Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Trans Padang alami penurunan jumlah penumpang selama Pandemi Covid-19.
Langgam.id - Transportasi massal di Kota Padang yang merupakan perusahaan milik pemerintah tak untung sejak Pandemi Covid-19 melanda. Bahkan, perusahaan di bawah nauangan PT. Padang Sejahtera Mandiri (PSM) itu harus disubsidi oleh pemerintah hingga Rp17 miliar untuk satu tahun.
Kepala Divisi Trans Padang Perumda PSM, Delvis Yendra mengatakan, kondisi sepi penumpang sudah terjadi sejak 2020. Namun, saat ini sudah mulai teratasi. Pasalanya, pasca lebaran, jumlah penumpang Trans Padang sudah mulai meningkat jika dibandingkan awal tahun hingga awal Mei 2022.
Kondisi di awal tahun hingga Mei 2022, kata Delvis, tak jauh berbeda dengan dua tahun sebelumnya atau saat dilanda Pandemi Covid-19, termasuk soal pendapatan. Tahun 2020 sampai 2021, sebut Delvis, terjadi penurunan pendapatan yang cukup drastis.
Delvis merinci, dari Januari-Mei 2022, jumlah penumpang untuk koridor I (Pasar Raya-Lubuk Buaya-Terminal Anak Aie) hanya mencapai 52 persen. Sementara koridor II (rute Bypass) mencapai 42 persen.
"Dari awal Januari hingga Mei, targetnya memang tidak tercapai," ujar Delvis kepada langgam.id, Selasa (24/5/2022).
Sementara tahun 2021, lanjut Delvis, terjadi penurunan drastis karena adanya pembatasan jumlah penumpang dan syarat-syarat khusus karena pandemi. Di tahun 2021 pemerintah juga memberi subsidi senilai Rp17 miliar. "Kalau tahun kemarin subsidi sekitar 17 Miliar. Untuk berapa jumlah pendapatan, saya juga kurang tahu karena baru masuk," ungkapnya.
Skema pembiayaan untuk Trans Padang, kata Delvis, sama seperti daerah lainnya di Indonesia, mendapatkan subsidi dari pemerintah. Hal itu juga diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan.
Subsidi pemerintah itu, dialokasikan untuk beban produksi, seperti biaya operator dan biaya pengembangan. "Terus ada yang namanya laba pengelolaan. Untuk tahun ini 7,5 persen dikali beban jasa operator," ucpanya.
Saat ini, di dua koridor itu, Trans Padang mengoperasikan 33 unit bus. Dengan rincian 23 bus di koridor I dan 10 bus di koridor IV.
Pantauan langgam.id di koridor IV rute Teluk Bayur, Selasa (24/5/2022) siang, terlihat sejumlah bus Trans Padang sepi penumpang. Di beberapa bus, hanya ada dua sampai tiga penumpang.
Koridor ini, kata salah seorang supir Trans Padang yang enggan namanya disebutkan, mengalami penurunan penumpang secara drastis. Pasalnya, tiga bulan setelah dibuka pada awal Februari 2020, pemerintah memberlakukan pembatasan sosial.
Kini, kata Supri itu, kondisinya sedikit membaik. Dikatakannya, sejak awal tahun 2020, rata-rata per hari terdapat 70-80 penumpang yang menggunakan Trans Padang di koridor IV. "Kalau sekarang sudah mulai stabil di angka 100-an lebih penumpang per harinya," katanya.
Baca juga: Koridor V dan VI Trans Padang Tak Lagi Miliki Halte Tinggi, Interior Bus Juga Beda
Satu unit bus Trans Padang, lanjut supir itu, menempuh jarak 250 kilometer tiap hari. "Setiap hari ada lima trip, star dari Terminal Anak Aia terus ke Teluk Bayur dan balik lagi ke Anak Aia, itu satu trip," jelasnya.
Ia mengatakan dalam satu trip menempuh jarak 50 kilometer. "Dalam satu hari ini jarak tempuhnya kira-kira 250 kilometer, dan dibutuhkan Rp300-Rp350 ribu untuk bahan bakar," katanya.
—