Langgam.id - Hasil penelusuran sementara, Tim Satgas Covid-19 Pasaman Barat mencatat sebanyak 30 orang kontak erat dengan pasien positif terinfeksi Virus Corona (Covid-19) berinisial SY (57) saat dirawat di rumah sakit.
Bahkan, setelah SY dinyatakan meninggal dunia, ia juga dimakamkan tanpa protokol kesehatan, Sabtu (12/9/2020).
Pasien positif Covid-19 berinisial SY itu merupakan warga Nagari Aua Kuniang, Kabupaten Pasaman Barat.
Jubir Tim Teknis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pasaman Barat, Gina Alecia menyebutkan, SY diketahui positif terinfeksi Covid-19, Sabtu (12/9/2020) pagi.
Hasil labor yang menyatakan SY positif Corona, hasil labor itu keluar hampir bersamaan dengan prosesi pemakaman jenazah. Proses memandikan jenazah hingga pemakaman dilakukan tanpa protokol kesehatan Covid-19.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Meninggal di Pasaman Barat Dimakamkan Tanpa Protokol Kesehatan
"Untuk hasil tracing sementara, sebanyak 30 orang kontak erat dengan SY dan mereka sudah diswab, mereka kontak ketika SY dirawat," ujar Gina kepada Langgam.id, Minggu (13/9/2020).
Dijelaskan Gina, orang-orang yang kontak erat dengan SY itu terdiri dari petugas medis di Rumah Sakit Islam (RSI) Ibnu Sina dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasaman Barat serta sejumlah masyarakat.
"Mereka yang kontak dan sudah diswab itu juga sudah menjalani isolasi mandiri. Saat ini, kita masih menunggu hasil pemeriksaan sampel mereka di Laboratorium Biomedik Unand," ungkapnya.
Kemudian, untuk orang-orang yang kontak dengan jenazah SY, hingga saat ini masih belum dapat data pasti, Gina mengaku, pihaknya masih melakukan tracing terhadap temuan kasus itu.
"Kita belum bisa pastikan berapa jumlah keluarga atau masyarakat yang kontak dengan jenazah pasien yang dimakamkan tanpa menerapkan protokol kesehatan itu," ucap Gina.
Baca Juga: Perdana di Pasaman Barat, Seorang Pasien Covid-19 Meninggal Dunia
Diakui Gina, saat ini petugas masih terus berupaya melakukan tracing dan pendekatan terhadap keluarga serta masyarakat agar kooperatif dan melapor kepada petugas untuk ditindaklanjuti.
"Kami berharap masyarakat yang kontak dengan pasien segera melapor, agar bisa diperiksa oleh petugas," jelasnya. (Ian/ZE)