Nenek 83 Tahun di Situjuah Limapuluh Kota Tinggal di Rumah Mirip Kandang Ternak

Nenek 83 Tahun di Situjuah Limapuluh Kota Tinggal di Rumah Mirip Kandang Ternak

Foto: kiriman Fajar Rillah Vesky

Langgam.id – Nenek Nurbaina, 83 tahun, harus menjalani sisa hidupnya di rumah yang tak layak huni, bagaikan kandang ternak. Kondisinya yang memprihatinkan ini tak luput dari perhatian generasi muda di Jorong Sawahlaweh, Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota.

Berinisiatif di bawah wadah Generasi Muda Sawahlaweh (Gemusa), mereka bergerak galang dana untuk membantu membedah rumah Nenek Nurbaina dan rumah Kanto Uk Ek, 41 tahun, pemuda disabilitas yang tinggal di sampingnya.

Rumah Nurbaina tak hanya tak layak huni, tapi juga membahayakan keselamatannya. Atapnya bocor, dindingnya lapuk dan keropos, dan lantainya hanya terbuat dari bambu. Nenek Nurbaina juga hidup tanpa sanitasi yang memadai.

Kondisi yang tak jauh berbeda dialami Kanto Uk Ek. Dinding rumahnya hanya terbuat dari triplek tipis yang sudah lapuk dan bolong-bolong, dan di dalam rumahnya yang hanya satu ruangan, dia hanya tidur beralaskan tikar plastik.

Gemusa, diprakarsai oleh Meddy, Alek Datuak Paduko Lobiah, dan Syafril Datuak Simarapi, tergerak hatinya melihat kondisi Nenek Nurbaina dan Kanto Uk Ek. Mereka pun berinisiatif menggalang dana dan menggandeng para tokoh masyarakat, seperti Pak Sitas, Datuak Alat Cumano, dan Da Pendi Nuruk, untuk membantu mewujudkan perbaikan rumah mereka.

Inisiasi pemuda ini juga mendapat dukungan penuh dari Kepala Jorong Sawahlaweh Wentarizal, Wali Nagari Tungkar Yusrizal Datuak Pado, dan tokoh muda Limapuluh Kota asal Situjuah Limo Nagari, M. Fajar Rillah Vesky. Mereka sepakat, setelah sukses membedah runah Nursian atau Tek Sian, 75, di Jorong Dalam Nagari, akan dilanjutkan dengan bedah rumah Nurbaina dan rumah Kanto Uk Ek.

"Bulan lalu, Pemerintah Nagari dan Lembaga-Lembaga Nagari Tungkar, dengan bantuan dari Bupati Safaruddin Dt Bandaro Rajo, Baznas, tokoh masyarakat, perantau, donatur, tukang nagari, TNI-Polri, dan swadaya masyarakat, berhasil membedah rumah Nursian atau Tek Sian. Kini, program serupa, kita lanjutkan dengan inisiasi pemuda dan tokoh masyarakat," kata Yusrizal Datuak Pado, didampingi M. Fajar Rillah Vesky.

Bagi pembaca media ini yang terketuk pintu hatinya dan tersayat dinding nuraninya, melihat kondisi rumah Nurbaina yang mirip kandang ternak dan rumah Kanto Uk Ek yang tidak layak huni. Dapat mengirimkan bantuan atau donasi ke nomor rekening tetangga Nurbaina bernama Afton. Dengan nomor rekening BRI 5506 0100 2755 509 a/n Afton. Atau bisa juga mengirim langsung bantuan bahan bangunan ke Jorong Sawahlaweh.

Untuk kontak person terkait donasi ini, dapat menghubungi Meddy (+6281374528979), Alek Dt Paduko Lobiah (+6282385372843), dan Syafril Dt Simarapi
(+6285263982739). Atau bisa juga langsung menghubungi Wali Nagari Tungkar Yusrizal Dt Pado (+6285263982739).

"Berapapun bantuan yang masuk, akan kita terima. Jika dana atau bahan bangunan sudah terkumpul, kita berencan langsung kerjakan dengan gotong royong dan swadaya. Berkoordinasi dengan pemerintah dan jorong," kata Meddy, Alek Dt Paduko Lobiah, dan Syafril Dt Simarapi. (Rls/Yh)

Baca Juga

Semen Padang FC Pecat Eduardo Almeida Sebagai Pelatih
Semen Padang FC Pecat Eduardo Almeida Sebagai Pelatih
Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris Jaringan Pendukung ISIS di Sumbar
Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris Jaringan Pendukung ISIS di Sumbar
Penasihat tim Semen Padang FC Andre Rosiade resmi didaftarkan sebagai voter atau delegasi dari Semen Padang FC untuk Kongres PSSI 2025
Semen Padang FC Kembali Kalah, Andre Rosiade: Almeida Out
Petani Limapuluh Kota Desak Mentan Amran Sulaiman Segerakan Program Hilirisasi Produk Gambir
Petani Limapuluh Kota Desak Mentan Amran Sulaiman Segerakan Program Hilirisasi Produk Gambir
Semen Padang FC tertinggal 0-1 dari tamunya, Bali United pada babak pertama dalam laga pekan ketujuh Liga Super
Kabau Sirah Boyong 20 Pemain Lawatan ke Markas Persita Tangerang
Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Para pedagang toko Pasar Raya Padang mengaku usaha mereka dibunuh Perwako 438.
Pemprov Sumbar Umbar Capaian Ekonomi, Pengamat: Jangan Silau dengan Angka-angka