Olah Kulit Kentang, UMKM di Padang Panjang Ini Tembus Pasar Luar Sumatera

Olah Kulit Kentang, UMKM di Padang Panjang Ini Tembus Pasar Luar Sumatera

Usaha keripik kulit kentang di Padang Panjang. (Foto: Desi Fuji Rahayu)

Langgam.id - Keprihatinan keluarga Deswita, 52, pada kulit kentang yang terbuang melahirkan kreatifitas bernilai ekonomis. Merintis usaha keripik sejak 2018 lalu, Potatoku sekarang menembus pasar luar Sumatera.

"Kreatif masyarakat Padang Panjang seperti tidak ada habisnya," tulis Desi Fuji Rahayu, Minggu (12/12/2021) di akun resmi Kominfo Padang Panjang memperkenalkan salah satu usaha keripik di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) itu didirikan Deswita bersama putrinya Wulan Tri Zaskia, 22 pada tahun 2018. Di sana, limbah kulit kentang dijadikan keripik dengan nama Potatoku.

Pengakuan Deswita, ide memanfaatkan limbah kulit kentang berawal dari keprihatinan Wulan terhadap kulit kentang yang terbuang sia-sia. Banyak kulit tidak dimanfaatkan karena selama ini membuat keripik hanya memanfaatkan daging buahnya saja.

Padahal pada bagian kulit kentang terdapat kandungan yang baik untuk kesehatan. Di antaranya adalah 40 hingga 50 persen serat. Selain itu, kulit kentang kaya akan fenolat, riboflavin, asam karbonat, asam folat, dan vitamin B6 yang baik untuk tubuh.

Deswita mengatakan, kentang yang digunakan adalah varietas Cipanas. Kulit yang diambil hanya yang berkualitas bagus, guna menghasilkan rasa yang nikmat.

Proses pembuatan kripik kulit kentang dilakukan dengan merendam kentang yang masih kotor dengan air garam. Setelah itu digosok hingga bersih, kemudian dikupas dan disortir.

Lalu kulit kentang direndam kembali menggunakan air dengan larutan kapur sirih semalaman agar keripik yang dihasilkan menjadi garing. Kemudian, sampai pada tahap penggorengan.

UMKM yang dijalankan Deswita bersama empat anaknya ini mempunyai tiga varian produk dengan sebelas varian rasa. Salah satu variannya, rasa rendang, makanan khas Sumatera Barat.

Pada awalnya, distribusi produk hanya dipasarkan Wulan kepada teman-teman kuliahnya. Namun saat ini, distribusi produk Potatoku sudah mencapai luar Pulau Sumatera seperti Jawa dan Kalimantan.

"Satu bulan yang lalu, satu bus pelancong dari Malaysia singgah ke toko saya untuk beli keripik kentang ini. Mereka borong semua," kata Deswita yang akrab disapa Bundo itu.

Permintaan produk Deswita terus bertumbuh. Pada awalnya hanya menghabiskan 5 kilogram kentang satu minggu, saat ini bisa menghabiskan satu karung kentang dengan berat 50 kilogram.

Dengan terus meningkatnya permintaan pasar terhadap produk olahannya, Deswita berharap usahanya dapat berkembang dan memiliki penerus. (*)

Baca Juga

Bermodal Rp 200 Ribu, Usaha Rumahan Pasutri Ini Sekarang Beromzet Rp 1 Juta Sehari
Bermodal Rp 200 Ribu, Usaha Rumahan Pasutri Ini Sekarang Beromzet Rp 1 Juta Sehari
Petani Padang Bangkit: Menanam Harapan dari Pondok Agroekologi Sawah Lua
Petani Padang Bangkit: Menanam Harapan dari Pondok Agroekologi Sawah Lua
Lahan seluas dua hektare (Ha) disiapkan untuk membangun relokasi Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Batusangkar. Lahan tersebut berada
Rutan Batusangkar Over Kapasitas, Pemkab Tanah Datar Siapkan Lahan Relokasi
Momen Hari Jadi Kota Padang ke-356 pada tahun ini akan terasa spesial dengan bakal bersandarnya Kapal Republik Indonesia (KRI) Bima Suci
Momen HJK Padang, KRI Bima Suci Bakal Bersandar di Teluk Bayur 9-12 Agustus
UNP Lepas 3.599 Mahasiswa PLK, Siap Asistensi Mengajar di Ratusan Sekolah Mitra
UNP Lepas 3.599 Mahasiswa PLK, Siap Asistensi Mengajar di Ratusan Sekolah Mitra
Penasihat Semen Padang FC Andre Rosiade mengungkap PSSI telah merombak susunan pengurus Komite Wasit Indonesia. Andre mengatakan
Komite Wasit PSSI Diganti, Andre Rosiade Harap Kepemimpinan Wasit di Liga 1 Lebih Baik