Menyigi Visi Misi Calon Rektor Unand, Siapa Paling Layak?

Menyigi Visi Misi Calon Rektor Unand, Siapa Paling Layak?

Calon rektor Unand periode 2019-2023 dengan nomor lot hasil pengundian. Foto: Humas Unand

Langgam.id – Panitia Pemilihan Rektor Universitas Andalas (Unand) periode 2019-2023 sudah mengumumkan delapan nama calon yang akan bersaing dalam pemilihan di sidang senat terbuka pada Selasa (14/5/2019) besok.

Delapan calon tersebut sesuai nomor undian adalah rektor petahana Tafdil Husni, Mantan Dekan Fakultas Hukum Yuliandri, Mantan Dekan Fakultas Teknik Hairul Abral, Dosen Fakultas Teknik Henmaidi, Dosen Fakultas Ekonomi Hefrizal Handra, Rektor ISI Padang Panjang Novesar Jamarun, Dekan Fakultas Pertanian Munzir Busniah dan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Defriman Djafri.

Para calon rektor tersebut akan menyampaikan visi misi, dan dipilih tiga orang calon oleh 76 orang anggota senat Unand untuk diajukan ke Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Lalu, tiga nama pemenang tadi akan dipilih kembali dalam sidang senat tertutup bersama Menristekdikti untuk memilih satu orang rektor Unand periode 2019-2023.

Sesuai Permendikbud No.47/2013 tentang Statuta Universitas Andalas, maka visi perguruan tinggi tersebut adalah “Menjadi Universitas Terkemuka dan Bermartabat” yang ditargetkan terwujud pada 2028.

Untuk mengejar visi itu, Unand telah menetapkan enam poin misi yang harus dilalui, yaitu, pertama, menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesi yang berkualitas dan berkesinambungan.

Kedua, menyelenggarakan penelitian dasar dan terapan yang inovatif untuk menunjang pembangunan dan pengembangan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) serta meningkatkan publikasi ilmiah dan HAKI (hak kekayaan intelektual). Ketiga, mendharmabaktikan iptek yang dikuasi kepada masyarakat.

Keempat, menjalin jaringan kerjasama yang produktif dan berkelanjutan dengan kelembagaan pendidikan, pemerintahan dan dunia usaha di tingkat daerah, nasional dan internasional.

Kelima, mengembangkan organisasi dalam meningkatkan kualitas tata kelola yang baik (good university governance) sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan strategis.

Dan keenam, mengembangkan usaha – usaha, baik dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat serta usaha lainnya yang berkaitan dengan core bisnis Universitas Andalas yang dapat meningkatkan revenue.

Lalu, apa langkah dan tahapan yang akan dilakukan masing – masing calon rektor Unand untuk mencapai visi misi itu ?

Maka, jelang pemilihan di sidang senat terbuka itu, Langgam.id akan mengulas sekilas mengenai profil, visi misi dan program kerja masing-masing calon, berikut ulasannya.

 

Prof. Dr. TAFDIL HUSNI, SE. MBA

Lampiran Gambar

Rektor Unand Tafdil Husni (Foto:Ist)

Rektor Unand periode 2015 – 2019 ini kembali maju untuk periode kedua memimpin kampus tertua di luar Jawa itu. Kali ini, Tafdil memfokuskan pada program pencapaian milestone Unand tahap 3, dengan target kampus tersebut masuk peringkat 100 perguruan tinggi terbaik Asia.

Alumnus doktoral dari School of Management Universiti Sains Malaysia itu membagi program strategisnya dalam enam kategori, yaitu program berbasis input dengan meningkatkan jumlah dosen S3, dosen dengan jabatan lektor kepala dan guru besar, serta beasiswa.

Selain itu juga meningkatkan jumlah mahasiswa asing dan mengundang visiting profesor dari kampus ternama di luar negeri.

Lalu, program berbasis proses dengan penguatan sistem digitalisasi, kelengkapan pangkalan laporan data perguruan tinggi, jejaring kerjasama, dan akreditasi.

Program berbasis output berupa peningkatan prestasi mahasiswa, produk artikel ilmiah para dosen, dan peningkatan program penelitian.

Selanjutnya, program berbasis outcome, program berbasis income generating, dan terakhir program peningkatan sarana penunjang proses belajar mengajar dan penilitian.

Pria kelahiran Padang 20 November 1962 ini menamatkan studi sarjana dari Universitas Andalas, master dari University of Philippines, dan doktor dari Universiti Sains Malaysia.

Adapun, jabatan stuktural yang pernah dipegang antara lain Kaprodi di Jurusan Manajemen FE Unand (1991-1993), Sekretaris Jurusan Manajemen (1997-2000), Ketua Jurusan Manajemen (2005-2008), Pembantu Dekan I FE Unand (2008-2012), Dekan FE Unand (2012-2015) dan Rektor Unand (2015-sekarang).

