Mengenang Gempa 2009, Menguatkan Mitigasi Bencana

Mengenang Gempa 2009, Menguatkan Mitigasi Bencana

Suasana peringatan gempa Sumbar 2009. (Foto: Rahmadi)

Langgam.id - Mengenang 10 tahun bencana gempa bumi 30 September 2009 di Sumatra Barat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sumatra Barat mengadakan refleksi.

Dalam acara itu diadakan pameran sejumlah foto suasana saat petugas menyelamatkan korban gempa. Serta foto bangunan yang terkena dampak gempa. Acara refleksi ini digelar di Hotel Grand Inna Muara, Padang, Senin, (30/9/2019).

Juga ditampilkan berbagai video saat detik-detik gempa besar terjadi. Selain itu juga ada penampilan dari teater anak-anak yang mensimulasikan cara menyelamatkan diri saat gempa datang.

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan peringatan gempa menjadi renungan dalam rangka mitigasi bencana. Bagaimanapun sebagai daerah yang berada di daerah rawan bencana, masyarakat harus bersiap.

"Peringatan ini menjadi renungan dalam rangka upaya mitigasi bencana, untuk pengurangan dampak gempa dan tsunami di Sumbar," katanya.

Menurutnya masyarakat Sumbar sudah akrab dengan gempa karena hampir setiap waktu ada saja gempa. Hal itu menjadi peringatan agar terus waspada. Apalagi masih ada ancaman gempa Mentawai.

"Barangkali setiap hari gempa. Tapi kita jangan takut. Kawan-kawan yang bertugas di bidang bencana terutama harus siap dan selalu waspada dengan ancaman bencana," katanya.

Menurutnya, peristiwa tersebut perlu dikenang agar menjadi pelajaran kedepannya. Pemerintah juga akan terus sosialisasi untuk mitigasi bencana. SDM yang bertugas untuk menangani bencana juga terus ditingkatkan

"Kita tidak pernah tahu kapan bencana terjadi, Semoga apa yang kita takutkan tidak akan pernah terjadi," katanya.

Kepala BPBD Sumbar Erman Rahman mengatakan, pemerintah dan masyarakat harus siap dalam kondisi siaga menghadapi bencana. Memang bencana tidak dapat diketahui kapan terjadi,tetapi semua harus selalu siap.

"Potensi bencana sangat tidak tinggi, kita siaga dengan meningkatkan mitigasi bencana, kita harus siap dengan peralatan, sistem dan pelatihan-pelatihan," katanya.

Menurutnya, bencana tidak perlu ditakuti. Masyarakat harus bisa hidup harmoni dengan alam yang banyak bencana. Di Sumbar memiliki wilayah banyak bencana terutama gempa bumi dan tsunami.

"Semua daerah Sumbar rawan semua, tetapi lebih kita waspadai di wilayah pesisir pantai, kita berdoa mudah-mudahan tidak pernah terjadi bencana," ujarnya. (Rahmadi/HM)

Baca Juga

IMBI Sumbar Bantu Korban Banjir Bandang di Tanah Datar dan Agam
IMBI Sumbar Bantu Korban Banjir Bandang di Tanah Datar dan Agam
Sebanyak 13 kali gempa bumi terjadi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya selama periode 24-31 Mei 2024.
BMKG Catat Sumbar Digoyang 13 Gempa dalam Seminggu, 3 Kali Dirasakan
Sebanyak 13 mahasiswa yang terdampak bencana alam banjir bandang di Agam menerima beasiswa pendidikan dari Yayasan Minang Diaspora.
Minang Diaspora Serahkan Beasiswa Bagi 13 Mahasiswa Terdampak Bencana di Agam
Sebanyak 25 unit hunian sementara untuk pengungsi banjir bandang di beberapa kecamatan di Tanah Datar akan dibangun oleh FRPB
25 Unit Hunian Sementara Dibangun untuk Warga Terdampak Banjir Bandang di Tanah Datar
Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengunjungi dua Sekolah Dasar di Kabupaten Agam pada Jumat (24/5/2024). Sekolah tersebut yaitu SD 05
Wagub Sumbar Kunjungi Anak-anak Korban Bencana di Agam
Ribuan Komix Herbal untuk Korban Banjir Lahar Dingin dan Longsor Sumbar
Ribuan Komix Herbal untuk Korban Banjir Lahar Dingin dan Longsor Sumbar