Menteri Pertanian Gusar Lihat Bupati Tak Hadir Rakor di Padang

Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai rapat koordinasi terkait pangan di Pemprov Sumatra Barat, Selasa 16 September 2025.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai rapat koordinasi terkait pangan di Pemprov Sumatra Barat, Selasa 16 September 2025.

LANGGAM.ID -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman gusar melihat kepala daerah yang tidak hadir dalam rapat koordinasi terkait pangan di Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, Selasa 16 September 2025.

Ia berulang kali menyinggung salah satu kepala daerah yang tidak hadir dalam rapat. Padahal, ketahanan pangan dan pertanian menjadi salah satu program prioritas pemerintah saat ini.

Kekesalan Amran tersebut terlihat saat ia menawarkan program perkebunan kopi seluas 2.000 ha untuk wilayah Kabupaten Solok. Namun saat ia bertanya tidak ada bupati atau perwakilan dari pemerintah kabupaten yang menyahut.

"Selanjutnya ini ada kopi 2.000 ha untuk Kabupaten Solok? Mampu gak? Ini gratis pak ini? Mampu gak?" kata Amran saat memimpin rapat di aula gubernuran Sumbar.

"Tapi bupatinya tidak ada. aku ragu-ragu. Tulis merah aja," celetuk Amran menambahkan. 

Amran kemudian mengusulkan program perkebunan kopi tersebut kepada kabupaten/kota lain. "Karena Solok tidak ada, saya bisa pindahkan ke daerah lain," ujarnya.

Sebelumnya, Amran juga sempat menyentil Bupati Padang Pariaman yang diwakili oleh wakil bupati dalam rapat koordinasi tersebut. Saat itu Amran menawarkan Anggaran Bantuan Tambahan (ABT) untuk Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.

"Ini ada ABT untuk Padang Pariaman, bupatinya mana," tanya Amran.

"Bapak bupati ada kegiatan ke Jakarta," jawab Wakil Bupati Padang Pariaman Rahmat Hidayat.

"Nggak mau anggaran? ke Jakarta dapat uang nggak? Nggak apa-apa, ini bisa kita kembalikan ke pagu anggaran," kata Amran lagi.

Amran pun mewanti-wanti untuk memindahkan anggaran yang telah disiapkan jika kepala daerah tidak serius terhadap isu pangan. "Pak wabup terima kasih, tapi kalau bupatinya tidak serius, tidak hadir rapat, pak gubernur tolong pindahkan anggarannya, ini otonominya pak gubernur untuk memindahkan," ujar Amran.

Amran menilai Sumatra Barat memiliki potensi pertanian yang besar, seperti kelapa dan gambir. Apalagi bisa didukung dengan hilirisasi, dampaknya cukup besar terhadap perekonomian masyarakat dan daerah. 

“Tapi yang mau kerja seperti ini adalah yang mau hadir. Kalau rapat saja tidak hadir sampai kiamat tidak ada perubahan,” ujarnya.

Seusai rapat Amran sempat berkomentar saat ditanya awak media terkait kepala daerah yang tidak hadir rapat tersebut. "Mungkin beliau sibuk," katanya. (fx)

Baca Juga

Lambatnya Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Butuh Solusi Serius
Lambatnya Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Butuh Solusi Serius
Asisten III Pemerintahan Provinsi Sumbar Medi Iswandi
Progul Nagari Kreatif Hub, Siasat Pemprov Urai Pertumbuhan Ekonomi Tidak Terpusat di Kota
Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris Jaringan Pendukung ISIS di Sumbar
Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris Jaringan Pendukung ISIS di Sumbar
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sumbar
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sumbar
Jurnalis senior Khairul Jasmi
PR Pembangunan Ekonomi Sumbar di Usia 80 Tahun
Penasihat tim Semen Padang FC Andre Rosiade resmi didaftarkan sebagai voter atau delegasi dari Semen Padang FC untuk Kongres PSSI 2025
Semen Padang FC Kembali Kalah, Andre Rosiade: Almeida Out