Langgam.id - Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT) menggelar taklimat peluncuran Pekan Nan Tumpah 2025 pada 23 Maret 2025 di Ruangtemu Nan Tumpah. Acara ini dihadiri oleh pewarta dari berbagai media massa, rekan-rekan KSNT, dan anak-anak warga Korong Kasai.
Taklimat ini bertujuan untuk menyampaikan informasi terbaru mengenai penyelenggaraan Pekan Nan Tumpah 2025 yang akan berlangsung pada 6-12 Juli 2025.
Fajry Chaniago, Manajer Program KSNT, menjelaskan bahwa Pekan Nan Tumpah 2025 akan menjadi wadah pertemuan seniman antardisiplin untuk berkolaborasi dan menghasilkan karya-karya kontemporer.
"Pekan Nan Tumpah 2025 akan menjadi pertemuan antara seniman antardisiplin yang juga terwujud ke dalam bentuk karya yang hadir," ujarnya, dikutip, Kamis (27/3/2025).
Taklimat peluncuran ini dimeriahkan dengan penampilan musik dari anak-anak warga Korong Kasai yang mengikuti program Kelana Akhir Pekan, serta penampilan musik puisi dari Komunitas Seni Nan Tumpah. Selain itu, disampaikan pula informasi mengenai latar belakang, sejarah, dan linimasa Pekan Nan Tumpah 2025.
Pekan Nan Tumpah 2025 memiliki rangkaian kegiatan prafestival yang telah dimulai sejak Maret 2025, antara lain, Panggilan Terbuka Sekolah Tujuan Nan Tumpah Masuk Sekolah (NTMS) 2025 dengan menjaring 14 sekolah menengah di Sumatera Barat untuk berkolaborasi dalam program NTMS 2025.
Kemudian, diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Pekan Nan Tumpah 2025 yang terdiri dari 7 seri diskusi, dengan 2 seri pertama telah dilaksanakan pada 20-21 Maret 2025 di Fabriek Padang. Diskusi ini membahas keberlanjutan Pekan Nan Tumpah dan dramaturgi multidisiplin.
Selanjutnya, seminar membaca ekosistem seni di Sumatera Barat yang mengkaji perkembangan seni di Sumatera Barat, Nan Tumpah Akhir Pekan yaitu program pelatihan penguatan SDM pengkarya dan pengelola seni, dan Ke Rumah Nan Tumpah Masuk Sekolah yaitu program pemberdayaan kesenian tradisional Minangkabau sebagai dasar penciptaan karya seni kontemporer.
Mahatma Muhammad, Direktur Festival Pekan Nan Tumpah 2025, menjelaskan bahwa Pekan Nan Tumpah 2025 berorientasi pada perluasan peran seni dalam menghadapi tantangan kontemporer melalui kolaborasi lintas disiplin dan manajemen partisipatif.
"KSNT menggandeng dan memberikan ruang bagi komunitas, seniman, dan pelaku budaya untuk mengeksplorasi batasan disiplin seni mereka, berkolaborasi dengan sesama seniman maupun pelaku dari disiplin lain, dan terlibat dengan masyarakat secara mendalam," ungkap Mahatma.
Dalam penyelenggaraan Pekan Nan Tumpah 2025, KSNT bekerja sama dengan Angelique Maria Cuaca, Nessya Fitryona, dan Jumaidil Firdaus sebagai kurator, Yusuf Fadly Aser sebagai direktur artistik, dan Nasrul Azwar sebagai supervisor.
Taklimat peluncuran ini ditutup dengan penampilan musik puisi dari Komunitas Seni Nan Tumpah, yang membawakan lagu "Matahari" dan "Pesan dari Banda".
Dengan rangkaian acara yang beragam dan kolaborasi lintas disiplin, Pekan Nan Tumpah 2025 diharapkan dapat menjadi wadah bagi seniman untuk berkreasi dan berinteraksi dengan masyarakat, serta memperkuat ekosistem seni di Sumatera Barat. (*/fs)