Oknum Dosen Diduga Lecehkan Mahasiswi, Satgas PPKS Unand Sebut Laporan Sedang Diproses

Kakek di Padang Cabuli Gadis Hingga Hamil

Ilustrasi Pelecehan (pixabay.com)

Langgam.id - Kasus dugaan pelecehan seks yang dilakukan seorang oknum dosen kepada mahasiswi di Universitas Andalas (Unand) mencuat dan viral di media sosial. Informasi kasus ini ini pertama kali dipublikasi akun Instagram @infounand.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unand, Dr. Rika Susanti  membenarkan laporan dugaan pelecehan tersebut. "Kami sudah dapat laporan. Sedang diproses," ujar Rika saat dihubungi langgam.id, Rabu (21/12/2022).

Proses yang dimaksud, kata Rika, tim PPKS Unand sedang mendalami kasus serta mengumpulkan bukti. Pihaknya tidak bisa memberikan informasi lebih detail terkait penanganan kasus.

"Sesuai prosedur aturan yang dikeluarkan Kemendikbud. Kami sudah bekerja sesuai aturan, tidak ada yang lari dari aturan dalam rangka menyelesaikan kasus itu," katanya.

Oknum dosen yang dilaporkan diketahui berinisial KC. Dalam unggahan @infounand menerangkan bahwa si dosen mengancam korban tidak lulus mata kuliah.

Dalam unggahan video menarasikan bahwa oknum dosen memaksa untuk mencium korban berkali-kali. Aksi ini terjadi lebih dari sebulan yang lalu.

Mirisnya aksi oknum dosen ini dilakukan di rumah yang bersangkutan. Ketika itu korban dan teman-teman mahasiswa lainnya bertamu ke kediaman oknum dosen.

Saat teman-teman korban sudah keluar untuk pulang, korban masih bersama oknum dosen di sebuah ruangan. Saat itu, korban meminta izin dan kepada oknum dosen karena tidak menghadiri sebuah perkuliahan wajib karena harus pergi ke luar kota dan sudah memesan tiket.

Karena pertemuan kuliah itu sangat penting, oknum dosen mengancam tidak meluluskan korban sehingga terancam mengulang mata kuliah itu kembali.

Dalam unggahan @infounand juga dibuktikan dengan rekaman suara yang direkam korban secara diam-diam. Di dalam rekaman tersebut, oknum dosen juga terdengar mencoba mendekati korban secara personal dengan menanyakan latar belakang keluarga, ekonomi hingga cara korban membiayai kuliah dan sebagainya.

Oknum dosen ini juga menawarkan untuk membantu membayar uang kuliah korban dan mengajak korban jalan-jalan di lain waktu. Tak hanya sekali, dalam rekaman berdurasi 26 menit itu, aksi pelecehan dilakukan berulang kali hingga akhirnya korban bisa pergi dari lokasi kejadian. (*/SS)

Baca Juga

Desain surat suara untuk PSU pada 13 Juli 2024 nanti sudah disetujui oleh 16 calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dapil Sumbar.
PSU Pasaman, Pengamat UNAND Nilai Tantangannya adalah Menumbuhkan Kepercayaan Publik
Pelemahan Nilai Tukar, Ekonom UNAND Ingatkan Pentingnya Stabilitas Kebijakan
Pelemahan Nilai Tukar, Ekonom UNAND Ingatkan Pentingnya Stabilitas Kebijakan
Rektor UNAND Keluarkan Edaran Disiplin ASN Selama Libur Idul Fitri
Rektor UNAND Keluarkan Edaran Disiplin ASN Selama Libur Idul Fitri
Pengumuman Hasil SNBP 2025, UNAND Terima 2.350 Mahasiswa Baru
Pengumuman Hasil SNBP 2025, UNAND Terima 2.350 Mahasiswa Baru
Rektor Universitas Andalas (UNAND) Efa Yonnedi memastikan bahwa tidak ada kenaikan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada tahun ajaran baru
Tindaklanjuti Edaran KPK, Rektor UNAND Tegaskan Komitmen Cegah Gratifikasi Hari Raya
Lantik Wadek Faperta dan FK, Rektor UNAND Tekankan Inovasi di Tengah Efisiensi Anggaran
Lantik Wadek Faperta dan FK, Rektor UNAND Tekankan Inovasi di Tengah Efisiensi Anggaran