Langgam.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Sumatra Barat per Februari 2025 mencapai Rp31,65 triliun.
Kepala OJK Perwakilan Sumbar Roni Nazra menyebutkan penyaluran kredit ke UMKM masih tumbuh positif di awal tahun ini. Yakni mencapai Rp31,65 triliun pada Februari, atau tumbuh sebesar 1,16 persen (yoy) atau 42,87 persen dari total kredit.
"Penyaluran kredit ke UMKM masih tumbuh positif. Per Februari 2025, total penyaluran mencapai Rp31,65 triliun," katanya, dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (13/5/2025).
Sementara itu, total aset perbankan pada posisi Februari 2025 adalah sebesar Rp84,56 triliun atau tumbuh sebesar 4,82 persen dari posisi yang sama pada tahun sebelumnya (yoy), dengan total penyaluran kredit/pembiayaan sebesar Rp73,83 triliun atau tumbuh 5,57 persen (yoy).
Sementara itu, total penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah sebesar Rp56,73 triliun atau tumbuh sebesar 4,86 persen (yoy). Risiko kredit masih terjaga dengan rasio NPL 2,48 persen, meskipun sedikit naik dibandingkan posisi yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 2,37 persen.
Perbankan syariah pada posisi Februari 2025 memiliki total aset sebesar Rp12,83 triliun, atau tumbuh sebesar 23,04 persen (yoy) dengan total penghimpunan DPK sebesar Rp10,77 triliun atau tumbuh sebesar 10,60 persen (yoy), dan total penyaluran pembiayaan sebesar Rp10,85 triliun atau tumbuh 22,81 persen (yoy). Risiko pembiayaan juga masih terjaga dengan rasio NPF 1,41 persen, atau turun sebesar 1,63 persen dibandingkan posisi yang sama pada tahun sebelumnya.
Bank Perekonomian Rakyat (BPR) baik konvensional maupun syariah pada posisi Februari 2025 juga tumbuh dengan baik. Total aset sebesar Rp2,78 triliun atau tumbuh 7,73 persen (yoy), dengan total penghimpunan DPK adalah sebesar Rp2,01 triliun atau tumbuh 5,06 persen (yoy).
Selain itu, total penyaluran kredit/pembiayaan sebesar Rp2,15 triliun atau tumbuh 8,02 persen (yoy), dengan 71,67 persen merupakan kredit/pembiayaan bagi UMKM. (*/f)