 

Prof. Dr. YULIANDRI, SH. MH

Lampiran Gambar

Yuliandri (tengah) menyerahkan berkas pencalonan. (Foto: Ist)

Mantan Dekan Fakultas Hukum Unand ini akhirnya maju untuk bersaing menjadi rektor Unand periode 2019-2023. Ia menekankan tiga fokus dalam mencapai visi misi Unand menjadi kampus terkemuka dan bermartabat.

Program strategis Guru Besar Ilmu Hukum itu adalah pertama, perbaikan dan penguatan tata kelola lembaga. Utamanya adalah perbaikan pada tata kelola organisasi dan manajemen lembaga.

“Perbaikan tata kelola organisasi berbasis tugas dan fungsi dan kejelasan batas tanggung jawab setiap subbagian organisasi di tingkat universitas dan fakultas,” tulisnya dalam dokumen visi misi yang diterima Langgam.id, Minggu (12/5/2019).

Selanjutnya, kata Yuliandri, percepatan pencapaian visi misi universitas melalui desentralisasi penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi kepada masing-masing fakultas, penataan hubungan organ-organ kampus, kemitraan antara rektor, senat dan majelis guru besar, serta perencanaan berbasis e-budgeting.

Selain itu juga tata kelola BLU dan persiapan Unand menuju Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH).

Program strategis lainnya adalah peningkatan kualitas akademik, berupa peningkatan kapasitas dosen, peningkatan kapasitas tenaga kependidikan, jaminan mutu, tata kelola sarana dan prasarana proses belajar mengajar.

Terakhir, mengenai tata kelola lingkungan dan sarana pendukung berupa peningkatan aset, penataan ruang, penataan PKL dan kebersihan lingkungan, tata kelola transportasi kampus, dan tata kelola perpustakaan.

Mantan Calon Hakim Mahmakah Konstitusi itu menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Hukum Unand, S2 di Universitas Padjadjaran, dan S3 diselesaikan di Universitas Airlangga.

 

Prof. Dr-Ing. Ir. HAIRUL ABRAL

Lampiran Gambar

Hairul Abral (Foto: Ist)

Alumnus Doktoral dari Freidrich Alexander Universitaet Erlangen Neurnberg, Jerman ini maju dalam pencalonan rektor Unand periode 2019-2023, dan menargetkan Unand menjadi perguruan tinggi kelas dunia pada 2023.

“Visi saya mewujudkan Unand menuju perguruan tinggi kelas dunia pada tahun 2023, dengan melaksanakan misi Unand secara efisien dan produktif dengan menerapkan good university governance (GUG),” katanya, Minggu (12/5/2019).

Menurutnya, peningkatan kualitas Unand perlu didorong karena saat ini belum masuk peringkat 10 besar perguruan tinggi Indonesia versi QS World Ranking University (QS WUR).

Pria kelahiran Padang Laban, 17 Agustus 1966 itu berpendapat, meski sudah mengantongi akreditasi A dari BAN PT, namun Unand belum punya ranking di QS WUR, sehingga mengurangi minat mahasiswa asing untuk menuntut ilmu di kampus itu.

Makanya, ia menargetkan dalam empat tahun kepemimpinannya, kampus tertua di luar Jawa itu bisa masuk peringkat 500 Asia versi QS WUR.

Untuk mencapai itu, program yang ia tawarkan adalah peningkatan mutu dosen dan tenaga pendidik, percepatan kenaikan jabatan fungsional dosen, peningkatan mutu dan jumlah penelitian dan publikasi, percepatan menuju PTN BH dan berbagai program lainnya.

Adapun, jabatan struktural yang pernah diemban Guru Besar Fakultas Teknik Unand ini antara lain Kepala Perpustaan Teknik Mesin FT Unand (1999-2000), Kepala Laboratorium Metalurgi (1999-sekarang), Ketua Jurusan Teknik Mesin (2000-2008), Dekan Fakultas Teknik Unand (2012-2016), dan Ketua STMIK Indonesia Padang (2016-sekarang).

 

Dr. HENMAIDI, ST. M.Eng.Sc

Lampiran Gambar

Henmaidi (Foto: Ist)

Dosen Teknik Industri dan juga dikenal sebagai trainer ini maju dalam pemilihan calon rektor Unand periode 2019-2023 dengan mengusung visi “Menuju perguruan tinggi yang terkemuka dan bermartabat untuk kemandirian bangsa”.

Pria kelahiran Payakumbuh, 20 Mei 1970 ini memprioritaskan pencapaian visi misi Unand tersebut dengan peningkatkan tata kelola perguruan tinggi berbasis GUG, tata kelola yang unggul (excellent university governance) serta mampu beradaptasi dengan perubahan.

