Langgam.id - Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi menargetkan pada November ini sebanyak 70 persen warga sudah divaksin. Hingga akhir Oktober, capaian vaksinasi covid-19 di daerah itu sudah mencapai angka 54,2 persen.
Sebelumnya pada awal Oktober, capaiannya baru 36 persen. Riza ingin menyelesaikan sisanya 16 persen ini sebelum masuk ke masa libur akhir tahun.
"Mulai hari ini, mari kita kuatkan tekad bersama mengejar 70 persen dalam 2 minggu ke depan. Setelah capaian lebih dari 70 persen, mungkin kita akan lebih fokus mencari sasaran vaksinasi secara door to door, ditemui warga kota ke rumah-rumah," ujar Riza.
Hal ini disampaikan Riza saat memimpin apel siaga Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Payakumbuh di halaman Balai Kota, Senin (1/11/2021).
Saat ini ungkap Riza, Kota Payakumbuh belum mencapai herd immunity. Masyarakat yang ragu harus cepat bersedia untuk divaksin.
Kalau alasannya komorbid tentu bisa diterima, tetapi kalau mereka sehat tapi tidak divaksin tentu harus diajak dengan cara yang persuasif dan humanis.
"Bagi yang sudah vaksin, sampai saat ini semuanya kan baik-baik saja. Sampaikan kepada keluarga dan tetangga agar mau divaksin, vaksinnya aman dan halal kok," terang Riza.
Riza mengungkapkan, bahwa kekhawatirannya yaitu terjadi lagi puncak kasus akibat pergerakan orang-orang pada hari libur. Selama ini puncak kasus di Indonesia terjadi di momentum itu.
Pada kesempatan itu, Riza memberikan apresiasi kepada jajarannya atas capaian vaksinasi yang saat ini sudah 4,2 persen. Yaitu, bagaimana selalu mengabdikan diri setiap hari dalam mewujudkan Kota Payakumbuh menuju herd immunity.
"Ini demi kecintaan kepada masyarakat, karena mereka adalah tanggung jawab kita," ucap Riza.
Riza mengharapkan kepada seluruh jajarannya untuk menguatkan tekad guna menuntaskan pekerjaan agar masyarakat Payakumbuh dapat divaksin. Sebab mendapat vaksin adalah hak rakyat.
Baca juga: Capaian Data Adminduk Kota Payakumbuh Lampaui Target Nasional
Riza mengungkapkan, vaksinasi berdoorprize atau berhadiah sejatinya bukanlah vaksinasi yang ditunggu-tunggu. Ia berharap ini jangan dijadikan alasan sesorang untuk mau divaksin.
"Harusnya kesadaran mendapatkan vaksin yang utama, bukan sembako dulu baru vaksin. Itu kebutuhan kita, bukan orang lain," terang Riza.