Pasca Digerebek Warga, Oknum Dosen Diduga Gay Dipecat UMSB

Pasca Digerebek Warga, Oknum Dosen Diduga Gay Dipecat UMSB

Ilustrasi (pixabay.com)

Langgam.id - Seorang dosen yang diduga gay alias homoseksual diberhentikan mengajar di Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (UMSB). Keputusan pemecatan ini diambil pihak kampus setelah menggelar rapat bersama yayasan UMSB dan pimpinan wilayah Muhammadiyah Sumbar.

Sebelumnya, dosen berinisial Z (55) itu digrebek warga di kawasan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sabtu (31/8) kemarin. Ia kedapatan bersama pasangan gay-nya yang merupakan seorang mahasiswa kampus swasta di Kota Padang, berinisial DF (23).

Pemecatan dosen tersebut dari Fakultas Keguguran Ilmu dan Pendidikan itu dibenarkan Rektor UMSB, Riki Saputra. Menurutnya, oknum dosen Z ini, telah bergabung di kampus UMSB sejak 2010 silam.

"Pimpinan bersama BPH atau yayasan bersama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar telah rapat tadi pagi. Karena ini sudah melanggar aturan dan nilai agama, maka diputuskan untuk diberhentikan dan tidak bergabung lagi," kata Riki saat dihubungi langgam.id, Selasa (3/9/2019) malam.

Langkah pemberhentian terhadap Z, lanjut Rektor muda itu, adalah bentuk kepedulian dan ketegasan pihak kampus. Apalagi selama ini, UMSB selalu mengkampayekan kampus bersih, islami, anti Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).

"Ketika ada persoalan-persoalan yang mencuat dan cepat menyebar serta ada bukti fisiknya, maka harus ada sikap. Itu sesuai aturan yang berlaku. Mulai hari ini, (Z) susah kami berhentikan," ujarnya.

Mewakili pihak yayasan, Riki meminta maaf kesemua pihak dan masyarakat Sumbar atas peristiwa ini. Hal ini, menurutnya, tentu tidak diinginkan dan jelas diluar dugaan. Ia akan lebih melakukan pengawasan dan evaluasi pasca kejadian tersebut.

"Pengawasan sudah jalan, ini biasa. Ketika ada satu dari sekian banyak, sekian ribu dan puluhan ribu punya masalah tentu tidak bisa kita universalkan. Nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan itu, salah satu bentuk menangkal ha-hal negatif yang keluar dari ajaran Islam," jelasnya.

Ia menegaskan, nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan itu, setiap hari dilakukan kepada mahasiswa dan para dosen hingga karyawan. Nilai agama itu, apapun keilmuanya selalu diberikan.

"Tetapi ini karakter. Bagaimanapun, kampus tidak bisa selama 24 jam mengubah karakter building-nya. Mereka juga punya pergaulan di luar (kampus) sana. Tentu ke depan, ini pelajaran bagi kami, tetap terus meningkat pola tersebut agar bisa tidak terjadi lagi," pungkasnya. (Irwanda/RC)

Baca Juga

Kebakaran Landa SMAN 16 Padang
Kebakaran Landa SMAN 16 Padang
Pemko Padang Panjang akan meluncurkan Kartu Padang Panjang Pintar. Hal itu dimaksudkan untuk mendukung pemenuhan perlengkapan sekolah
Antisipasi Dampak Demo, Disdik Kota Padang Liburkan Siswa TK-SMP
Temui Massa Aksi, Kapolda Sumbar Minta Maaf Atas Insiden Polisi Tabrak Pengemudi Ojol
Temui Massa Aksi, Kapolda Sumbar Minta Maaf Atas Insiden Polisi Tabrak Pengemudi Ojol
Massa Demo Masih Bertahan di Mapolda Sumbar, Tuntut Bertemu Kapolda
Massa Demo Masih Bertahan di Mapolda Sumbar, Tuntut Bertemu Kapolda
Penyerang Semen Padang FC, Ronaldo Kwateh saat sesi latihan. Foto: @ronaldokwateh7
Ronaldo Kwateh Disiapkan untuk Laga Semen Padang FC Vs Persita Tangerang
Semen Padang FC akan menjamu PSM Makassar pada pekan ketiga Super League 2025/2026, Jumat 22/08/2025 di Gor Haji Agus Salim. 
Lawan PSM Makassar, Semen Padang FC Bidik Tiga Poin