Langgam.id - Seorang wali nagari (kepala desa) di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar) dianugerahkan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) karena memiliki gelar kademik terbanyak.
Dia adalah Asrizallis, Wali Nagari Cubadak, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar. Saat ini ia telah memiliki delapan gelar akademik, dengan nama dan gelar lengkap yaitu Dr. Asrizallis, S.Sos, M.PdI, MM, MH, M.Sn, M.Si, M.Sos.
Rekor MURI itu diterima Asrizallis Galeri Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) Jakarta, Kamis (22/9/2022).
Asrizallis memiliki satu gelar sarjana (S1), enam gelar magister (S2), dan satu gelar doktor (S3).
Wali Nagari yang telah mengenyam pendidikan di sujumlah perguruan tinggi itu mengaku sangat bersyukur atas anugerah yang ia dapatkan.
"Kita bersyukur kepada Allah SWT, ini semua tentu niat, ikhtiar kita lillahi ta'ala, belajar hingga akhir hayat, tapi semua tentu karena doa orang tua, dukungan keluarga, juga dukungan dari seluruh komponen masyarakat, Nagari Cubadak, karena sewaktu menjabat Wali Nagari (Cubadak) pun saya berkuliah di empat perguruan tinggi dan sampai Alhamdulilah doktoral sudah selesai 2021," ujarnya.
Menurut Asrizallis, mengejar pendidikan dan gelar tersebut sesuai dengan salah satu pilar kekuatan nagari yang saat ini ia pimpin.
"Hal ini sesuai lima pilar kekuatan Nagari Cubadak yaitu pilar ke-3, satu keluarga satu sarjana, satu rumah satu hafizh/hafizhah," ungkapnya.
Asrizallis berharap apa yang diraihnya dapat menjadi contoh bagi generasi muda, khususnya di Nagari Cubadak.
"Ini tentu harapannya menjadi motivasi dan semangat bagi anak-anak Nagari, khususnya di Cubadak. Pendidikan inilah yang mengubah karakter dan juga akan mengubah dunia," ungkapnya.
Diketahui, selain menjabat sebagai Wali Nagari Cubadak, Asrizallis juga merupakan seorang dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Imam Bonjol Padang Panjang.
Baca juga: Kuliah Umum di UNP, Wabup Tanah Datar: Pemimpin Era Digital Harus Kreatif dan Adaptif
Ia juga baru lulus Ujian Terbuka Promosi Doktor lewat Program Doktoral Pendidikan Islam UIN Imam Bonjol Padang setahun yang lalu, Rabu (18/8/2021).
—