Mengenal UIII, Kampus Masa Depan untuk Kajian dan Penelitian Peradaban Islam

Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: UIII merupakan sebuah kampus dengan status Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH).

Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). (Foto: Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Berita UIII terbaru dan terkini hari ini: UIII merupakan sebuah kampus dengan status Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH).

Langgam.id - Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) merupakan sebuah kampus dengan status Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH).

UIII didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor: 57 tahun 2016 yang ditandatangani Joko Widodo, 29 Juni 2016.

UIII didirikan di atas lahan seluas 142,5 hekatare yang semula milik LPP RRI dan berada di Komplek Pemancar RRI Cimanggis di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama RI, UIII sebagai perguruan tinggi internasional dirancang sebagai kampus masa depan bagi kajian dan penelitian peradaban Islam di Indonesia.

UIII juga diharapkan menjadi pusat kajian Islam moderat, Islam jalan tengah, yang selama ini dikampanyekan para pemuka agama.

Pada Akhir Mei 2019, Presiden Joko Widodo menunjuk Prof. Dr. Komaruddin Hidayat sebagai Rektor Pertama UIII.

Penunjukan Komaruddin Hidayat sebagai Rektor UIII dengan pertimbangan sudah pernah menjadi rektor UIN Jakarta selama dua periode (2006-2010 dan 2010-2015), dan sukses membawa UIN Jakarta menjadi salah satu universitas Islam terbaik di Indonesia.

Dalam tulisan di laman resmi Kemenag RI itu disebutkan, UII didirikan karena selama ini banyak mahasiswa Indonesia yang menerima beasiswa dari beberapa negara yang perekonomiannya lebih rendah dari Indonesia, seperti Sudan, Maroko, dan lainnya.

Sementara, Indonesia belum memiliki skema beasiswa untuk mahasiswa asing. Padahal, mereka itu tertarik untuk mengenal Indonesia yang dikenal sebagai negara muslim dengan pengalaman demokrasi yang juga sukses.

Mereka juga ingin mengenal Indonesia lebih dekat, tapi belum ada skema beasiswanya. Sedangkan negara tetangga seperti Malaysia, sudah memiliki skema semacam itu.

Selain itu, dalam tulisan yang ditulis Syamsuddin, Statistisi Ahli Muda Biro HDI Kemenag RI itu menyebutkan, UII dibangun juga untuk memberikan stimulus bagi kampus-kampus di Indonesia untuk lebih berpikir internasional. Dosen muda yang belum sempat belajar ke luar negeri juga bisa belajar di UIII.

Sebagai lembaga pendidikan yang bertaraf internasional, kata Syamsuddin, UIII juga diharapkan menjadi trensetter akademik, riset, serta budaya Islam, baik ditingkat regional maupun internasional.

Sementara, sebagai pusat kebudayaan muslim Indonesia, UIII akan menjadi etalase dan sekaligus jendela bagi Islam Indonesia ke dunia luar dan menjadi bagian terpenting dari soft diplomacy Indonesia ke dunia luar.

Juga dituliskan, bahwa pendirian UIII didasari pada tiga pilar, yaitu nilai keislaman, wawasan, dan proyeksi global, serta karakter kebangsaan Indonesia.

"Jadi tugas dan fungsi UIII tidak hanya sebagai penyelenggara proses belajar mengajar, riset, dan pengabdian ke masyarakat semata, tetapi juga merupakan bagian dari upaya bangsa Indonesia dalam membangun peradaban Islam di Indonesia sekaligus mengontribusikannya bagi peradaban global melalui jalur pendidikan," jelasnya.

Tiga pilar utama UIII, tambah Syamsuddin, yaitu sebagai Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Pusat Budaya Islam Indonesia (PBII), dan Pusat Pengkajian Islam Strategis (PPIS).

Menurut Syamsuddin, UIII didesain dengan memberikan perhatian khusus pada kajian dan pengembangan peradaban Islam Indonesia.

"Keberadaan UIII sangat strategis, karena sebagai khazanah atau etalase Islam di Indonesia," ucapnya.

Melalui UIII, sebut Syamsuddin, mahasiswa luar negeri diharapkan dapat mengenal dan mempelajari Islam Indonesia yang relevan dan memiliki urgensi tinggi.

