Langgam.id - Kabar duka menyelimuti dunia bulu tangkis Indonesia. Sang legenda dan andalan Indonesia di cabang ganda putra, Markis Kido, meninggal dunia.
Kido meninggal di sebuah rumah sakit di Tangerang, Senin (14/6/2021) akibat serangan jantung. Sontak kabar duka itu tersebar begitu cepat. Ucapan duka juga membanjiri media sosial usai kepergian Kido.
Pria kelahiran Jakarta 11 Agustus 1984 itu sudah merasakan berbagai prestasi dalam karirnya di pentas bulu tangkis. Puncaknya, Kido meraih medali emas dalam Olimpade 2008 di Beijing bersama pasangannya, Hendra Setiawan.
Kido juga pernah merasakan medali emas dalam kejuaraan dunia 2007 di Kuala Lumpur, Malaysia. Di Asia Tenggara dan Asia, pasangan Kido-Hendra menjadi momok bagi ganda putra dari negara lain. Aksi keduanya juga dinanti-nantikan oleh penggemar bulu tangkis tanah air.
Meski lahir di Jakarta, darah Minangkabau mengalir di tubuh Kido. Dia lahir dari pasangan Djumharbey Anwar dan Yul Asteria Zakaria. Anwar merupakan perantau Minang. Kakek Kido, Anwar, merupakan seorang Datuak
Tidak banyak dokumentasi kebersamaan Kido bersama sang ayah yang tersebar. Namun Kido beberapa kali mengunggah foto di makam ayahnya dalam akun media sosial.
Dalam sebuah foto yang diunggah, tertera jelas galar datuak yang disandang oleh kakekya, Anwar.
"H Djumhar Bey Anwar bin Anwar Datuak Rajo Sampuno Nan Mudo," demikian tertulis di batu nisan ayah Kido yang meninggal pada 2008 silam.
Identitas Minang yang dimiliki Kido juga ditunjukkannya saat menikahi Richa Sari Pawestri. Saat resepsi, keduanya memakai busana khas Minangkabau.
Kido bahkan dipanggil dengan sapaan 'uda' olah adiknya, Pia Zebadiah Bernadet. Pia dan adik kido lainnya, Bona Septano juga merupaka atlet bulutangkis yang mewakili Indonesia di berbagai ajang.
"Happy birthday uda @markis_kido11 Panjang umur sehat selalu biar bisa punya temen debat sampe tua," begitu cara Pia memberi ucapan ulang tahun kepada Kido lewat Instagram pada 2020 silam.
Kini legenda bulu tangkis itu telah berpulang. Selamat jalan, Uda Kido. (*ABW)