Merasa Difitnah, Nagari Mart Bantah Berafiliasi dengan Alfamart

Merasa Difitnah, Nagari Mart Bantah Berafiliasi dengan Alfamart

Puluhan massa melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sumbar menolak kehadiran Alfamart, Senin (7/6/2021). (foto: Rahmadi/langgam.id)

Langgam.id - Direktur Utama PT Nagari Minang Sakato, Nasirman Chan membatah tudingan minimarket miliknya, Nagari Mart berafiliasi dengan ritel Alfamart. Tudingan itu tidak berdasar dan hanya menduga-duga, serta bisa menjadi fitnah.

"Nagari Mart itu dimiliki oleh PT Nagari Minang Sakato. 100 persen pemilik sahamnya orang putra daerah Pariaman. Saya dan empat orang lainnya. Satu orang lagi dari Bukittinggi," ujar Nasirman, Selasa (8/6/2021).

Dia menjelaskan, pihaknya telah memiliki legalitas dan mengantongi izin pendirian Nagari Mart. Mulai dari akta notaris, akta dari Kementerian Hukum dan HAM, dan sebagainya. Prinsip kerjanya adalah, PT Nagari Minang Sakato melakukan kemitraan dengan masyarakat.

"Artinya, PT Nagari Minang Sakato tidak semuanya mengelola dan membeli ruko. Kita kelola dengan manajemen dan sistem," katanya.

Nasirman menambahkan, bahwa masyarakat yang ingin ikut terjun ke dunia usaha, bisa bekerja sama dengan PT Nagari Minang Sakato. Pihaknya hanya menerima bayaran 20 persen dari manajemen untuk pengelolaan sistem teknologi di Nagari Mart. Keuntungan sisanya akan diambil oleh masyarakat yang ikut berinvestasi di Nagari Mart.

Baca juga: Tolak Alfamart Masuk Sumbar, Aliansi Pedagang Demo ke Kantor Gubernur

Ia mengungkapkan, masyarakat yang memiliki tanah, dibangun (ruko). Masyarakat yang memiliki ruko, direnovasi sesuai model yang ditetapkan. Sehingga masyarakat yang punya ruko, akan dimanajemeni oleh pihaknya.

"Kalau masyarakat misalnya punya ruko, tapi tidak sanggup menyediakan rak, meja, dan komputer, maka masyarakat lainnya bisa ikut berinvestasi di situ," ucap Nasirman.

Menurutnya, konsep pendirian Nagari Mart adalah pemberdayaaan masyarakat atau sato sakaki. Bukan hanya masyarakat, komponen lainnya seperti lembaga pendidikan, koperasi, badan usaha milik nagari, dan sebagainya juga bisa ikut bergabung di Nagari Mart.

"Jadi, tidak ada paksaan. Semua bisa berkolaborasi. Kita berusaha ini tidak bisa sendiri-sendiri. Kita butuh orang lain untuk saling bersinergi," terangnya.

Dirinya heran dengan tudingan yang menyebutkan PT Nagari berafiliasi dengan Alfamart. Nagari Mart didirikan sesuai dengan perkembangan dunia usaha saat ini. Pihaknya pun membantah tudingan sebagian karyawan Nagari Mart berasal dari Alfamart Pekanbaru.

"Yang benar itu, pegawai kita magangkan, kita training-kan di situ, belajar dulu agar tahu bagaimana cara melayani orang, berkomunikasi," katanya.

Dijelaskannya, karena  usaha ini publik servicenya perlu. Tentu tidak ada salahnya ditrainingkan. "Sebab zaman hari ini dunia usaha telah maju. Kita harus menyesuaikan," bebernya.

Sementara itu, terkait tudingan yang menyebutkan bahwa ada barang-barang di Nagari Mart yang dipasok dari Alfamart Pekanbaru, Nasirwan mengatakan hal tersebut tidak ada larangan. Barang-barang yang dipasok di Nagari Mart bukan hanya dari sana, tapi juga dari vendor lainnya.

Dalam memilih barang katanya, asalkan harganya cocok, tidak ada larangan dan tidak merugikan. Sebagian memang dibeli dari sana. Sebagian lagi dibeli dari vendor lain. Jadi, dari banyak sumber. Ada juga yang dari Jakarta.

"Ada juga yang dari lokal, vendornya masih kita administrasi dulu karena kita kan baru, agar tidak ada barang liar yang terbeli. Hal ini sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia," katanya.

Selain itu, dia juga membantah tudingan yang menyebutkan keberadaan Nagari Mart mengancam stabilitas dan keberadaan semua pedagang-pedagang terutama pedagang kecil dan UMKM. Dirinya tidak tahu apa dasarnya  berbicara seperti itu.

Sampai saat ini belum ada hasil penelitian soal itu. Menurutnya, harus jelas dimana pedagang yang usahanya mati itu. Contoh saja dirinya tinggal di Air Tawar Timur sudah 25 tahun, dekat kuburan Tunggul Hitam.

Baca juga: Demo Tolak Alfamart Masuk Sumbar, Ini Tanggapan Gubernur

"Dulu ada pedagang kaki lima di sana, kemudian berdiri empat toko PMD, lalu dalam 10 tahun terakhir berdiri MD Mart. Toko PMD itu tetap berdiri. Orang menjual pakai gerobak juga tetap ada. Jadi ndak ada usaha yang mati," ungkapnya.

Akibat adanya tudingan Nagari Mart berafiliasi dengan Alfamart katanya, imej Nagari Mart di masyarakat pun jadi terganggu. Padahal, tujuannya mendirikan Nagari Mart adalah untuk membangun daerah.

Atas semua hal tersebut, dia pun heran dengan adanya penolakan dari pedagang terhadap Nagari Mart. Padahal, Nagari Mart baru dua bulan berdiri dan baru memiliki dua minimarket di Kabupaten Padang Pariaman.

Sebagai tindak lanjut, pihaknya akan melakukan konferensi pers dalam waktu dekat. Dia pun akan melihat perkembangan lebih lanjut apakah permasalahan ini akan dibawa ke ranah hukum atau tidak. (Rahmadi/yki)

Baca Juga

Dishub Sumatra Barat mencatat ada 26 titik potensi kemacetan. Ke-26 titik potensi kemacetan itu tersebar di 8 kabupaten/kota di Sumbar.
Berikut 26 Titik Potensi Kemacetan di Sumbar, Tersebar di 8 Kabupaten/Kota
Sejumlah Nama Beken Masuk Radar Semen Padang FC untuk Berlaga di Liga 1
Sejumlah Nama Beken Masuk Radar Semen Padang FC untuk Berlaga di Liga 1
Ambulans Tabrak Anggota Polisi yang Bubarkan Tawuran di Padang, Sopir Ternyata Mabuk
Ambulans Tabrak Anggota Polisi yang Bubarkan Tawuran di Padang, Sopir Ternyata Mabuk
Berita Tanah Datar - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Satu unit truk tersangkut di jembatan rel kereta api di kawasan Lembah Anai.
Polda Sumbar Batasi Angkutan Barang Sumbu Tiga pada 5-15 April 2024
Pihak kejaksaan melakukan penggeledahan di Kantor Gubernur Sumbar, Senin Penggeledahan ini dilakukan berkaitan dengan dugaan korupsi
Dugaan Korupsi di Dinas Pendidikan, Kantor Gubernur Sumbar Digeledah Kejaksaan
Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Suhatman Imam menyebut pemain muda sulit muncul karena tidak ada klub Sumbar di Liga 1.
Suhatman Imam Ungkap Kriteria Pelatih Baru Semen Padang FC