Misteri Meninggalnya Gadis 14 Tahun di Limapuluh Kota: Terkubur, Jari Tangan Hilang

Misteri Meninggalnya Gadis 14 Tahun di Limapuluh Kota: Terkubur, Jari Tangan Hilang

Penemuan jenazah gadis 14 tahun di Limapuluh Kota. (Foto: Kantor Pos SAR Limapuluh Kota.)

Langgam.id - Penemuan jenazah seorang gadis berinisial SN di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat (Sumbar) masih menyisakan misteri. Jenazah ditemukan terkubur di ladang gambir kawasan Kecamatan Mungka, pada Kamis (22/4/2021). Gadis 14 tahun ini sebelumnya dinyatakan hilang oleh pihak keluarga selama tiga hari.

Kondisi jenazah korban cukup memprihatinkan. Jari-jari kedua tangannya telah hilang. Meski masih berupaya memecahkan misteri itu, pihak kepolisian menduga, SN merupakan korban pembunuhan dan sengaja dikubur.

Kapolsek Guguak, Iptu Herry mengatakan, jenazah korban awalnya ditemukan oleh seorang warga yang pulang dari ladang. Kebetulan, warga tersebut membawa seekor anjing.

"Anak ini ditemukan di ladang gambir. Awalnya anjing warga ini menggonggong, saat dilepas pergi ke suatu tempat tumpukkan tanah. Ternyata terlihat tangan anak ini keluar," kata Herry, saat dihubungi langgam.id, Kamis (22/4/2021) malam.

Menurutnya, jenazah korban, dikubur tidak terlalu dalam. Pihaknya kemudian berkoordinasi dengan Basarnas untuk mengevakuasi. Setelah itu, jenazah korban dibawa ke RSUD Suliki.

"Kemudian jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang untuk diotopsi. Dari pemeriksaan luar jenazah belum kami ambil visum, itu kewenangan dokter. Tapi memang jari-jari tangan keduanya tidak ada," katanya.

Pihak kepolisian belum bisa memastikan apakah hilangnya jari-jari korban karena sengaja dilakukan oleh pelaku. Tapi dugaan lain juga diakibatkan dilakukan oleh binatang.

Namun pihaknya kepolisian sementara menyimpulkan bahwa korban dibunuh. Terduga pelaku belum pun kini masih dalam penyelidikan.

Herry mengungkapkan sebelum dinyatakan hilang, korban sempat ditinggal di rumah dan dititipkan bersama ayah tirinya. Saat itu, ibu kandung korban pergi ke ladang. Akan tetapi setelah kembali, korban tidak ada di rumah.

"Saat ibu kandungnya pulang dari ladang anak tidak ada lagi. Ayah tirinya bilang ke istrinya untuk pergi ke Payakumbuh. katanya tempat orang tuanya," ujarnya.

"Ibunya tunggu anaknya, belum ada kecurigaan lagi. Sampai magrib tidak pulang anak ini, dilaporkan ke kami bahwa anaknya hilang. Dilakukan pencarian dengan tim Basarnas selama tiga hari itu," sambungnya. (Irwanda/SS)

Baca Juga

Debat publik pertama calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2024 berlangsung di Gedung Lubuak Simato Convention Center
Debat Publik Calon Bupati Limapuluh Kota Sigi Kepentingan Negara dan Masyarakat Adat yang Sering Berbenturan
Penemuan Mayat di Sitinjau Lauik, Polisi Lakukan Penyelidikan
Penemuan Mayat di Sitinjau Lauik, Polisi Lakukan Penyelidikan
M. FAJAR RILLAH VESKY
Kado Mahkamah Agung untuk DPRD: Dari Lumpsump Kembali  At Cost
Asysyfa Maisarah, Anak Buruh Tani Asal Limapuluh Kota Merajut Mimpi di UGM
Asysyfa Maisarah, Anak Buruh Tani Asal Limapuluh Kota Merajut Mimpi di UGM
Ramly Syarif Dt. Gindak Simano, warga Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat (Sumbar) kecewa dan
Truk Dirampas Debt Collector Tanpa Prosedur, Warga Limapuluh Kota Lapor Polisi
Aku berjalan kaki sepanjang jalan Koto Gadang, Nagari Maek, suatu pagi ketika udara terasa sejuk di kulit dan wajah Bukik Posuak masih
Rumah Gadang Terakhir di Maek: Sepasang Tingkap Menanti Anak-anak Pulang