Nongkrong Sehat dan Ngopi Aman dari Corona di V Coffee Padang

Nongkrong Sehat dan Ngopi Aman dari Corona di V Coffee Padang

Sekat terbuat dari akrilik membatasi jarak pengunjung dalam menerapkan protokol kesehatan di V Coffe Padang. (Foto: Irwanda)

Langgam.id - Pandemi coronavirus disease (covid-19) melumpuhkan berbagai sektor perekonomian masyarakat, termasuk usaha dibidang kuliner di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Sejumlah pengusaha kafe dan restoran satu persatu tumbang hingga merumahkan karyawannnya.

Kondisi diperparah ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan. Tempat-tempat tongkrongan mulai gulung tikar. Para pelaku usaha memilih menutup sementara usaha mereka demi antisipasi penyebaran wabah tersebut.

Seiring transisi sebelum menerapkan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 (TNBPAC) atau kenormalan baru di Kota Padang, para pelaku usaha kini mulai mencoba bangkit. Mereka kembali membuka usaha dengan menerapkan protokol kesehatan yang super ketat.

Hal ini yang dilakukan V Coffe, salah satu kafe berkonsep tongkrongan yang menyediakan beragam macam kopi dan menu makanan lainnya. Kafe yang telah berdiri sejak tahun 2018 ini berada di Jalan Raden Saleh, Rimbo Kaluang, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang.

Dalam menerapkan protokol kesehatan covid-19, V Coffe memasang sekat terbuat dari akrilik di setiap 30 meja yang disediakan. Sekat transparan ini dipasang empat unit di atas meja sebagai pembatas antar pengunjung sesuai dengan kapasitas kursi yang telah diterapkan.

Setiap meja hanya berkapasitas maksimal empat kursi dari sebelumnya yang bisa lebih. Sehingga dengan demikian, tidak terjadi penumpukan pengunjung dalam setiap meja.

Dengan adanya sekat dan mewajibkan memakai masker, membuat interaksi antar pengunjung terlindungi dengan jarak satu meter. Seperti diketahui, penyebaran virus covid-19 melalui percikan cairan atau droplet.

Menurut Owner V Coffe Padang Aldo Jefri, upaya pengetatan dalam menerapkan protokol kesehatan ini dilakukan demi kenyamanan pengunjung dan mematuhi aturan pemerintah. Pihaknya juga mengurangi kapasitas pengunjung hingga 50 persen dari hari sebelumnya.

"Upaya menerapkan protokol kesehatan ini bagi kami paling utama. Biarlah modal banyak dilebihkan karena ini demi pengunjung aman masuk," ujar Aldo kepada langgam.id, Selasa (9/6/2002) sore.

Ia menyebutkan pihaknya juga menyediakan tempat pencuci tangan tepat di gerbang masuk. Begitupun mengukur suhu tubuh bagi setiap pengunjung.

"Kami tingkatkan pemeriksaan kesehatan setiap pengunjung seperti wajib cuci tangan di tempat yang telah disediakan dan ukur suhu tubuh. Bahkan, kalau suhu tubuh di atas 36,5 derajat kami suruh menghirup wewangian, kalau tidak tercium bau oleh pengunjung, kami tidak terima masuk," katanya.

Angin Segar Bagi Karyawan

Kembali bukanya V Coffe sejak tutup 26 Maret lalu, tentunya membuat angin segar bagi setiap karyawannya. Sebab para karyawan sebelumnya sempat dirumahkan dan kini mulai dipekerjakan lagi demi membangkitkan perekonomian.

Sedikitnya, terdapat 18 orang karyawan di V Coffe Padang yang terdiri dari barista, waiterss, juru masak hingga petugas keamanan. Para pengunjung juga kembali berdatangan demi menikmati racikan kopi andalan atau menu makanan lezat lainnya.

"Kami tetap berupaya sejahterakan karyawan. Bagi hasil yang diterapkan saat ini mungkin ke depan dengan keadaan yang mulai membaik kembali normal yaitu di atas UMR," ucapnya.

Namun, Aldo mengakui, dalam masa pandemi saat ini dirinya hanya sedikit mengalami kesulitan dalam mencari bahan baku sehingga beberapa menu terpaksa dikurangi. Seperti dalam hal ketersediaan susu yang dibatasi dalam pembelian.

"Kami menu racikan sendiri, mulai dari bahan baku awal di sini kami racik. Kendala hanya susu, karena pembelian susu dibatasi. Memang produksi dan pembelian, hanya boleh 12 dus dalam satu merek walaupun sedikit mahal," tuturnya.

Aldo dan timnya terus berupaya menghadirkan inovasi demi bangkit setelah usahanya terpuruk. Pelayanan terbaik dan memberikan jaminan keamanan kesehatan di tengah pandemi bagi pengunjung akan tetap menjadi nomor satu.

Sementara itu salah satu pengunjung Fuji mengatakan, dirinya mengaku tidak mempermasalahkan aturan yang ada dan merasa nyaman dengan penerapan berbagai protokol kesehatan di V Coffe. Begitupun dengan adanya sekat terbuat dari akrilik tidak mengganggu saatnya nongkrong.

"Tidak terganggu ya, malah safety dengan adanya ini karena kita dibatasi dan atur jarak. Tapi komunikasi sama teman-teman satu meja tidak terganggu. Ini inovasi bagus bagi saya," singkatnya. (Irwanda/ICA)

Baca Juga

Pemko Padang Gelar Pelatihan Public Speaking, Perkuat Tenaga Pendamping UKM
Pemko Padang Gelar Pelatihan Public Speaking, Perkuat Tenaga Pendamping UKM
Padang Kembali Gelar Pasar Siti Nurbaya
Padang Kembali Gelar Pasar Siti Nurbaya
Abrasi Kian Mendesak Pasir Jambak, Rumah dan Pondok Wisata Semakin Terancam
Abrasi Kian Mendesak Pasir Jambak, Rumah dan Pondok Wisata Semakin Terancam
Komandan Korem (Danrem) 032 Wirabraja, Brigjen TNI Rayen Obersyl
Prajurit Yonif 133/YS Padang Gugur Diserang KKB di Papua, Jenazah Tiba di Bandara Minangkabau Malam Ini
Balaikota Padang Kini Punya KPN Mart
Balaikota Padang Kini Punya KPN Mart
Pemko Padang menerima dana insentif fiskal kinerja tahun 2023 kategori penghapusan kemiskinan ekstrem dari pemerintah pusat Rp5,3 miliar
Padang Terima Insentif Fiskal Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Rp5,3 M