Langgam.id – Self regulatory organization (SRO) pasar modal Indonesia menggelar vaksinasi gratis di lima daerah di Sumatra Barat bersama Ikatan Alumni ITB guna mempercepat vaksinasi di daerah itu.
Penyelenggara, yang terdiri dari anggota SRO, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyalurkan 200.000 dosis vaksin di Sumbar.
Sentra vaksinasi di Sumbar diselenggarakan secara serentak di 5 Kabupaten, yaitu Tanah Datar, Solok, Padang Pariaman, Agam dan Pasaman Barat mulai 22 Desember 2021 sampai dengan 28 Desember 2021.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy yang membuka acara vaksinasi tersebut mengakui capaian Sumbar masih belum optimal, sehingga perlu terus ditingkatkan untuk mencapai 70 persen di akhir tahun.
“Vaksinasi ini sangat membantu untuk mengejar ketertinggalan vaksin di Sumatra Barat. Secara nasional, data vaksin di Sumbar masih di bawah 50 persen, sementara target vaksinasi kita adalah 70 persen, dan 60 persen lansia,” katanya, Rabu (22/12/2021).
Audy meminta vaksinasi terutama untuk lansia perlu dimaksimalkan, agar Sumbar segera bisa melaksanakan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. “Karena kan ada syaratnya, sehingga vaksinasi anak bisa segera kita lakukan,” ujarnya.
Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Gembong Primadjaja mengatakan pelaksanaan sentra vaksinasi di Sumatra Barat merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Vaksinasi Ganesha yang telah dan akan terus dilakukan di sejumlah wilayah di Tanah Air.
“Vaksinasi Ganesha IA-ITB sangat bergembira dapat bekerjasama dengan SRO untuk membantu bangsa ini untuk segera pulih dan sehat dalam acara yang sekaligus untuk memperingati HUT ke-44 pasar modal Indonesia. Kami menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah berpartisipasi hingga kegiatan ini dapat terlaksanakan dengan baik,” kata Gembong.
Ia menyebutkan Sumbar dengan jumlah penduduk sekitar 5,6 juta, mendapat perhatian khusus dari SRO dan Ikatan Alumni ITB, khususnya di 5 Kabupaten yang menjadi lokasi sentra vaksinasi.
Berdasarkan data vaksin.kemkes.go.id per 20 Desember 2021, sebaran vaksin di 5 Kabupaten tersebut untuk dosis pertama masih berada di kisaran 40-60 persen dan dosis kedua di kisaran 20-30 persen.
Hal tersebut menjadi perhatian untuk pelaksanaan percepatan dan pemerataan vaksinasi karena Sumatera Barat merupakan daerah penting pengekspor hasil perkebunan, perniagaan dan memiliki banyak destinasi wisata. Dengan demikian, mobilitas dan interaksi masyarakat cukup tinggi baik di dalam maupun lintas Provinsi.
Sentra vaksinasi di Sumatera Barat dilaksanakan secara serentak di 50 titik di 5 Kabupaten, dengan rincian 10 titik per Kabupaten. Setiap Kabupaten mendapatkan alokasi vaksin Pfizer untuk 20 ribu akseptor atau 40 ribu dosis.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Kepolisian setempat. Koordinasi dengan Dinkes Provinsi dan Kabupaten memberikan kemudahan terkait dengan distribusi vaksin, perjalanan tenaga kesehatan ke lokasi yang dituju, hingga pendekatan kepada masyarakat agar bersedia untuk divaksinasi.
Untuk memudahkan peserta vaksin, panitia penyelenggara memastikan bahwa skema alur vaksinasi telah diatur sedemikian rupa agar peserta tidak perlu mengantri lama dan tidak terjadi kerumunan. Panitia pun menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 selama kegiatan vaksinasi berlangsung untuk memastikan keamanan dan kesehatan para peserta.
Pelaksanaan sentra vaksinasi di 5 Kabupaten di Sumatera Barat kerjasama SRO dan IA-ITB diresmikan pada 22 Desember 2021 oleh Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy, di Kabupaten Padang Pariaman.
Acara tersebut juga dihadiri Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar Yusri, Kepala Dinkes Provinsi Sumatra Barat Arry Yuswandy, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0308/ Pariaman Letkol CZI Titan Jatmiko, WaKapolres Padang Pariaman Kompol Alfias Marzuki, Direktur KSEI merangkap Ketua Panitia HUT ke-44 pasar modal Indonesia Syafruddin, dan Ketua Umum IA-ITB Gembong Primadjaja.