"Mahasiswa baru UIII ini terdiri atas 58 persen laki-laki dan 42 persen perempuan, 66 persen warga negara Indonesia dan 34 persen persen warga negara asing.
Kuliah Perdana
UIII memulai perkuliahan perdana pada Senin, 27 September 2021. Upacara pembukaan perkuliahan, dilaksanakan satu pekan sebelumnya, Senin, 20 September 2021 yang biasa disebut dengan Academic Convocation.
Namun, karena masih dalam suasana masa pandemi Covid-19, sebut Syamsuddin, para mahasiswa baru mengikuti Academic Convocation secara daring.
Meski bernuansa Islam, kampus UIII terbuka untuk mahasiswa dari semua agama. Pada Angkatan pertama, terdapat dua mahasiswa non muslim.
"Karena Moderate Islam merupakan mata kuliah wajib, maka kedua mahasiswa ini tetap harus mengikutinya," jelas Syamsuddin.
Lalu, juga terdapat beberapa perbedaan pembelajaran di UIII dibandingkan dengan kampus-kampus agama lainnya, baik UIN, IAIN, atau STAIN.
"Perbedaan itu antara lain pembelajaran di UIII mengintegrasikan metodologi ala Barat dan Timur Tengah. Metodologi pembelajaran keagamaan ala Barat cenderung menekankan kontekstualitas," paparnya.
Sementara, metodologi pembelajaran keagamaan ala Timur Tengah lebih ke teks dan hafalan. "Oleh karena itu, dosen-dosen yang mengajar di UIII juga campuran. Ada dosen dari Indonesia dengan pengalaman kuliah di Barat dan Timur Tengah. Ada juga dosen tamu dari luar negeri dengan berbagai disiplin keilmuan," katanya.
Selama lima tahun pertama, seluruh mahasiswa UIII diberikan beasiswa.
Pembangunan Gedung UIII
Menurut Syamsuddin, pembangunan UIII setidaknya menggunakan tujuh prinsip, yaitu mempertahankan keindahan yang abadi, epystemic community, pedestrian environment, bicycle environment, futuristic, iconic, menjadi pusat peradaban, dan menyatu dengan alam.
"Pembangunan kampus UIII dibagi menjadi tiga zona. Zona pertama terdiri atas gedung rektorat, masjid, perpustakaan, gedung fakultas, infrastruktur kawasan, lanskap dan ruang terbuka hijau, serta Echo Sanctuary Park," ujarnya.
Lalu, zona kedua terdiri dari kawasan mahasiswa, meliputi pusat kegiatan kemahasiswaan, toko buku, university mall, sarana olahraga, kemudian juga kampus residen untuk guru besar dan dosen, staf, keluarga mahasiswa, dan apartemen mahasiswa, serta bangunan MEP yakni rehabilitasi bangunan lama.
Selanjutnya, zona ketiga terdiri atas kawasan fakultas dan pusat kajian (pusat kajian, scholar center, pusat pelatihan), serta kawasan peradaban (museum, pertunjukan seni dan budaya Islam, dan gedung serba guna/convention center).
UIII dibangun dalam tiga tahapan, tahap pertama dibangun tahun 2018-2020, tahap kedua 2020-2023, dan tahap ketiga 2023-2024.
Tahun anggaran 2021/2022, UIII membuka empat fakultas, yaitu Faculty of Islamic Studies, Faculty of Economics and Business, Faculty of Social Sciences, dan Faculty of Education.
Lalu, tahun anggaran 2022/2023 akan dibuka tiga fakultas baru, yakni Faculty of Law, Faculty of Sciences and Technology, serta Faculty of Arts and Design.
Baca juga: Dinilai Syirik, Guru Besar UIN IB Padang Ajak Umat Islam Tidak Ikut Tren Boneka Arwah
"Tiap fakultas memiliki dua prodi, yaitu Magister dan Doktor. Penambahan prodi dimungkinkan sesuai kebutuhan dan kesiapan," katanya.
—