Pemprov Sumbar Beri Pendampingan Psikologis dan Hukum pada Korban TPPO Asal Sumbar di Jakarta

Tiga dari empat orang warga Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat berhasil kabur dari apartemen di Malaysia setelah menjadi korban TPPO.

Ilustrasi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). [foto: pixabay.com]

Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) bergerak cepat untuk memberikan pendampingan terhadap seorang gadis berusia 14 tahun yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Gadis tersebut saat ini ditempatkan di Panti Sosial Bina Insani Cipayung Jakarta Utara.

"Kami bersama UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak, Badan Penghubung Provinsi Sumbar, UPTD PPA DKI Jakarta, dan UPPA Polres Jakarta Utara tengah memberikan pendampingan psikologis dan hukum terhadap korban," ujar Kepala DP3AP2KB Provinsi Sumbar Herlin Sridiani, dilansir dari Sumbarprov.go.id, Sabtu (24/2).

Kronologis kejadian yang disampaikan gadis itu cukup memprihatinkan. Puluhan anak-anak dibawa dari Pesisir Selatan ke Padang, kemudian ke Pekanbaru, Pulau Batam, dan akhirnya Jakarta. Mereka dipisahkan dan tidak pernah bertemu satu sama lain. Awalnya mereka dijanjikan uang Rp 5 juta dan iPhone untuk bekerja di Padang, tetapi kenyataannya jauh berbeda.

Gadis itu sendiri ditemukan kebingungan oleh seorang penjual kopi keliling bernama Wahati di bawah kolong Tol Ancol. Ia menangis dan meminta perlindungan agar bisa tinggal di rumah Wahati.

"Kasus ini sangat sensitif dan membutuhkan penanganan yang hati-hati agar korban tidak mengalami trauma berkepanjangan. Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk DPPPA Kabupaten Pesisir Selatan dan Bareskrim Polri," jelas Herlin.

Sebelumnya, Wahati berhasil menyelamatkan seorang anak perempuan berusia 14 tahun yang diduga menjadi korban perdagangan manusia di kawasan Ancol, awal Februari 2024. Saat ditemukan, gadis itu dalam kondisi memperihatinkan dan membutuhkan perlindungan.

Gadis itu minta pertolongan, lalu menceritakan kejadian itu ke Wahati. "Wahati membawa gadis itu ke rumahnya, lebih kurang 20 hari bersamanya. Wahati peduli bagaimana hidupnya lebih baik, pendidikannya jalan. Dan kemarin Buk Wahati mencari solusi, ketemu petugas lalu lintas, dan menyambungkan ke kami," jelas P3S Sudin Sosial Jakarta Utara, Nawawi Fathurahman, saat dihubungi Kamis (22/2/2024).

Nawawi lebih lanjut mengatakan, berdasarkan keterangan Wahati, gadis itu mengaku dibuang di jalan tol oleh orang bertubuh besar setelah sebelumnya dibawa oleh seorang ibu bersama 59 anak lainnya.

"Petugas P3S yang menerima laporan dari Wahati langsung bergerak cepat dan menjemputnya di lokasi kejadian. Setelah dilakukan asesmen, ia kemudian dirujuk ke Panti Sosial PSBI BD. 2. Cipayung Jakarta Timur untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," ungkapnya.

Pihaknya mengapresiasi tindakan Wahati yang telah melaporkan kejadian tersebut kepada P3S. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen untuk memberikan perlindungan dan rehabilitasi bagi anak-anak yang menjadi korban kekerasan dan perdagangan manusia. (*/Yh)

Tag:

Baca Juga

Minggu ketiga Juli 2024 ini, sebanyak delapan komoditas pangan di Kota Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar), turun harga.
Harga dan Kebutuhan Pangan di Kota Padang Relatif Stabil
Asysyfa Maisarah, Anak Buruh Tani Asal Limapuluh Kota Merajut Mimpi di UGM
Asysyfa Maisarah, Anak Buruh Tani Asal Limapuluh Kota Merajut Mimpi di UGM
Ketua DPP PPP Bidang Politik dan Pemerintahan, Audy Joinaldy mengantarkan bakal calon legislatif (bacaleg) partainya ke KPU Sumbar
Jelang Pilkada 2024, Audy Joinaldy Mundur dari PPP
Dampak Covid-19 sumbar
OJK Cabut Izin BPR Lubuk Raya Mandiri, Nasabah Diminta Tenang
progres-mencapai-39-persen-pembangunan-gedung-dprd-padang-butuhkan-rp1174-miliar
BPK Temukan Kelebihan Pembayaran Pembangunan Gedung DPRD Padang Senilai Rp.1,7 Miliar
Partai Gerindra dan PKS akhirnya resmi mengusung pasangan Mahyeldi Ansharullah dan Vasko Ruseimy pada Pilgub Sumbar 2024 nanti.
Pilgub Sumbar 2024: PKS Buka Peluang Partai Lain Gabung Koalisi Mahyeldi-Vasko