Langgam.id – PT BPD Sumatra Barat alias Bank Nagari mencatatkan perolehan laba komprehensif tahun berjalan sampai kuartal III 2020 mencapai Rp227 miliar.
Dikutip langgam.id dari laporan keuangan perseroan, Rabu (25/11/2020), selama pandemi Covid-19 Bank Nagari berhasil meraih laba Rp227 miliar sampai 30 September 2020.
Kinerja perolehan laba tersebut mengalami penurunan 3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy) yang masih meraih Rp234 miliar.
Meski laba masih minus, aset Bank Nagari tumbuh signifikan mencapai 9,38 persen dari Rp24,43 triliun per Desember 2019 menjadi Rp26,72 triliun per September tahun ini.
Begitu juga dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mengalami peningkatan relatif tinggi di tengah pandemi sebesar 11,89 persen menjadi Rp21,79 triliun dibandingkan tahun lalu Rp19,47 triliun.
Peningkatan dana itu berasal dari simpanan dalam bentuk giro yang meningkat 91,47 persen menjadi Rp4,99 triliun dari posisi Desember tahun lalu sebesar Rp2,60 triliun. Sedangkan dana murah lainnya, yakni tabungan turun 2,41 persen dari Rp6,45 triliun tahun lalu menjadi Rp6,29 triliun.
Sedangkan simpanan berjangka atau deposito naik tipis 0,85 persen menjadi Rp10,50 triliun dari periode Desember tahun sebelumnya Rp10,41 triliun.
Sementara itu kinerja penyaluran kredit dan pembiayaan hanya tumbuh 0,09 persen menjadi Rp19,11 triliun dari tahun sebelumnya Rp18,93 triliun.
Adapun, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross sebesar 3,49 persen sedikit naik dari periode yang sama tahun lalu 3,20 persen.
Rasio intermediasi bank atau loan to deposit ratio (LDR) turun hingga 87,71 persen dari tahun lalu 96,37 persen. Artinya, ruang ekspansi kredit harus digenjot untuk menjaga rasio LDR.
Kemudian, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) naik menjadi 86,35 persen dari tahun sebelumnya 85,14 persen. Sedangkan rasio pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM) malah turun jadi 6,09 persen dari sebelumnya 6,65 persen. (*/HFS)