Langgam.id – Selama sepekan pada minggu kedua Maret 2020 terjadi 9 kali gempa di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya. Gempa-gempa tersebut, umumnya akibat aktivitas zona subduksi antara lempeng Indo-Australia dengan Eurasia serta sesar Sumatra dan Mentawai.
Demikian dilansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang dalam laporan mingguan aktivitas “seismicity” pada Jumat (13/3/2020) di akun resminya.
Dari 9 kali gempa dari 6 hingga 12 Maret 2020 tersebut, satu kali gempa dirasakan. Gempa yang dirasakan itu terjadi pada Senin(9/3/2020) pukul 23.02.32 WIB. Gempa dengan magnitudo 4,7 itu, tepatnya terjadi pada koordinat 1,73 Lintang Selatan dan 100,30 Bujur Timur. Sekitar 52 kilometer arah barat daya Pesisir Selatan.
Gempa pada kedalaman 21 kilometer itu dirasakan III MMI (modified mercalli intensity) di Padang dan Pesisir Selatan.
Delapan gempa lainnya tiga kali pada Jumat (6/3/2020), tiga kali pada Minggu (8/3/2020), satu kali pada Senin (9/3/2020) dan satu kali pada Rabu (11/3/2020).
Sembilan gempa itu, dilihat dari peta BMKG, terjadi di perairan barat dan daratan Sumatra. Dua kali gempa terjadi antara Kepulauan Mentawai dengan daratan Sumatra Barat, satu kali di utara Kepulauan Mentawai, dua kali di Kepulauan Mentawai dan tiga kali di daratan Sumatra.
“Gempa yang terjadi di wilayah ini umumnya sebagai akibat dari aktivitas zona subduksi antara lempengan Indo-Australia dengan Eurasia,” sebut publikasi tersebut.Selain itu, juga akibat aktivitas sistem sesar Sumatra dan sesar Mentawai. (*/SS)