Langgam.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan dan melantik para menteri yang akan membantunya menjalankan roda pemerintahan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Setidaknya, ada lima nama Jenderal (Purn) TNI termasuk mantan Kapolri masuk dalam puluhan menteri Kabinet Indonesia Maju yang dilantik Presiden di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019) itu. Salah satunya adalah Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi yang didapuk Jokowi sebagai Menteri Agama.
Banyak yang mengira jika kabinet Jokowi di periode kedua ini, tidak satupun memakai putra asal Ranah Minang. Padahal, Jenderal (Purn) TNI Fachrul merupakan putra asli Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar). Kedua orangtuanya berasal dari Maninjau. Namun, mantan Wakil Panglima TNI ini lahir di Banda Aceh, Provinsi Aceh.
Hal ini dibenarkan oleh Mantan Staf Khusus Pangdam II Sriwijaya, Kolonel (Purn) Yuni Hermon. Ia mengaku sangat mengetahui sosok Fachrul. Sebab, alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang ini pernah menjadi bawahan Fachrul ketika menjabat Kepala Kodam (Kasdam) VII/Wirabuana di Makassar selama satu tahun (1996-1997).
“Saat itu (ketemu Fachrul), saya Pabintal Detasemen Markas Wirabuana, pangkat saya Kapten ketika itu. Beliau menjabat Kasdam," ujar Hermon dihubungi langgam.id, Rabu (23/10/2019).
Hermon mengatakan, ayah dan ibu Fachrul asli Maninjau, namun merantau ke Aceh. Meski begitu, di kampung halamannya di Maninjau masih berdiri rumah gadang keluarga Fachrul. Namun, ia kurang tahu persis lokasinya dimana.
“Orang tua beliau bukan anggota (TNI), tapi kebetulan merantau ke Aceh. Waktu serah terima jabatan Kasdam saya menemani ibu beliau,” katanya.
Fachrul merupakan anak ke sembilan dari 11 bersaudara. Sayangnya, Hermon lupa nama kedua orang tua Fachrul, meskipun ia pernah menjadi staf ketika pria berusia 72 tahun ini menjabat Kasdam VII/Wirabuana.
Selaku bawahan, Hermon sangat hafal dengan sifat Fachrul. Ia mengenang, komandan tersebut merupakan orang sederhana, disiplin dan taat dalam beragama. Keluarganya, juga dikenal sangat agamais.
“Beliau sangat kuat beragama dan memang berasal dari keluarga agamais yang taat beragama. Suara beliau juga sangat bagus membaca alquran dan adzan. Pernah ketika itu di Islamic Center. Dalam segi bekerja beliau sangat menghargai para ulama,” ungkapnya.
Meski lahir di Aceh, Fachrul tetap menjaga asal kampung halamannya. Hal ini dibuktikan dengan fasihnya ia berbahasa Minang. Fachrul juga sempat mengumpulkan para perantau Minang di Makassar.
“Waktu itu halal bi halal warga Minang di Makassar, beliau berbahasa Minang saat memberikan sambutan,” kenangnya.
Satu tahun menjadi Kasdam VII/Wirabuana, Fachrul kemudian pindah tugas menjadi Gubernur Akademi Militer. Di saat itu juga, Hermon tak lagi mendampingi komandannya Fachrul. Hermon saat itu juga pindah tugas ke Pangdam II Sriwijaya.
Sebelumnya lagi, ketika berkunjung ke Sumbar dalam kampanye Jokowi di Hotel Mercure Padang, 6 April 2019 lalu, Fachrul juga mengakui bahwa dirinya merupakan putra Minang. Ia juga mengatakan orang tuanya berasal dari kawasan Danau Maninjau. Bahkan saat itu ia menyebut dirinya jenderal TNI pertama asal Sumbar yang meraih bintang empat. (Irwanda/RC)