Musala Darul Ulum di Matotonan Pulau Siberut Butuh Uluran Tangan Banyak Pihak untuk Tuntaskan Pembangunan

Musala Darul Ulum di Matotonan Pulau Siberut Butuh Uluran Tangan Banyak Pihak untuk Tuntaskan Pembangunan

Kondisi Musala Darul Ulum di Dusun Maruubaga, Desa Matotonan, Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai di bulan September 2024.

Langgam.id - Desa Matotonan menjadi salah satu kawasan di Pulau Siberut yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Sebanyak 1.200 jiwa dari total 1.400 orang penduduk pada tahun 2024, memeluk Islam di kampung bertepian Sungai Rereiket, pedalaman Siberut itu.

Namun sayang Musala Darul Ulum di Dusun Maruibaga, Desa Matotonan, yang berdiri strategis di pusat pemerintahan desa, kondisinya masih jauh dari kata layak. Dibangun sejak tahun 2021 dengan bantuan donatur dari Yayasan Baiturrahmah yang diinisiasi oleh Buya H. Agus Salim dan Ustadz Zainal, musala ini hingga kini masih kekurangan fasilitas dasar yang memadai.

"Lantainya masih berlumut karena belum diplester. Loteng juga belum ada, begitu juga tempat wuduk. Pintu dan jendela sudah ada, tapi toa (alat pengeras suara) belum ada, padahal musala ini dekat dengan pusat pemerintahan desa dan merupakan tempat ibadah bagi konsentrasi umat muslim di sini," ungkap Elva Zahar, Ketua Pengurus Musala Darul Ulum, beberapa waktu lalu.

Meskipun sudah ada beberapa fasilitas dasar, musala ini masih memerlukan banyak perbaikan untuk menunjang kenyamanan jemaah. Pembangunan musala ini melengkapi keberadaan masjid lain di sekitarnya, seperti Masjid Abu Ubaidah Bin Zarrah di Dusun Kinikdog, Masjid Madinatul Munawarah di Dusun Mabekbek yang didanai oleh Ustadz Sabaruddin Thohib, dan Musala Alzihad di Dusun Kinikdog.

"Pokoknya musala ini sudah berdiri, tapi sebelumnya kami tak sanggup untuk membangun karena terbatasnya dana. Sekarang, bahan bangunan seperti batako sudah ada, tapi sayangnya sudah rusak karena tidak kunjung digunakan," tambah Elfa.

Dia mengatakan, kendala utama yang dihadapi adalah ketiadaan dukungan dana dari desa. Meski berdiri di lokasi strategis dan melayani banyak jemaah, musala ini masih sangat membutuhkan perhatian dari berbagai pihak, baik untuk penyelesaian pembangunan maupun pengadaan fasilitas ibadah yang memadai.

“Dana desa tidak ada untuk musala ini, padahal tempatnya penting bagi umat Muslim di sini,” tutup Elfa.

Lampiran Gambar
Kondisi lantai musala berlumut.

Dengan segala keterbatasannya, Musala Darul Ulum menjadi simbol keteguhan masyarakat Muslim Dusun Maruubaga untuk tetap beribadah, namun dukungan lebih lanjut sangat diharapkan agar musala ini dapat menjadi tempat ibadah yang layak dan nyaman bagi semua.

Kepala Desa Matotonan, Ali Umran, mengungkapkan bahwa mayoritas warga Desa Matotonan memeluk agama Islam, dengan jumlah mencapai 1.200 jiwa dari total 1.400 penduduk pada tahun 2024. Tren ini telah berlangsung sejak tahun 1980-an, dan meskipun awalnya sempat ada pengaruh agama Bahá'í, Islam kini menjadi agama mayoritas di desa tersebut.

"Matotonan sejak dulu memang mayoritas Islam. Meskipun pada awalnya ada pengaruh Bahá'í, kini sekitar 1.200 dari 1.400 jiwa penduduk Matotonan adalah Muslim," ujar Ali Umran.

Terkait pembangunan rumah ibadah, Ali Umran menegaskan bahwa tidak ada alokasi khusus dari Dana Desa untuk pembangunan masjid atau musala. "Pembangunan rumah ibadah tidak masuk dalam alokasi Dana Desa, kecuali untuk membayar guru TPA. Dana Desa yang kami terima sebesar Rp.2,8 miliar rupiah, sudah termasuk gaji aparatur pemerintah desa. Sebanyak 1,2 miliar dialokasikan khusus untuk infrastruktur," jelasnya.

Ali Umran juga mengungkapkan bahwa Desa Matotonan sudah dua tahun menerima Dana Alokasi Kinerja dari pemerintah. "Pada tahun 2023, kami menerima dana fisik sebesar 1,2 miliar, dan tahun 2024 ada tambahan sebesar 120 juta rupiah," tambahnya.

Dengan alokasi dana yang cukup besar untuk infrastruktur, Ali berharap Desa Matotonan dapat terus berkembang dan memenuhi kebutuhan warganya, meskipun pembangunan rumah ibadah masih menjadi tantangan yang harus dicari solusinya melalui sumber lain. (*/Yh)

Baca Juga

Seabad Lalu, Kisah Trio Pemuda Minang Pengundang Ahmadiyah ke Nusantara
Seabad Lalu, Kisah Trio Pemuda Minang Pengundang Ahmadiyah ke Nusantara
Partai Gerindra Usung Maru Saerejen Jadi Bakal Calon Bupati Mentawai 
Partai Gerindra Usung Maru Saerejen Jadi Bakal Calon Bupati Mentawai 
Pria Tua Itu Disinari Mentari Pagi: Lintau dan Surau Suluk
Pria Tua Itu Disinari Mentari Pagi: Lintau dan Surau Suluk
Jejak Intelektual Syekh Mudo Abdul Qadim: Ulama Besar Penyebar Tarekat Naqsyabandiyah dan Tarekat Sammaniyah
Jejak Intelektual Syekh Mudo Abdul Qadim: Ulama Besar Penyebar Tarekat Naqsyabandiyah dan Tarekat Sammaniyah
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Bandara Baru Rokot Mentawai baru saja diselesaikan dan sedang menunggu proses penerbitan
Selesai Dibangun, Bandara Baru di Mentawai Siap Dioperasikan Tahun Ini
Deputi Kemenko Polhukam Gelar Rapat di Korem 032 Terkait Info Penjualan Pulau di Mentawai
Deputi Kemenko Polhukam Gelar Rapat di Korem 032 Terkait Info Penjualan Pulau di Mentawai