Mestika Zed dan Gerakan Antikorupsi Sumbar

Mestika Zed dan Gerakan Antikorupsi Sumbar

Almarhum Mestika Zed (dua dari kanan) saat turun aksi penyelamatan KPK tahun 2015 silam (Foto: ist)

Langgam.id - Kepergian Mestika Zed tidak saja meninggalkan luka mendalam bagi dunia akademis Sumatra Barat (Sumbar). Para pegiat antikorupsi di Sumbar pun, merasa kehilangan sosok panutan yang ikut gencar menolak perilaku korupsi.

Belasungkawa datang dari pegiat antikorupsi Sumbar, Feri Amsari. Menurutnya, Profesor Mestika Zed adalah sosok ilmuwan rendah hati. Sebagai salah satu pegiat antikorupsi, almarhum selalu menampilkan pribadi sederhana dan mau menyirami semangat anak-anak muda yang haus ilmu pengetahuan.

“Kepergian beliau adalah kehilangan penting. Tidak hanya bagi ilmu pengetahuan sejarah nasional, tapi kehilangan serius bagi pegiat antikorupsi Sumbar. Selamat jalan Pak Mez, segala doa bertaut rindu kami panjatkan,” kata Feri kepada langgam.id, Minggu (1/9/2019).

Ia mengenang sosok Prof Mestika Zed yang selalu memberikan nasehat. Apalagi,  kalau anak-anak muda sudah jumut berkumpul dan melawan tindakan koruptif, maka almarhumlah yang merangkul.

“Beliau tidak pernah bergelora dalam menyampaikan segala sesuatu. Selalu memberikan kesan yang muda-muda untuk semangat dan bersatu kembali. Mungkin pergerakan antikorupsi Sumbar terkesan redup karena sudah lama beliau tidak memanggil kami berkumpul menyuarakan perlawanan terhadap tindakan koruptisi,” katanya.

Hal yang sama juga diutarakan mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Era Purnamasari. Menurutnya, sosok almarhum selalu hadir apabila dibutuhkan untuk membahas gerakan antikorupsi.

“Setiap dibutuhkan jaringan-jaringan antikorupsi, beliau selalu ada dan hadir. Terakhir berinteraksi dengan almarhum itu diskusi soal kearifan lokal mengembangkan pendidikan berbasis kearifan lokal,” kenang Era.

Ia mengakui, almarhum Mestika Zed masih aktif menyuarakan gerakan antikorupsi. Almarhum sempat terlibat dalam gerakan antikorupsi Forum Peduli Sumatra Barat (FPSB).

Saat itu, FPSB melaporkan anggota DPRD Sumbar periode 1999-2004 dan Gubernur Sumbar Zainal Bakar yang melakukan korupsi dana APBD 2002. Puluhan anggota DRPD pun diseret ke meja hijau.

"Masih aktif, terakhir-kan terlibat gerakan lawan korupsi bersama Prof Werry, Prof Saldi dan yang lainnya. Tentang mengungkap SP3 korupsi. Selalu hadir dalam gerakan antikorupsi. Kalau enggak salah, demo cicak vs buaya beliau juga turun aksi,” katanya.

Bagi Era, sosok Mestika Zed adalah seorang motivator yang tanpa basa-basi. Almarhum juga tidak pernah membedakan antara tua dan muda. Semua sama, seperti pepatah Minang duduk sama randah, berdiri sama tinggi”.

"Bagaimana kritis ketika muda begitu juga kritis ketika tua. Beliau orangnya to the poin," cetusnya.

Sementara itu, Pegiat FPSB sekaligus pengacara, Oktavianus Rizwa mengungkapkan, Mestika Zed merupakan pendiri organisasi FPSB. Almarhum menjadi koordinator pertama gerakan tersebut.

Menurut Oktavianus, di masa era Mestika Zed, beberapa kasus korupsi pernah diungkap. Ia juga tidak sungkan untuk berbagai ilmu dengan sesama.

"Beliau itu hangat. Mau berbagi ilmu. Beliau juga berdidikasi, menjadi semangat kita bersama. Saya dan teman-teman sangat merasa kehilangan sosok beliau," katanya.

Ia mengaku terakhir berkomunikasi dengan almarhum satu bulan belakangan. Saat itu, selaku kolega dan sahabat dekat, Oktavianus bersilahturahmi dan menanyakan kabar almarhum.

"Ya sebagai sahabat dekat saling sapa dan bersilahturahmi. Memang kami sudah lama tidak bertemu tapi saling berkomunikasi via telepon," pungkasnya.

Seperti diketahui, Mestika Zed menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Minggu (1/9/2019) sekitar pukul 08.40 WIB. Almarhum tutup usia pada 64 tahun dan meninggalkan seorang istri bernama Wahyuni Amir.

Kini, Mestika Zed telah tenang di peristirahatan terakhirnya. Almarhum di makamkan di kampung halamannya di Batu Hampar, Kabupaten Limapuluh Kota. (Irwanda/RC)

Baca Juga

Gedung Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Negeri Padang (UNP) Kampus Bukittinggi rencananya akan diresmikan oleh Presiden
Presiden Bakal Resmikan Gedung Fakultas Kedokteran UNP Mei Nanti
Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Negeri Padang menetapkan 11 nama bakal calon rektor UNP periode 2024-2029 pada Jumat (22/3/2024).
MWA Tetapkan 11 Bakal Calon Rektor UNP, Ini Nama-namanya
Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Negeri Padang menetapkan 11 nama bakal calon rektor UNP periode 2024-2029 pada Jumat (22/3/2024).
12 Akademisi Bakal Ikuti Pemilihan Rektor UNP, Siapa Saja?
Program Studi di Luar Kampus Utama Universitas Negeri Padang (PSDKU UNP) rencananya akan dibuka di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
UNP Bakal Buka Prodi PGSD di Mentawai, Gubernur: Sesuai dengan Kebutuhan Daerah
Mahasiswa UNP Serukan Pemilu Jurdil
Mahasiswa UNP Serukan Pemilu Jurdil
Sebanyak lima program studi (prodi) baru dibuka Universitas Negeri Padang (UNP) pada jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024.
UNP Buka 5 Prodi Baru pada SNBP 2024, Ini Daya Tampungnya