Napak Tilas Festival PDRI 2022 Berakhir di Monumen PDRI Koto Tinggi

Napak Tilas Festival PDRI 2022 Berakhir di Monumen PDRI Koto Tinggi

Sebagian peserta napak tilas perjuangan PDRI yang berakhir di Koto Tinggi, Selasa (13/12/2022). (Foto: Dharma Harisa)

Langgam.id - Napak tilas dalam rangka peringatan 74 tahun Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatra Barat, harus berakhir di monumen PDRI, Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kab. 50 Kota, Selasa (13/12/2022).

Kegiatan yang bertujuan merunut kembali jejak-jejak perjuangan PDRI tersebut pada awalnya direncanakan finish di Museum PDRI Koto Tinggi. Namun akibat cuaca yang kurang bersahabat, panitia terpaksa menghentikannya di monumen perjuangan.

Ketua panitia pelaksana, Husain menuturkan, setelah meninjau jalan menuju museum, medan yang rencananya akan dilalui peserta terpantau kurang kondusif.

"Kondisi tanah di jalan menuju museum sudah gempur, ini membuat jalan tergenang. Selain itu, sedang ada pengaspalan jalan juga menuju kesana," tutur Husain.

Untuk menjaga keamanan serta keselamatan peserta, ia memutuskan kegiatan napak tilas harus diakhiri di monumen nasional saja. Terpisah, sebelumnya panitia sudah merencanakan para peserta akan berjalan kaki menuju museum sebagai rute akhir.

Namun, walaupun napak tilas tidak jadi finish di museum, semarak kegiatan masih akan dilaksanakan Dinas Kebudayaan Sumbar hingga penutupan besok di Agamjua.

"Malam harinya di lokasi monumen, tetap akan ada panggung kesenian Randai oleh masyarakat. Besok juga ada diskusi tentang PDRI di Agamjua," ucap Husain.

Ia berharap, walaupun napak tilas kali ini tidak jadi ke museum PDRI, para peserta tetap bisa meresapi nilai perjuangan para tokoh. "Monumen ini adalah lokasi strategis perjuangan PDRI, oleh karena itu di sini, kita juga bisa meresapi nilai-nilai sejarahnya," kata pria yang juga Kabid Kesenian dan Diplomasi Budaya Disbud Sumbar tersebut.

Dalam pantauan Langgam.id para peserta yang berasal dari 20 sasaran silat se Payakumbuh dan 50 Kota sudah membubarkan diri sehabis waktu Ashar. Melenceng dari rundown kegiatan yang direncanakan hingga pukul 22.00 WIB.

Baca Juga: Ratusan Anak Silek Se Payakumbuh dan Lima Puluh Kota Ikuti Napak Tilas PDRI

Camat Gunuang Omeh, Rifki, yang ikut menyambut peserta, membenarkan perkataan Husain. "Sedang ada pengaspalan jalan, karena jalan menuju museum itu sudah cukup parah."

Ia menuturkan selain pada napak tilas kali ini, ada beberapa agenda lain yang akan dilaksanakan di Koto Tinggi. Diantaranya, Tour de PDRI yang akan finish di Koto Tinggi, Sabtu (18/12/2022). Dan Upacara Bela Negara Minggu (19/12/2022).

"Insya Allah pada tanggal tersebut proses pengerjaan jalan sudah selesai," kata Rifki. (Dharma Harisa/SS)

Baca Juga

Asysyfa Maisarah, Anak Buruh Tani Asal Limapuluh Kota Merajut Mimpi di UGM
Asysyfa Maisarah, Anak Buruh Tani Asal Limapuluh Kota Merajut Mimpi di UGM
Ramly Syarif Dt. Gindak Simano, warga Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat (Sumbar) kecewa dan
Truk Dirampas Debt Collector Tanpa Prosedur, Warga Limapuluh Kota Lapor Polisi
Aku berjalan kaki sepanjang jalan Koto Gadang, Nagari Maek, suatu pagi ketika udara terasa sejuk di kulit dan wajah Bukik Posuak masih
Rumah Gadang Terakhir di Maek: Sepasang Tingkap Menanti Anak-anak Pulang
Bupati Limapuluh Kota Salurkan Bantuan Rp100 Juta untuk Korban Galodo Tanah Datar
Bupati Limapuluh Kota Salurkan Bantuan Rp100 Juta untuk Korban Galodo Tanah Datar
Pemilik Travel Agency Buatkan Rumah Untuk Nenek Nurbaina, Donasi yang Digalang Pemuda dan Nagari Tetap Disalurkan
Pemilik Travel Agency Buatkan Rumah Untuk Nenek Nurbaina, Donasi yang Digalang Pemuda dan Nagari Tetap Disalurkan
Percikan Kisah Nenek Berusia 83 Tahun di Situjuah yang Tinggal di Rumah Mirip Kandang Ternak, Bantuan Berdatangan
Percikan Kisah Nenek Berusia 83 Tahun di Situjuah yang Tinggal di Rumah Mirip Kandang Ternak, Bantuan Berdatangan