Festival Gamad Malam Ini, Melihat Gamaik Melintasi Waktu

Festival Gamad Malam Ini, Melihat Gamaik Melintasi Waktu

Kesenian gamaik asal Sumatra Barat. (Foto: ist)

Langgam.id - Festival Gamad yang diadakan 25-26 November malam ini memiliki keunikan tersendiri. Selain, mungkin menjadi satu-satunya festival selama beberapa dekade, juga ingin melintasi waktu.

Ferry YJ mengatakan, gamad mengalami perubahan sejak 1940, 1980-90-an dan dekade pertama alaf baru. “Di 40-an, gamaik tidak dimainkan dengan band,” ujar anak Yan Juned ini, Sabtu (25/11/2023).

Di akhir 70-an hingga awal 90-an, Limestone membawa perubahan besar. Dengan Yan Juned sebagai frontman, gamad berubah ragi. Lebih impresif. Lagu-lagu mulai memiliki beat yang beragam. Gamad mendapatkan puncak keduanya. Siapa pun yang mengadakan kenduri di Padang waktu itu, pasti menanggap gamad sebagai kesenian di malam hari.

Berlanjut ke milenium baru, sekali lagi, Gamaik mengalami perubahan. Kali ini lebih progresif. Dan lebih megah. Gamad muncul sebagai kesenian yang lebih modern. Merasuki jenis musik lain seperti orkestra atau big band. Perubahan juga berada di perilaku.

“Jika di tahun 70-an, itu gamaik jadi dunia abu-abu, sekarang itu sudah lenyap,” ujar Wensi Indra, pimpinan Gamad Pauh Sejati.

Festival Gamad kemudian ingin menangkap lanskap yang telah menjadi sejarah. Pauh Sejati akan meracik gamaik klasik dengan pengembangan hari ini. Selain itu, grup ini akan memainkan gamad beradat. Gamaik yang dimainkan dengan memakai empat penari dan penyanyi. Mereka akan membuka pagelaran.

Begitu juga dengan Orkes Gamad Bintang Laut. Mereka juga akan memainkan gamad 90-an. Ravel Family akan memain band performance. Sedangkan GPS Band merupakan pertunjukan gamaik yang dimainkan anak muda. Sebagai bukti, bahwa gamad memiliki generasi.

Yang menarik nantinya adalah Pahse Band. Pertunjukannya akan menggabungkan, tidak hanya dekade, tapi juga tradisi lain. “Gamaik membawa qawwali dan gambang sebagai ornamen kuat dalam musik gamaik,” ujar Ferry, “Kita ingin memperlihatkannya pada penonton.”

Sementara itu, Hidayat melihat pagelaran sebagai wujud pelestarian. “Kita perlu memberikan asupan untuk kesenian yang memungkinkan tidaka hanya dalam estetika tapi juga aktivitas sosial. gamad sepertinya bisa mewakili itu,” ujar anggota DPRD Sumbar ini. (*/Fs)

Baca Juga

Festival Gamad, Hidayat: Untuk Aktivasi Warisan Budaya Takbenda
Festival Gamad, Hidayat: Untuk Aktivasi Warisan Budaya Takbenda
Anak Nagari Panyalaian Hidupkan Malam Kesenian Tradisi
Anak Nagari Panyalaian Hidupkan Malam Kesenian Tradisi
Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) akan dimulai malam ini, Senin (2/10/2023). Iven tahunan ini akan menampilkan sejumlah kesenian daerah yang
Darak Badarak dan Penerima Anugerah Kebudayaan Ada di PKD 2023 Malam Ini
Rang Solok Baralek Gadang yang merupakan event kebanggaan masyarakat Kota Solok akan digelar pada 16-18 September 2023. Kegiatan ini
Beragam Kesenian Bakal Meriahkan Rang Solok Baralek Gadang 2023, Ada Darak Badarak
Tim Ahli Cagar Budaya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan kesenian Situpai Janjang
Kesenian Situpai Janjang dari Agam Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2023
Sayembara Puisi Visual PPF 2022 Diperpanjang, Ini Tanggalnya
Sayembara Puisi Visual PPF 2022 Diperpanjang, Ini Tanggalnya