapan Teknologi pada Usaha Budidaya Jamur Tiram di Pauh Kota Padang

Foto: Dok. Dosen Teknik Elektro Unand

Langgam.info – Sudah waktunya memanfaatkan urban farming dalam memajukan budidaya usaha jamur tiram di perkotaan. Jika tidak, kemungkinan usaha sulit dikembangkan dan bersaing dengan pebudidaya-pebudidaya jamur tiram lainnya.

Kemungkinan bisa kalah bersaing dalam membudidayakan jamur tiram dari segi biaya dan kecepatan produksi. Hal inilah yang dilakukan dosen Teknik Elektro Unand dengan melibatkan penerapan teknologi pada usaha budidaya jamur tiram untuk mendukung urban farming di KWT Jawa Gadut Saiyo Limau Manis Pauh Kota Padang.

Yang akan membuat pembudidayaan jamur tiram menjadi lebih cepat dan berkualitas baik dengan melakukan perbaikan dari segi sistem kontrol kelembaban di kumbung, membuat alat press baglog, membuat lemari kukus dan semua peralatan ini dapat dikontrol dan dimonitor lewat telepon seluler.

Sebagai mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat Unand, KWT Jawa Gadut Saiyo menyambut baik akan bantuan dari Teknik Elektro Unand. Sebagai tahap awal dilakukan diskusi tentang permasalahan yang dihadapi mitra di depan tim dosen Teknik Elektro Unand.

Lalu, tim dosen merumuskan dan mencarikan solusi akan permasalahan mitra tersebut dan diberikan dana hibah tahap pertama dalam bentuk yaitu membantu dalam membuat alat sistem kontrol kelembaban di kumbung, membuat alat press dengan memanfaatkan komponen pneumatic, membuat lemari kukus yang praktis yang dapat menghemat waktu tahap pengkukusan dari waktu biasanya.

Proses pemitraan berbentuk pendampingan dalam menerapkan urban farming di budidaya jamur tiram ini melibakan para dosen yang diketuai oleh Darwison dengan anggota Zaini, M Ilhamdi Rusydi, Mumuh Muharam, Rahmadi Kurnia, Darmawan, Syarkawi Syamsuddin dan juga dibantu oleh mahasiswa Fahranul Aderi dan Farhan Fadil Irsan.

Akhirnya, dihasilkan sistem kontrol kelembaban otomatis di kumbung jamur tiram pada kisaran kelembaban 80% sampai dengan 92%. Alat press baglog yang beroperasi hanya butuh waktu pengerjaan rata-rata 1 menit/baglog. Dan alat kukus jamur tiram berbentuk lemari berkapasitas 144 baglog untuk sekali proses pengukusan dalam jangka waktu 5 jam.

Di samping itu, perawatan secara langsung masih tetap dilakukan ke kumbung sesuai kebutuhan. Kumbung dilengkapi kamera sehingga dapat dimonitor melalui Hp. Dengan penerapan teknologi ini, selain proses tahap-tahap budidaya jamur tiram menjadi lebih cepat, lebih ringan dan hasil jamurnya menjadi lebih banyak dan berkondisi baik. (*)

Baca Juga

UNAND melepas sebanyak 3.363 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode I Tahun 2026 di Auditorium
3.363 Mahasiswa UNAND Ikuti KKN Reguler di 13 Kabupaten/Kota di Sumbar
IKA Faperta UNAND Salurkan Bantuan untuk 130 Mahasiswa Terdampak Bencana
IKA Faperta UNAND Salurkan Bantuan untuk 130 Mahasiswa Terdampak Bencana
Kemendiktisaintek Salurkan Bantuan untuk Mahasiswa UNAND Terdampak Bencana
Kemendiktisaintek Salurkan Bantuan untuk Mahasiswa UNAND Terdampak Bencana
Dies Natalis ke 71, Faperta UNAND Didorong Ambil Peran Pulihkan Sektor Pertanian Sumbar Pascabencana
Dies Natalis ke 71, Faperta UNAND Didorong Ambil Peran Pulihkan Sektor Pertanian Sumbar Pascabencana
Webinar Series Gizi Klinis Hadirkan Narasumber Internasional
Webinar Series Gizi Klinis Hadirkan Narasumber Internasional
BTN Salurkan Rp500 Juta untuk Korban Bencana Sumbar Lewat UNAND
BTN Salurkan Rp500 Juta untuk Korban Bencana Sumbar Lewat UNAND