Langgam.id - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno meresmikan monumen dan peluncuran buku biografi Prof Dr Achmad Mochtar, Senin (28/12/2020). Pada kesempatan itu, juga sekaligus pemakaian Rumah Gadang Bundo Kanduang Minangkabau.
Agenda besar yang dihelat Dinas Kebudayaan Sumbar itu turut dihadiri unsur Forkopimda, Bundo Kanduang serta penulis buku dan keluarga besar Achmad Mochtar. Perhelatan ini juga tetap mematuhi protokol kesehatan.
Irwan Prayitno yang memuji Prof Dr Achmad Mochtar sebagai seorang pejuang yang juga praktisi kesehatan. Apalagi, buku biografi ditulis oleh tim berkompeten yang digawangi wartawan senior Hasril Chaniago.
"Kami melihat, banyak hal yang bisa dipelajari dari buku ini," kata Irwan Prayitno yang didampingi Kadis Kebudayaan Sumbar, Gemala Ranti saat menyerahkan buku biografi kepada keluarga Achmad Mochtar.
Keluarga Achmad Mochtar dari garis keturunan ibu, Siti Chairani Proehoeman yang menerima buku biografi dari Irwan Prayitno mengucapkan terima kasih atas diterbitkan secara resmi buku keluarganya itu.
"Terima kasih kepada para penulis dan pemprov Sumbar atas terbitnya buku Prof Achmad Mochtar," tuturnya.
Wartawan senior sekaligus penulis buku, Hasril Chaniago sempat menyebutkan bahwa Achmad Mochtar lahir di Bonjol, Pasaman yang bersuku Piliang (1891-1945). Achmad Mochtar telah melangkah jauh menjadi ilmuwan kelas dunia.
Disertasi doktornya di Belanda, Achmad Mochtar telah menggugurkan hipotesis penyebab 'demam kuning' penemuam Prof Hideyo Noguchi, ilmuwan hebat Jepang yang enam kali dinominasikan pemenang Hadiah Nobel Kedokteran.
"Puncak reputasi Mochtar ialah pribumi Indonesia pertama yang menjadi Direktur Lembaga Eijkman. Kini namanya diabadikan menjadi nama RSUD di Sumbar yaitu berada di Bukittinggi," tulisnya dalam laman Facebook-nya.
Di sisi lain soal buku biografi Prof Dr Achmad Mochtar, Ketua Bundo Kanduang Sumbar Raudha Thaib MP juga mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Sumbar yang telah memastikan pemakaian Rumah Gadang Bundo Kanduang Minangkabau.
"Semoga rumah gadang ini bisa bermanfaat bagi masyakakat Minangkabau di manapun berada," jelasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Gemala Ranti menyebutkan, rangkaian acara yang digelar pihaknya itu tetap mematuhi protokol kesehatan. Apalagi, melibatkan Forkopimda Sumbar dan dihadiri bupati dan wali Kota, DPRD Sumbar dan semua OPD di Pemprov Sumbar.
"Alhamdulillah, kegiatan besar ini kita satukan di satu lokasi dan berjalan baik. Kami juga melibatkan unsur lainnya seperti MUI, LKAAM, pembina dan Ketua Bundo Kanduang serta pengurus Bakor KAN. Perguruan tinggi dan dua rumah sakit, RSUP M Djamil dan RSUD Achmad Mochtar juga hadirnya," ujarnya. (Irwanda/ABW)