Pecahkan Rekor Dunia Panjat Tebing, Aries Ternyata Berlatih di Lembah Harau

Pecahkan Rekor Dunia Panjat Tebing, Aries Ternyata Berlatih di Lembah Harau

Aries Susanti Rahayu saat menjajal Lembah Harau (Dokumen Instagram Aries)

Langgam.id - Atlet panjat tebing Indonesia, Aries Susanti Rahayu berhasil memecahkan rekor dan menjadi yang tercepat dalam Kejuaraan International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup di Xiamen, Cina, Sabtu (19/10/2019) lalu.

Usut punya usut, sebelum bertandang ke Cina, juara panjat tebing dunia ini ternyata pernah menjajal latihan di tebing kawasan Lembah Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat (Sumbar).

Hal itu dibenarkan Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sumbar, Heri Gumilang. Tim panjat tebing Sumbar memang pernah menemani Aries latihan di Lembah Harau. Sebab, itu memang merupakan salah satu program dari pusat untuk Aries, yakni menjajal tebing alam.

“Itu bukan latihan bersama, cuman agenda nasional dari FPTI pusat. Jadi kita mengakomodir karena mereka memilih Lembah Harau,” katanya saat dihubungi langgam.id, Senin (21/10/2019).

Kendati begitu, Heri mengaku tidak ingat kapan jadwal latihan bersama Aries tersebut. Perkiraannya, latihan itu berlangsung sekitar sebulan lalu.

Menurutnya, Harau merupakan salah satu tebing eksotis. Bukan cuman dari Sumbar atau Indonesia, atlet dari luar negeri pun kerap menjajal tebing Harau.

“Mungkin atlet ingin sesuatu yang sifatnya lebih ada variasi dalam latihan sehingga memilih Harau,” katanya.

Heri berpendapat, Aries merupakan atlet panjang berkualitas bagus hari ini. Sejumlah atlet di Sumbar pun telah dikirimkan ikut latihan bersama atlet nasional dan belajar darinya.

Di sisi lain, Heri juga mengakui, sebelum Aries, sudah banyak juga atlet panjat tebing Indonesia yang menjuarai kejuaraan dunia. Prestasi tersebut sudah ditorehkan atlet panjat tebing sejak era 90-an hingga tahun 2000-an.

“Aries salah satu penerusnya menjadi juara. Kami sangat apresiasi Aries yang telah latikan di Harau. Sehingga tebing ini menjadi tolak ukur,” bebernya.

Saat ini, FPTI Sumbar juga mulai menjajaki untuk menggelar iven di Lembah Harau. Salah satu kelebihannya adalah karena masih ada tebing alami dan belum tersentuh.

Tinggi tebingnya juga bervariasi. Namun belum banyak jalur yang diciptakan disana. “Harau tempatnya eksotis dan banyak atlet yang ingin ke sana. Cuma kendala kita akses dan koordinasi di sana karena akan banyak berurusan dengan berbagai instansi,” katanya.

Sementara itu, Aries sendiri memposting kegiatan latihannya di Lembah Harau pada tanggal 30 Agustus 2019. Atlet asal Jawa Tengah itu tercatat telah meraih empat kali juara dunia.

Ia pernah menjuarai IFSC Climbing Worldcup 2018 Xiamen, IFSC Climbing Wordcup 2018 Wujiang, dan IFSC Climbing Worldcup 2018 Chongqing.

Baru-baru ini, Aries memecahkan rekor tercepat dalam kejuaraan IFSC World Cup di Xiamen, Cina 2019. Dia mencatatkan waktu 6,995 detik di nomor kecepatan dan memecahkan rekor dunia milik Yiling Song dengan waktu 7,101 detik. (Rahmadi/RC)

Baca Juga

Asysyfa Maisarah, Anak Buruh Tani Asal Limapuluh Kota Merajut Mimpi di UGM
Asysyfa Maisarah, Anak Buruh Tani Asal Limapuluh Kota Merajut Mimpi di UGM
Ramly Syarif Dt. Gindak Simano, warga Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat (Sumbar) kecewa dan
Truk Dirampas Debt Collector Tanpa Prosedur, Warga Limapuluh Kota Lapor Polisi
Aku berjalan kaki sepanjang jalan Koto Gadang, Nagari Maek, suatu pagi ketika udara terasa sejuk di kulit dan wajah Bukik Posuak masih
Rumah Gadang Terakhir di Maek: Sepasang Tingkap Menanti Anak-anak Pulang
Bupati Limapuluh Kota Salurkan Bantuan Rp100 Juta untuk Korban Galodo Tanah Datar
Bupati Limapuluh Kota Salurkan Bantuan Rp100 Juta untuk Korban Galodo Tanah Datar
Pemilik Travel Agency Buatkan Rumah Untuk Nenek Nurbaina, Donasi yang Digalang Pemuda dan Nagari Tetap Disalurkan
Pemilik Travel Agency Buatkan Rumah Untuk Nenek Nurbaina, Donasi yang Digalang Pemuda dan Nagari Tetap Disalurkan
Percikan Kisah Nenek Berusia 83 Tahun di Situjuah yang Tinggal di Rumah Mirip Kandang Ternak, Bantuan Berdatangan
Percikan Kisah Nenek Berusia 83 Tahun di Situjuah yang Tinggal di Rumah Mirip Kandang Ternak, Bantuan Berdatangan