Ganggu Pengendara, Pemko Padang Buru Beruk di Sitinjau Lauik

Ganggu Pengendara, Pemko Padang Buru Beruk di Sitinjau Lauik

Beruk saat menyerang pengendara di jalur Sitinjau Lauik. (Foto: screenshot akun IG picko_channel)

Langgam.id - Seekor beruk menyerang para pengendara membuat heboh masyarakat Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) hingga warganet karena dianggap meresahkan dan bisa memicu kecelakaan. Apalagi penyerangan satwa kepada pengendara ini, terjadi di jalur lintas sumatra tepatnya di Panorama Dua Sitinjau Lauik, Kecamatan Lubuk Kilangan.

Aksi penyerangan dilakukan satwa yang memiliki nama ilmiah “macaca nemestrina” itu terlihat dari video yang diunggah oleh akun Instagram @picko_channel. Diketahui, peristiwa dalam video itu direkam pada Sabtu (10/8/2019) kemarin.

Namun Pemerintah Kota (Pemko) Padang menyebutkan saat ini aksi penyerangan beruk terhadap pengendara yang melintas di Sitinjau Lauik tidak terjadi lagi. Dinas Pertanian Kota Padang yang berwenang di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) yang menjadi habitat beruk mengaku telah melakukan pengecekan.

"Kemarin sudah tidak ada itu (beruk) di jalanan. Kalau muncul lagi baru nanti kami koordinasikan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar," ujar Kepala Dinas Pertanian, Syaiful Bahri dihubungi langgam.id, Rabu (14/8/2019).

Ia mengakui jalur Sitinjau Lauik berada di kawasan yang dikelilingi Tahura. Hal ini wajar kalau beruk turun ke jalan karena berdekatan di habitat satwa. "Itu masuk tahura semua, komunitas satwa memang di situ, ada beruk, monyet dan harimau. Kalau jalan blok khusus," kata dia.

Terkait apakah aksi beruk sudah masuk kategori meresahkan, Syaiful hanya menjawab pihaknya tidak menemukan satwa itu saat pemantauan. Apabila ditemukan, ia dan tim akan kembali turun ke lokasi.

"Kami sudah lewat di sana (Sitinjau Lauik) tidak ada, sudah kami cek. Jadi kalau memang ada kami ulang lagi. (kalau meresahkan) baru nanti koordinasi dengan BKSDA Sumbar," tegasnya.

"Yang kemarin di gambar (video) itu kan cuman satu. Kemarin sudah cek, tidak ada. Kalau nampak lagi batu standby-kan BKSDA," sambung Syaiful.

Sebelumnya, BKSDA Sumbar mengaku tidak bisa bertindak untuk menangkap satwa itu sebelum perintah Pemko Padang. Hal itu disebabkan karena beruk berada di kawasan Tahura di bawah wewenang Pemko.

"Tahura itu pengawasan dan dalam pengelola di bawah Pemko Padang. Kalau istilah untuk pengamanan satwa itu kita bisa saja melumpuhkan tapi harus menunggu perintah dari Pemko Padang karena berada di wilayah Tahura," kata Kasat Polisi Hutan BKSDA Sumbar, Joni Akbar.

Selain menunggu atensi Pemko Padang, Joni mengatakan pihaknya juga tidak bisa bertindak sewenang-wenang kepada satwa di dalam hutan. Meskipun satwa tersebut tidak dilindungi.

"Kalau satwa di dalam hutan kami tidak bisa bertindak. Kecuali Pemko Padang meminta untuk melumpahkan, apalagi satwa itu tidak dilindungi ya," kata dia. (Irwanda)

Baca Juga

Tim Balai KSDA Sumbar mendatangi Bendungan PLTMH Tango di Pasaman Barat. Kedatangan ini karena adanya informasi dari masyarakat Kajai Selatan
Seekor Tapir Terjebak di Bendungan di Pasbar, BKSDA Sumbar Lakukan Verifikasi di Lokasi
Dua warga Nagari Simanau, Kecamatan Tiga Lurah, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, diserang beruang madu pada Minggu (14/4/2024).
2 Warga Simanau Kabupaten Solok Diserang Beruang Madu, 1 Luka Parah
Seekor Binturung terjebak dalam perangkap babi yang dipasang oleh masyarakat di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar) pada Selasa .
Seekor Binturung Masuk Perangkap Babi di Tanah Datar, Begini Kondisinya Kini
Tim gabungan BKSDA Sumbar, Balai Gakkum LHK Wilayah Sumatra dan Ditreskrismsus Polda Sumbar mengamankan satu orang pelaku perdagangan bagian
Tim Gabungan Amankan Pelaku Perdagangan Sisik Trenggiling di Pasaman
Pemko Padang Gelar Pelatihan Public Speaking, Perkuat Tenaga Pendamping UKM
Pemko Padang Gelar Pelatihan Public Speaking, Perkuat Tenaga Pendamping UKM
Harimau sumatra yang masuk kandang jebak di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, diberi nama Puti Malabin. Dikutip dari akun Instagram,
Harimau Sumatra yang Masuk Kandang Jebak di Pasaman Diberi Nama Puti Malabin