Langgam.id - Koalisi masyarakat sipil antikorupsi Sumatra Barat (Sumbar) menggelar aksi solidaritas selamatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat gelaran car free day di Jalan Khatib Sulaiman, Kota Padang, Minggu (1/9/2019) pagi.
Aksi bertajuk “kami bersama KPK” ini adalah bentuk sikap atas proses seleksi Calon Pimpinan (Capim) KPK yang dianggap melenceng. Seperti diketahui, 20 nama Capim KPK telah dinyatakan lulus profile assessment. Berikutnya, akan disaring dan masuk tahap 10 besar nama yang diserahkan ke anggota DPR RI.
Menurut koalisi masyarakat sipil antikorupsi, proses seleksi yang dilakukan panitia seleksi (Pansel) Capim KPK tidak transparan dan terbuka. Apalagi, sebagian Capim KPK yang lolos belum menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
“Aksi ini bentuk solidaritas kami untuk menunjukkan sikap bahwa kita masih melakukan penjagaan dan pengawalan terhadap proses Capim KPK yang sedang berlangsung. Sejak awal telah menolak unsur Pansel yang dibentuk Presiden,” ujar perwakilan aksi, Hemi Labour Febrinandez kepada wartawan.
Selain masalah latar belakang Capim KPK, pansel juga dianggap melanggar etik. Di antaranya, pansel tidak berintegritas dan berjiwa antikorupsi yang kuat.
“Tuntutan kami adalah agar Presiden membubarkan pansel kemudian membentuk pansel yang independen untuk menyeleksi Capim secara mandiri. Kita berharap, semua Capim diulang seleksi,” katanya.
Menurut Hemi, tidak ada salahnya proses Capim KPK diulang kembali. Masalah waktu, bukan menjadi suatu alasan bagi para pansel.
“Tidak ada waktu? kita masih ada waktu kok. Ini sangat penting, karena hal yang penting di KPK adalah pimpinan ini,” pungkasnya. (Irwanda/RC)