Langgam.id - Produksi jagung di Kabupaten Agam tahun 2020 menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, provitasnya justru mengalami peningkatan.
Dinas Pertanian Kabupaten Agam mencatat jumlah produksi jagung tahun 2020 sebanyak 115.014,9 ton dari 14.689 hektare luas lahan panen.
"Sedikit menurun, tapi provitasnya naik jadi 7,83 ton per hektare atau 0,01 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 7,82 ton per hektare,” kata Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Ade Yusuf Thamrin, dikutip dari halaman resmi Pemkab Agam, Selasa (19/1/2021).
Menurut Ade, pandemi covid-19 adalah salah satu pemicu turunnya produksi jagung di Kabupaten Agam. Sebab, siklus penjualannya ke usaha ayam pedaging dan petelur terganggu selama pandemi.
"Jagung yang ditanam petani pada umumnya adalah jagung untuk pakan ayam,” katanya.
Pada semester I di 2020, harga jagung pipilan kering hanya Rp2.000 per kilogram. Sedangkan di semester II harga jagung mulai merangkak naik jadi Rp3.000 per kilogram.
“Jika usaha ternak ayam pedaging dan petelur lancar, maka harga jagung juga akan naik. Bahkan saat ini harga jagung mencapai Rp3.500 per kilogram,” katanya.
Di kabupaten Agam, ulasnya, wilayah yang jadi sentra jagung adalah Kecamatan Ampek Nagari, Lubuk Basung, Tanjung Mutiara dan Palembayan. (*/ICA)