Langgam.id - Rahmat Yuda Oksa (20) telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan atas kasus tabrak lari yang menewaskan bocah 10 tahun di Kota Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar). Tersangka menabrak korban dengan mengunakan mobil dinas Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.
Baca juga: Bocah yang Meninggal Ditabrak Mobnas Istri Bupati Padang Pariaman Ternyata Pulang Mengaji
Mobil warna hitam jenis Inova Venture itu biasa digunakan oleh Ketua Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Padang Pariaman, Rena Sofia Ali Mukhni. Rena juga merupakan istri dari bupati.
Kasat Lantas Polres Pariaman Iptu M Sugindo mengatakan, dari kecelakaan tersebut korban terpental sejauh tiga meter. Korban saat itu diketahui hendak menyeberang setelah pulang mengaji di masjid.
"Dia (tersangka) ini memang ngebut. Kecepatan sekitar 80 kilometer perjam," kata Sugindo dihubungi Langgam.id, Selasa (21/7/2020).
Sugindo tidak bisa memastikan tersangka berkendara dalam pengaruh alkohol atau tidak. Sebab, tersangka dapat diamankan dua hari setelah peristiwa kecelakaan terjadi.
"Pengaruh alkohol kurang tahu, karena tabrak lari. Kan tersangka diamankan sesudah kejadian. Setelah olah tempat kejadian baru diketahui kendaraan yang terlibat kecelakaan ternyata mobil dinas," ujarnya.
Ia menyebutkan, setelah menabrak korban tersangka sempat berhenti sejauh dua kilometer dari lokasi kejadian untuk melihat kondisi mobil yang rusak di bagian depan. Kemudian memperbaiki kendaraan dan selanjutnya kembali melanjutkan perjalanan.
"Kendaraan bagian depan penyot karena nabrak anak itu. Sesudah kecelakaan, tersangka sempat memberhentikan kendaraan. Tapi berhentinya sejauh dua kilometer dari lokasi kejadian," tuturnya.
Seperti diketahui, mobil dinas Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman itu saat kejadian memasang pelat hitam BA 1172 BB. setelah dilakukan pengecekan ternyata mobil tersebut memiliki pelat merah dengan seri BA 17 F. Saat ini, mobil dinas tersebut telah disita sebagai barang bukti.
Sebelumnya, Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Anton Wira Tanjung membenarkan bahwa mobil yang mengalami kecelakaan itu mobil dinas.
"Iya benar, itu mobil sehari-hari mobil dinas tim Ketua PKK. (Istri Pak Bupati) iya," ujar Anton.
Namun, kata dia, saat kejadian istri bupati tidak ada di dalam mobil. Karena waktu itu sedang ada kunjungan di Jakarta. "Ibuk tidak ada ketika kejadian. Ibuk ke Jakarta ya," jelasnya.
Baca juga: Tabrak Bocah hingga Meninggal, Mobnas Istri Bupati Padang Pariaman Disita Polisi
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman atas kasus ini mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya korban. Rencananya, bupati beserta istri akan mengunjungi keluarga almarhum sebagai bentuk turut berdukacita.
"Secara kekeluargaan pak bupati dan ibuk nanti malam akan mengunjungi rumah korban. Tapi mengenai permalasahan hukum, ini secara pribadi, kami serahkan ke polisi. Ini musibah kita tidak tahu. Sopir ini statusnya tenaga harian lepas," ucapnya. (Irwanda/ICA)