Langgam.id - Menteri Agama RI, Fachrul Razi mengatakan intoleransi dan radikalisme di kalangan anak muda Indonesia semakin meningkat.
Dia menjelaskan saat memberikan sambutan di acara (Silaturrahmi Kerja Nasional) Silaknas dan Milad 29 tahun Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP), Padang, Sabtu (7/12/2019).
Dia menjelaskan, berdasarkan riset dari Alvara Riset Center terhadap 1930 responden di 33 provinsi Indonesia, terdapat 23,3 persen anak muda berpandangan cenderung untuk mendirikan negara Islam di Indonesia.
Sementara 40,9 persen menyatakan agama dan negara sudah saling melengkapi dan mendukung Perda Syariah. Kemudian sebanyak 35,8 persen menganggap tidak boleh ada ideologi lain selain Pancasila di Indonesia.
"Kita patut bergembira, karena mayoritas anak muda yang saat ini berusia 20 sampai 39 tahun masih berpihak pada sistem yang dianut negara kita sekarang," katanya.
Dia juga mengingatkan agar semua pihak waspada, karena anak muda yang berpihak kepada negara agama jumlahnya juga cukup besar. Hal ini bergantung dengan bagaimana bisa merangkul mereka.
Adanya fakta tersebut, ia mengatakan ICMI sangat penting untuk refleksi dan evaluasi mendalam terhadap model pendekatan pada umat Islam. Umat harus berkomitmen terhadap nilai keagamaan yang inklusif, damai dan toleran di tengah negara yang majemuk.
"Islam sebagai rahmatanlil'alamin harus menjadi sumber tata nilai untuk memperkuat semangat kebangsaan," ujarnya.
Dia mengatakan agar ICMI bisa melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa, yaitu membangun Indonesia yang bisa menyelaraskan antara Islam dan negara dalam wadah NKRI.
"Terkait dakwah Islam, ICMI harus menjadi katalisator dan berdiri di garda terdepan agar dakwah Islam mengedepankan misi agama yang rahmatan lil alamin," ujarnya. (Rahmadi/HM)