Beberapa program yang ia tawarkan antara lain pengembangan dan penguatan program studi, peningkatan dukungan untuk mahasiswa kurang mampu, peningkatan kualitas an inovasi pembelajaran, peningkatan optimalisasi pelayanan perpustakaan dan laboratorium, dan pembinaan softskill, karakter, dan prestasi mahasiswa.

Selian itu, juga penguatan kompetensi lulusan dalam kewirausahaan dan pengembangan industri kreatif, penguatan internasionalisasi, pengabdian pada masyarakat, riset dan kerjasama, dan kualitas tata kelola sistem manajemen univeritas.

Selanjutnya, Henmaidi juga menekankan pada optimalisasi sistem penjaminan mutu akademik, kompetensi dan kualitas tenaga pendidik, kualitas lingkungan belajar, integrasi sistem informasi manajemen, manajemen kinerja, pengawasan internal, pengelolaan aset, dan peningkatan kapasitas RS Unand.

 

Dr. HEFRIZAL HANDRA, M.Soc.Sc

Lampiran Gambar

Hefrizal Handra (Foto: unand.ac.id)

Lama bertugas membantu pemerintah di Kementerian Keuangan, Hefrizal Handra kini ingin lebih banyak mengabdikan dirinya untuk Unand, dengan cara maju dalam pemilihan rektor Unand periode 2019-2023.

Ia mengusung tagline ‘kerja cerdas, kerja tuntas, kerja ikhlas’ untuk mencapai visi misi Unand menjadi perguruan tinggi terkemuka dan bermartabat.

“Saya akan re-focussing dari program kerja yang sudah teridentifikasi di renstra, untuk mencapai visi misi Unand,” katanya.

Ayah empat anak kelahiran Salido, 20 Oktober 1965 itu, memprioritas pada 10 program kerja, yaitu mencakup governance dan kelembagaan, dengan fokus program pada peningkatan ICT based management, persiapan menuju PTN BH, pengelolaan aset dan keuangan, hingga soal remunerasi.

Selanjutnya, menyangkut sumber daya manusia, sarana dan prasarana, proses pembelajaran dan penjaminan mutu, pengembangan program studi, penelitian dan pengabdian, kerjasama dan pembiayaan, internasionalisasi, kemahasiswaan, dan menyangkut hubungan alumni.

Dosen Fakultas Ekonomi Unand itu menamatkan studi S1 di Institut Teknologi Bandung (ITB), master di bidang development finance dari The University of Birmingham, Inggris, dan doktor di bidang public finance dari Flinders University of South Australia.

Selama di Unand, Hefrizal ditugaskan sebagai Direktur Pusat Kajian Keuangan Daerah (PSKD) FE Unand (2007-2010), Kaprodi S2 Perencanaan Pembangunan FE Unand (2011-2013), Ketua Pusat Studi Keuangan dan Pembangunan (PSKP) FE Unand (2011-2013), dan Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi (2012-2016).

Selain itu, di juga banyak membantu pemerintah sebagai Wakil Ketua Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Desentralisasi Fiskal (TADF) Kemenkeu (2007-2014), Anggota Dewan Pertimbangan Ekonomi Daerah (DPOD) RI (2012-2014) dan Ekonom Kementerian Keuangan (2015-sekarang).

 

Prof. Dr. NOVESAR JAMARUN, MS

Lampiran Gambar

Novesar Jamarun (Foto: Ist)

Meski sudah menjadi rektor di Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, Novesar Jamarun tidak lupa untuk terus mengabdi di almamaternya memajukan Universitas Andalas. Makanya, ia juga memilih ikut dalam pemilihan rektor Unand periode 2019-2023.

Ia melihat salah satu persoalan Unand adalah masih banyak lulusannya yang tidak terserap di dunia kerja baik di pemerintahan maupun di sektor swasta.

“Artinya ada miss match, antara kompetensi lulusan dan kebutuhan dunia kerja. Hal ini menunjukkan lulusan Unand belum sepenuhnya dapat mengisi berbagai kesemptan di dunia kerja,” katanya.

Makanya, pria kelahiran Silantai, 6 Mei 1962 ini menargetkan percepatan peningkatan ranking Unand agar masuk lima besar secara nasional, sehingga menjadi perguruan tinggi terkemuka dan lulusannya diincar di dunia kerja.

Adapun, program yang ia tawarkan yakni dibagi dalam beberapa prioritas kerja, yaitu peningkatan akademik atmosfer dan proses belajar mengajar baik dari segi fasilitas, mutu, penelitian dan prestasi.

Kemudian, penguatan program studi dan fakultas, pengembangan dosen dan tenaga kependidikan, organisasi dan pengelolaan, kemahasiswaan dan alumni, dan peningkatan kerjasama.

