Langgam.id - PT. Kereta Api Indonesia (KAI) telah menyetujui pembangunan museum kereta api di Kota Pariaman, Sumatra Barat. Untuk rencana pembangunan itu, Kepala Divisi Regional (Kadivre) PT. KAI Wilayah Sumbar Insan Kesuma bersama jajaran meninjau lokasi yang diusulkan Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman.
Rombongan PT KAI didampingi Pj. Sekdako Pariaman Fadli bersama sejumlah pejabat meninjau rencana lokasi museum di di kawasan Desa Pauh Barat, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman. Fadli menyampaikan terima kasih kepada jajaran PT KAI atas dikabulkannya permintaan Pemko Pariaman. Sebelumnya, Wali Kota Pariaman Genius Umar untuk mengajukan izin membuat museum kereta api serta meminta satu unit lokomotif dan gerbong kereta api yang pernah tercatat menjadi sejarah perkereta-apian di Sumbar.
Baca Juga: PT KAI Siapkan Lokomotif dan Gerbong Dang Tuanku untuk Museum di Pariaman
"Lokasi tepat yang telah kita sepekati bersama yakni di kawasan Pantai Pauh Barat, dekat GOR Pauh. Di samping sebagai lokasi daya tarik wisata, keberadaan museum ini juga sekaligus menjadi wisata edukasi pengetahuan tentang kereta api. Khususnya yang pertama kali digunakan sebagai angkutan orang dari Padang ke Pariaman,” jelas Fadli, sebagaimana dirilis situs resmi Pemko Pariaman.
Meski demikian, menurutnya, pemko sepenuhnya menunggu hasil survey dari tim PT KAI ini, tentang tata letak dan kelayakan dari lokasi yang telah kita usulkan ini. Dilokasi survey, Kadivre Insan Kesuma mengatakan, telah menyiapkan beberapa persyaratan atas permintaan wali kota Pariaman. Yang diminta adalah satu unit lokomotif beserta satu unit gerbong “Dang Tuanku” yang rencana akan ditempatkan di museum itu.
“Hasil survey yang kita lakukan hari ini, akan kita sampaikan kembali ke PT KAI pusat. Pada dasarnya PT KAI telah menyetujui permintaan sebuah lokomotif dan gerbong yang telah purna tugas yang saat ini terletak di stasiun Kereta Api Simpang Haru, Padang,” ujarnya.
Karena kereta api ini masih tercatat sebagai aset negara, maka ada beberapa hal yang mesti kita siapkan. Sehingga, lokomotif dan gerbong tersebut bisa untuk dipindah tempatkan ke Kota Pariaman sebagai sarana wisata kereta api dan edukasi pengetahuan pelajar dan masyarakat.
“Nantinya, kita juga akan bersihkan terlebih dahulu. Kita lakukan pengecatan, sesuai bentuk aslinya, saat lokomotif dan gerbong tersebut menjadi angkutan penumpang pertama di masa kejayaannya dahulu,” tuturnya. (*/SS)