Langgam.id – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatra Barat menargetkan sektor pentanian menjadi program unggulan, salah satunya Bawang Merah.
Dikatakan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultutra Pessel, Nuzirwan menyebutkan, upaya meningkatkan program unggulan pertanian agar ekonomi dan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.
“Saat ini, tercatat masyarakat yang menggantungkan hidup sebagai petani masih di atas angka 65 persen dari jumlah total keseluruan mayrakat Pessel, yaitu sebanyak 564 ribu jiwa,” ujar Nuzirwan melalui rilis yang diterima Langgam.id, Selasa (10/9/2019).
Agar pencapaian target bahwa sektor pertanian akan dijadikan program andalan, kata Nuzirwan, Pemkab Pessel juga menyalurkan berbagai bantuan, baik berupa bibit, pupuk ataupun peralatan pertanian.
“Untuk percepatan pertumbuhan perekonomian petani, itu ada empat produk unggulan, yaitu Bawang Merah, Padi, Jagung dan Cabai,” jelasnya.
Khusus untuk Bawang Merah, Nuzirwan mengklaim sudah mulai mengembangkan di lahan seluas ratusan hektar, dikelola oleh kelompok tang yang tersebar di sebelas kecamatan.
Dikatakannya, dalam pengembangan komoditi tersebut, disediakan anggaran pada masing-masing komoditi, itu akan digunakan untuk membeli bibit, pupuk dan kebutuhan lainnya oleh petani.
“Ini upaya agar pengembangan dilakukan benar-benar tepat sasaran. Petani juga selalu diawasi oleh petugas di lapangan,” jelasnya.
Menurut Nuzirwan, pengembangan Bawang Merah di Pessel, yaitu membudidayakan Bawang Merah dataran rendah yang berada di Bayang Utara, Bayang, Batang Kapas, Sutera dan Lengayang.
“Jenis bawang di dataran rendah sudah dikembangkan sejak beberapa tahun terakhir. Beberapa kali penanaman, hasil yang diperoleh cukup memuaskan,” ucapnya.
Diketahui, Pemkab Pessel juga terus mendorong petani agar terus melakukan budidaya. “Kita menilai, Pessel memiliki potensi untuk pengembangan Bawang Merah dataran rendah yang cukup luas, yaitu mencapai 2.500 hektar,” katanya.
Lalu, kebutuhan konsumsi masyarakat terhadap Bawang Merah di daerah itu, mencapai 18.750 ton dalam satu tahun. “Jika Bawang Merah dikembangkan di lahan seluas 2.500 hektar, maka kebutuhan akan tercapai,” ujarnya. (*/ZE)