Langgam.id - Peledakkan batu-batu besar sisa material banjir bandang atau galodo di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, dilanjutkan, Jumat (31/5/2024) ini.
"Peledakan akan dilakukan pada target yang telah dipilih. Kita akan menguji coba dengan meledakkan dua batu terlebih dahulu, sambil mengamati dampaknya setelah peledakan," ujar Tenaga Ahli (TA) Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kolonel Inf Hery Setiono.
Setelah peledakan, kondisi geologi di sekitar lokasi akan dianalisis untuk memastikan keamanannya. Jika tidak terjadi pergeseran yang signifikan, maka peledakan selanjutnya dapat dilanjutkan.
BNPB telah memperhitungkan segala aspek, khususnya keamanan, baik bagi masyarakat maupun lingkungan sekitar.
"Saat ini, kami sedang melakukan pengeboran batu yang akan diledakkan. Batu yang tidak diledakkan akan dipindahkan ke posisi yang lebih stabil," jelas Hery.
Peledakan ini telah disosialisasikan kepada masyarakat dan mereka telah diberi pengetahuan tentang prosesnya.
"Warga yang tinggal dalam radius 500 meter dari lokasi akan dievakuasi karena keamanan merupakan faktor utama," kata Hery.
Ia menambahkan bahwa peledakan batu ini tidak akan berdampak seperti yang dibayangkan masyarakat karena telah dikaji secara cermat dan ledakannya diproposionalkan dengan besaran batu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Agam, Edi Busti, yang turut meninjau persiapan peledakan ini, menyebutkan bahwa upaya ini merupakan langkah untuk meminimalisir risiko bencana jika terjadi banjir bandang lagi.
"Jika batu-batu ini tidak diledakkan, kami khawatir saat hujan deras batu-batu tersebut akan berguling ke bawah. Posisinya saat ini sangat membahayakan bagi warga," kata Edi.
Selain peledakan batu, upaya normalisasi sungai juga sedang dilakukan. Diharapkan dengan upaya ini, risiko bencana banjir bandang di Agam dapat diminimalisir. (*/Yh)