Langgam.id - Tim gabungan masih berupaya melakukan pencarian terhadap seorang pencari lokan yang hilang di aliran sungai Batang Masang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar). Korban bernama Zainal (35) itu hilang usai menyelam hingga akhirnya tidak muncul lagi ke permukaan.
Pencarian memasuki hari ketiga ini masih belum membuahkan hasil. Tim terdiri dari BPBD, SAR, Airud, Satpol PP, Damkar dan Kamla hingga masyarakat setempat pun telah memperluas wilayah pencarian.
Baca juga: Pria di Tiku Tak Kunjung Muncul Usai Menyelam Mencari Lokan, Pencarian Sudah 2 Hari
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam Syafrizal mengaku, kondisi air aliran sungai yang tidak memungkinkan membuat tim gabungan terkendala dalam proses pencarian. Air saat ini sedang pasang naik dan keruh akibat cuaca hujan.
"Tim sebagian ke hulu sungai jarak kurang lebih 100 meter dari titik awal hilang. Termasuk arah ke muara sungai. Namun sekarang sungai pasang pengaruh hujan, air keruh juga sehingga mempersulit proses pencarian dengan menyelam," kata Syafrizal dihubungi langgam.id, Minggu (19/7/2020).
Proses menyelam, kata Syafrizal, tidak hanya dilakukan oleh tim gabungan. Akan tetapi, masyarakat setempat yang telah biasa dengan aliran sungai juga melakukan penyelaman namun juga tidak membuahkan hasil.
"Memang beberapa nelayan berdomisili di aliran sungai sudah mencoba menyelam, tapi tidak membuahkan hasil (air keruh)," katanya.
Beberapa dugaan penyebabnya hilangnya korban muncul di tengah masyarakat. Menurut Syafrizal, sejumlah warga menganggap korban telah diterkam buaya. Ada juga yang memprediksi, jasad korban tersangkut kayu di dasar sungai.
"Kejadian kan awalnya korban menyelam, menurut saksi rekan korban memang ada jarak di lokasi mereka ini kelihatan buaya. Tapi tanda-tanda dimakan buaya tidak ada," katanya.
Sepanjang aliran sungai tersebut memang merupakan habitat buaya. Namun secara pasti korban diterkam buaya, tidak bisa disimpulkan karena tak ada bukti.
"Pengalaman BKSDA, buaya ini kalau menerkam manusia memang kelihatan, ini tidak ada tanda-tanda diterkam buaya. Tidak bisa dipastikan juga. Tapi masyarakat ada juga menganggap sudah dimakan buaya," kata Syafrizal.
"(Tapi) berkemungkinan bisa juga dibawa arus dan tersangkut di kayu-kayu, di dasar sungai memang banyak kayu," sambungnya.
Tim gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian. Proses pencarian akan dilakukan hingga pukul 18.00 WIB, apabila tidak ditemukan akan dilanjutkan keesokan harinya.
Sebelumnya, korban ketika itu diketahui mencari lokan bersama tiga rekannya Azri (20) dan Wahyu (15) dan Dani (18) pada Jumat (17/7/2020) sekitar pukul 12.00 WIB. Setiba di aliran sungai, mereka langsung masuk ke dalam air dan menyelam.
Tiga rekannya usai menyelam telah kembali ke permukaan. Sementara korban tidak muncul-muncul dari dalam air. Rekan korban sempat menunggu dan memperhatikan sungai dengan seksama. Tapi tidak menemukan riak air sebagai tanda korban masih di dalam sungai. (Irwanda/ICA)