AdminPalanta - Masyarakat dan perantau (diaspora) Minang se-dunia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Abdul Wahdi Zakaria, setelah meninggal dunia 30 Januari lalu. Beliau merupakan bendahara JM3 (Jaringan Masyarakat Minangkabau Malaysia).
Direktur Eksekutif Minang Diaspora Network Global Burmalis Ilyas mengatakan, Abdul Wahdi merupakan salah satu tokoh kebanggaan masyarakat Minangkabau yang ada di Malaysia. Bahkan, sambung Burmalis, tempat usaha beliau di jalan Jelatik, Kuala Lumpur, Malaysia dijadikan Sekretariat JM3.
"Hampir setiap rapat-rapat dan kegiatan Minangkabau diadakan di kantor dan tempat usaha beliau. Beliau adalah seorang pengusaha rumah makan Minang dengan nama RM Setia Menanti dan juga seorang pengusaha besar dan sukses yang bergerak dibidang bengkel Mobil di Kuala Lumpur. Lokasi usaha beliau terletak di 2 (dua) daerah strategis Kuala Lumpur dimana disebelahnya berjejer bangunan-bangunan tinggi raksasa," jelas Burmalis, Sabtu (1/2).
Burmalis menyampaikan ucapan belasungkawa yang sebesar-besarnya mewakili semua masyarakat dan perantau minang sedunia di dalam berbagai grup WA maupun media sosial Minang Diaspora.
Burmalis Ilyas menuturkan, hampir setiap saat kalau berkunjung ke Kuala Lumpur pasti mampir untuk makan nasi padang di restoran milik Abdul Wahdi. Bahkan termasuk untuk rapat-rapat dengan JM3.
"Kami merasa sangat kehilangan sosok yang sangat cinta dan bangga dengan adat, budaya dan bahasa minang," tutur Burmalis.
Sebagai buktinya, Wahdi membangun rumah gadang di kampungnya. "Namun ada satu hal cita cita beliau yang belum terwujud adalah membangun sebuah rumah gadang di lokasi usaha beliau di Kuala Lumpur Malaysia," kata Burmalis Ilyas.
Bersama tokoh-tokoh Minang Malaysia seperti Tan Sri Dato Seri Utama Rais Yatim dan pengurus JM3 maupun MDN-G (Minang Diaspora Network-Global), ungkap Burmalis, akan berusaha menindaklanjuti cita-cita almarhum yakni membangun rumah gadang di Kuala Lumpur.
Menurut Burmalis Ilyas, ide pembangunan rumah gadang ini akan dicoba untuk digaungkan atau diajukan dalam pertemuan Minang Sedunia ke 2 yang Insya Allah akan diadakan di Kuala Lumpur akhir tahun ini.
Menurut Burmalis Ilyas, ide ini sangat mungkin meski tidak mudah dan tidak murah apalagi membeli dan membangun properti di kota besar dunia seperti Kuala Lumpur pasti sangat mahal.
Namun menurut Burmalis Ilyas, tidak ada yang tidak mungkin kalau semua masyarakat Minang sedunia kompak mendukung ide ini. "Saat ini sudah ada kegiatatan fundraising untuk membeli properti yang akan dijadikan Surau Sydney Australia dan mudah-mudahan niat baik ini bisa terwujud tahun ini. Insya Allah setelah Surau Sydney Australia terwujud kita akan coba fokus ke Ide Rumah Gadang Kuala Lumpur ini dan juga Surau Melbourne Australia," terang Burmalis Ilyas. (Osh)