Penduduk Miskin di Sumbar Berkurang Jadi 335,21 Ribu Jiwa

Capai 14,84 Persen, Penanggulangan Kemiskinan di Sumbar 2023 Fokus Mentawai

Ilustrasi kemiskinan. [Canva]

Langgam.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan jumlah penduduk miskin di Sumatra Barat (Sumbar) pada tahun 2022. Saat ini penduduk miskin tercatat sebanyak 335,21 ribu orang pada Maret 2022.

Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Sumbar, Krido Saptono menjelaskan jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 5,92 persen dari total penduduk 5.640.629 orang.

"Angka tersebut berkurang dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin di Sumbar pada September 2021," ujarnya saat konferensi pers di Kantor BPS Sumbar, Kota Padang, Jumat (15/7/2022).

Pada September tahun lalu, BPS Sumbar mencatat jumlah penduduk miskin sebanyak 339,39 ribu orang. Dengan demikian, jumlah penduduk miskin di Sumbar pada Maret tahun 2022 ini berkurang sebesar 4,72 ribu orang dibanding pada September 2021.

Krido mengungkapkan, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2021 sebesar 4,83 persen naik menjadi 4,95 persen pada Maret 2022. Kenaikan itu sebesar 3,08 ribu orang dari 134,53 ribu orang pada September 2021 menjadi 137,61 ribu orang pada Maret 2022.

Tingkat kemiskinan di Sumbar pada periode September 2021-Maret 2022 menurun disebabkan oleh sejumlah faktor. Faktor itu seperti semakin menurunnya jumlah kasus harian Covid-19 di Sumbar pada periode tersebut.

Di sisi lain, ekonomi Sumbar triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 3,64 persen (y-on-y). Sebagai informasi, untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep memenuhi kebutuhan dasar.

Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar dan bukan makanan yang diukur menurut garis kemiskinan.

Dia menjelaskan, peranan komoditi makanan terhadap garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2022 tercatat sebesar 75,77 persen.

Tiga jenis komoditi makanan yang berpengaruh paling besar terhadap nilai Garis Kemiskinan adalah beras, rokok kretek filter, cabe merah (di perkotaan dan di perdesaan).

Baca Juga: Sosiolog Unand: Penggadaian Tanah Akar Kemiskinan di Sumbar

"Sedangkan lima komoditi bukan makanan yang paling dominan adalah biaya perumahan, bensin, listrik, pendidikan dan perlengkapan mandi," katanya.

---

Dapatkan update berita Sumatra Barat terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Profil Surya Tri Harto, Urang Awak yang Jabat Direktur Utama Pertamina Internasional Shipping
Profil Surya Tri Harto, Urang Awak yang Jabat Direktur Utama Pertamina Internasional Shipping
Jazeera Islamic International Primary School, SD di Sumbar yang Terapkan Kurikulum Cambridge Secara Penuh
Jazeera Islamic International Primary School, SD di Sumbar yang Terapkan Kurikulum Cambridge Secara Penuh
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Sugeng Arianto mengatakan nilai ekspor Sumatra Barat pada Januari–Mei 2025 sebesar US$1.017,81 juta
Nilai Ekspor Sumbar di Januari-Mei 2025 Naik, Terbesar ke India dan Pakistan
BPS Sumbar mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatra Barat melalui pintu masuk Bandara Internasional Minangkabau (BIM)
Kunjungan Wisman ke Sumbar pada Mei 2025 Naik, Wisnus Turun
Profil Arry Yuswandi yang Ditunjuk Presiden Prabowo Jadi Sekda Sumbar
Profil Arry Yuswandi yang Ditunjuk Presiden Prabowo Jadi Sekda Sumbar
Presiden Prabowo Tunjuk Arry Yuswandi Jadi Sekda Provinsi Sumbar
Presiden Prabowo Tunjuk Arry Yuswandi Jadi Sekda Provinsi Sumbar