Pemprov Sumbar Klaim Investasi 2019 Capai Rp5,3 Triliun

Investasi Sumbar

Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) milik PT Supreme Energy Muara Laboh di Solok Selatan. (Foto: Humas Supreme)

Langgam.id – Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengklaim capaian investasi di daerah itu sepanjang 2019 melalui penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp5,38 triliun.

Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menyebutkan realisasi investasi itu melebihi target yang dipatok sebesar Rp4,3 triliun.

“Realisasinya melebihi target yang kita canangkan. Dari Rp4,3 triliun dengan realisasi mencapai Rp5,3 triliun,” ujarnya, Selasa (18/2/2020).

Ia menuturkan investasi yang masuk ke daerah itu masih didominasi sektor tanaman pangan dan perkebunan yang mencapai Rp761 miliar. Sebagian besar investasi ini dalam bentuk replanting perkebunan kelapa sawit.

Kemudian, sektor perhotelan dan restoran sebesar Rp570 miliar di beberapa wilayah, yakni Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kebupaten Pesisir Selatan, Kota Padang dan Kota Bukittinggi.

Baca juga : Supreme Energy Resmikan Pengoperasian PLTP Muara Laboh Tahap 1

Sektor energi terbarukan yaitu dari panas bumi dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Investasi itu berupa penambahan investasi PT Supreme Energy di Solok Selatan, dan investasi PLTMH di Kabupaten Pesisir Selatan, Pasaman, Pasaman Barat, dan Solok Selatan. Total invetasi dari sektor tersebut mencapai Rp507 miliar.

Selain itu, dari sektor listrik, gas dan air sebesar Rp290 miliar, sektor kontruksi Rp239 miliar, perdagangan dan reparasi sebesar Rp92 miliar, pertambangan sebesar Rp81 miliar, dan industri makanan Rp59 miliar.

Irwan merinci realisasi PMA sebesar US$ 157 juta atau mencapai 130 persen dari target sebesar US$ 120 juta.

Untuk PMDN mencapai realisasi Rp3,02 triliun atau 110 persen dari target yang dipatok sebesar Rp2,75 triliun.

Adapun, negara dengan investasi terbesar di Sumbar sepanjang tahun lalu adalah Belanda, Malaysia, Singapura, Hongkong, Australia, India, China, British Virgin Island, Belgia, Jepang, Brasil, dan Jerman.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar Maswar Dedi menyebutkan untuk tahun ini, investasi dipatok sebesar Rp4,5 triliun.

“Sejak 2015, realisasi investasi selalu di atas target. Tahun ini, targetnya Rp4,5 triliun, naik dari tahun lalu yang sebesar Rp4,3 triliun,” katanya.

Ia menyebutkan prioritas investasi di Sumbar saat ini masih di sektor energi baru dan terbarukan, pariwisata, perkebunan, dan infrastruktur.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi hanya tumbuh 4,96 persen sepanjang tahun lalu, dan belum maksimal mendorong pertumbuhan ekonomi Sumbar yang melemah menjadi hanya 5,05 persen.

Padahal, investasi merupakan sektor penting untuk mendorong pertumbuhan. Di Sumbar, kontribusi investasi terhadap PDRB daerah itu sepanjang tahun lalu masih besar yakni mencapai 29,93 persen, hanya lebih rendah dari konsumsi masyarakat sebesar 53,95 persen.

 

Baca Juga

Berita Pessel - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Selain KEK Mandeh, juga akan ditawarkan potensi energi baru dan terbarukan.
Sumbar Bakal Perkuat Kerjasama dengan Kerajaan Saudi di 4 Bidang
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wahyu Wibawa mengungkap beberapa alasan yang menentukan tingkat adopsi varietas padi di
Tahun Lalu Ekonomi Sumbar Hanya 4,62 Persen, BI Sarankan 3 Kunci Dongkrak Pertumbuhan
Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: BI mencatat, terjadi perlambatan pertumbuhan perekonomian Sumbar selama delapan tahun terakhir.
BI Proyeksikan Ekonomi Sumbar Bisa Tumbuh 5,31 Persen Tahun Ini
Investasi Sejak Dini
Ini Alasan Kenapa Investasi Sejak Dini Itu Penting
Triwulan III, Ekonomi Sumbar Hanya Tumbuh 4,30 Persen
Triwulan III, Ekonomi Sumbar Hanya Tumbuh 4,30 Persen
Wapres Buka Minangkabau Halal Festival 2023
Wapres Buka Minangkabau Halal Festival 2023