Novesar adalah lulusan sarjana kimia analisis dari Unand, S2 ditempuh di Institut Teknologi Bandung, dan S3 dari Universiti Sains Malaysia.

Jabatan struktural yang pernah diembannya antara lain Ketua Jurusan Teknik Lingkungan ATI Padang (1995-1997), Sekretaris Jurusan Kimia FMIPA Unand (2000-2003), Ketua Jurusan Kimia FMIPA Unand (2003-2006), Ketua Prodi S2 dan S3 Kimia (2003-2006), Ketua STIPER Sijunjung (2005-2006), Kepala Lab Jasa Analisis FMIPA (2003-2010), Pembantu Rektor I Unand (2006-2010), Pembantu Rektor III Unand (2010-2014), dan Rektor ISI Padang Panjang (2014-sekarang).

 

Dr. Ir. MUNZIR BUSNIAH, M.Si

Lampiran Gambar

Munzir Busniah (Foto: Genta Andalas)

Dekan Fakultas Pertanian Unand ini maju sebagai calon dalam pemilihan rektor Unand periode 2019-2023.

Pria kelahiran Payakumbuh, 8 Juni 1964 ini mengenalkan sembilan program kerja utama jika terpilih memimpin Unand empat tahun mendatang.

Program yang ia tawarkan dengan mengacu visi misi dan renstra Unand itu antara lain pendidikan maju untuk generasi milenial, penyempurnaan penelitian menuju universitas berbasis riset.

Kemudian, penguatan sosio ekonomi melalui pengabdian kepada masyarakat, penyehatan tata kelola organisasi, penjaminan mutu dan keuangan, pengembangan sumber daya manusia dalam era digital.

Peningkatan sistem informasi dan komunikasi era industrialisasi 4.0, pengembangan sarana dan prasarana dengan konsep smart and green infrasructure, pengembangan inovasi bisnis dan kerjasama, serta solidaritas kemahasiswaan dan alumni.

Adapun, Munzir menamatkan studi S1 dari Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman Unand, S2 dari Institut Pertanian Bogor (IPB), dan S3 Ilmu Pertanian Unand.

 

DEFRIMAN DJAFRI, SKM. MKM. Ph.D

Lampiran Gambar

Defriman Djafri (kanan) (Foto: unand.ac.id)

Calon terakhir untuk jabatan rektor Unand periode 2019-2023 adalah tokoh muda Unand yang kini menjabat Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Defriman Djafri.

Ia mengusung visi “Unand Next Generation (Unand-NextGen) untuk Unand Terkemuka dan Bermartabat”.

Pria kelahiran Padang, 5 Agustus 1980 ini membagi program kerjanya dalam lima kluster yaitu Unand NextGen 1 untuk pembelajaran dan kemahasiswaan yang difokuskan pada sistem pembelajaran daring, peningkatan beasiswa, revitalisasi sistem online tracer, pengembangan karir, hingga peningkatan prestasi.

Selanjutnya, penelitian dan inovasi yang mencakup keaktifan dosen dalam penelitian, mengembangkan translational data science integrated research center, menjadikan RS Unand sebagai salah satu pusta penelitian kesehatan, hingga membangun pusat pengembangan jurnal dan publikasi ilmiah.

Kemudian, tata kelola dan pengembangan sarana, prasarana dan sumber daya manusia, di bidang kerjasama dan komersialisasi, dan terakhir fokus pada lingkungan, kenyamanan pelayanan, keamanan dan keselamatan.

Adapun, Defriman Djafri merupakan lulusan S1 dan S2 dari Universitas Indonesia dan doktor di bidang Epidemiology dari Prince of Songkla University, Thailand.

Baca Juga

Langgam.id - Lembaga SURI menggelar pameran Pemanfaatan Iluminasi Naskah Kuno Menjadi Motif Kain Minangkabau di Unand.
53 Proposal PKM UNAND Lolos Pendanaan Kemendikbudristek
RS Unand Bertekad Menjadi Destinasi Wisata Medis di Asia Tenggara
RS Unand Bertekad Menjadi Destinasi Wisata Medis di Asia Tenggara
Rumah Sakit Universitas Andalas (Unand) saat ini sudah dilengkapi dengan peralatan yang canggih. Selain itu, rumah sakit ini juga didukung
Cegah Pasien Berobat Keluar Negeri, Ini Upaya yang Dilakukan RS Unand
Content Creator For Business : Strategi Efektif Membangun Brand Awareness
Content Creator For Business : Strategi Efektif Membangun Brand Awareness
TANAH ULAYAT TOL PADANG-PEKANBARU
Wacana Penghapusan Insentif Guru Dalam Model Fungsi Utilitas
Tingkatkan Kualitas Program Siaran Televisi di Sumbar, KPI Pusat Sambangi Unand
Tingkatkan Kualitas Program Siaran Televisi di Sumbar, KPI Pusat Sambangi Unand