Langgam.id - Selama sepekan pada minggu kedua April 2020 terjadi 8 kali gempa di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya. Gempa-gempa tersebut, umumnya akibat aktivitas zona subduksi antara lempeng Indo-Australia dengan Eurasia serta sesar Sumatra dan Mentawai.
Demikian dilansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang dalam laporan mingguan aktivitas “seismicity” pada Jumat (17/4/2020) di akun facebook resminya.
Dari 8 kali gempa di Sumbar dari 10 hingga 16 April 2020 tersebut, tidak ada gempa yang dirasakan. Sebanyak 7 dari 8 gempa, berkekuatan magnitudo 3 sampai dengan 5. Sementara, satu gempa lainnya berkekuatan di bawah magnitudo 3.
Delapan gempa itu, terjadi dua kali pada Jumat (10/4/2020), dua kali pada Sabtu (11/4/2020), satu kali pada Selasa (14/4/2020), satu kali pada Rabu (15/4/2020) dan satu kali pada Kamis (16/4/2020).
Gempa-gempa tersebut, dilihat dari peta BMKG, terjadi di perairan barat dan daratan Sumatra. Tiga kali gempa terjadi antara Kepulauan Mentawai dengan daratan Sumatra Barat, dua kali di utara Kepulauan Mentawai dan tiga kali di daratan Sumatra.
“Gempa yang terjadi di wilayah ini umumnya sebagai akibat dari aktivitas zona subduksi antara lempengan Indo-Australia dengan Eurasia,” sebut publikasi tersebut.Selain itu, juga akibat aktivitas sistem sesar Sumatra dan sesar Mentawai. (*/SS)