"Sebagai lembaga pendidikan, UIII diharapkan menjadi lembaga yang strategis dalam mengenalkan Islam yang rahmatan lill alamiin, yang selama ini dianggap kurang tersampaikan ke dunia internasional," paparnya.

Dalam pelaksanaannya, lanjut Syamsuddin, UIII hanya menyelenggarakan program Post-graduate Magister (S2) dan Doktoral (S3), sehingga diharapkan tidak akan terjadi overlapping dengan universitas-universitas Islam yang berada di bawah naungan Kementerian Agama.

Sejumlah fakultas yang akan dibuka yaitu Studi Islam, Humaniora, Ilmu-ilmu Sosial, Sains dan Teknologi, Ekonomi dan Keuangan, Pendidikan, serta Applied dan Fine Arts.

Tahun pertama, dibuka tiga fakultas, yaitu school of Islamic studies, education, dan political science.

"Kedepannya, juga akan didirkan tujuh fakultas lagi, yaitu Kajian Islam, Ilmu Sosial Humaniora, Ekonomi Islam, Sains dan Teknologi, Pendidikan, Arsitektur, dan Seni," katanya.

Mahasiswa

Dikatakan Syamsuddin, UIII membuka pendaftaran calon mahasiswa baru melalui program UIII Scholarship.

Program itu terbuka untuk calon mahasiswa dari dalam maupun luar negeri. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 7 Juni 2021 sampai dengan 14 Juli 2021, dan dengan jumlah pelamar mencapai 1.009 orang.

Para pelamat itu berasal dari 59 negara, dengan komposisi 45 persen persen dari Indonesia dan 55 persen persen dari mancanegara.

"Ada yang dari Kanada, Arab Saudi, Mesir, Senegal, serta beberapa negara asia lainnya, termasuk Malaysia dan Singapura," ujarnya.

Setelah dilakukan seleksi, kata Syamsuddin, terdapat 98 orang mahasiswa yang diterima sebagai mahasiswa UIII untuk Tahun Akademik 2021-2022.

Sebanyak 28 mahasiswa masuk dalam Program Magister Studi Islam Fakultas Studi Islam, 23 mahasiswa Program Magister Ilmu Politik Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial, 22 mahasiswa Program Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan 25 mahasiswa Program Magister Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan.

"Mahasiswa baru UIII ini terdiri atas 58 persen laki-laki dan 42 persen perempuan, 66 persen warga negara Indonesia dan 34 persen persen warga negara asing.

Kuliah Perdana

UIII memulai perkuliahan perdana pada Senin, 27 September 2021. Upacara pembukaan perkuliahan, dilaksanakan satu pekan sebelumnya, Senin, 20 September 2021 yang biasa disebut dengan Academic Convocation.

Namun, karena masih dalam suasana masa pandemi Covid-19, sebut Syamsuddin, para mahasiswa baru mengikuti Academic Convocation secara daring.

Meski bernuansa Islam, kampus UIII terbuka untuk mahasiswa dari semua agama. Pada Angkatan pertama, terdapat dua mahasiswa non muslim.

"Karena Moderate Islam merupakan mata kuliah wajib, maka kedua mahasiswa ini tetap harus mengikutinya," jelas Syamsuddin.

Lalu, juga terdapat beberapa perbedaan pembelajaran di UIII dibandingkan dengan kampus-kampus agama lainnya, baik UIN, IAIN, atau STAIN.

"Perbedaan itu antara lain pembelajaran di UIII mengintegrasikan metodologi ala Barat dan Timur Tengah. Metodologi pembelajaran keagamaan ala Barat cenderung menekankan kontekstualitas," paparnya.

Sementara, metodologi pembelajaran keagamaan ala Timur Tengah lebih ke teks dan hafalan. "Oleh karena itu, dosen-dosen yang mengajar di UIII juga campuran. Ada dosen dari Indonesia dengan pengalaman kuliah di Barat dan Timur Tengah. Ada juga dosen tamu dari luar negeri dengan berbagai disiplin keilmuan," katanya.

Selama lima tahun pertama, seluruh mahasiswa UIII diberikan beasiswa.

Pembangunan Gedung UIII

Menurut Syamsuddin, pembangunan UIII setidaknya menggunakan tujuh prinsip, yaitu mempertahankan keindahan yang abadi, epystemic community, pedestrian environment, bicycle environment, futuristic, iconic, menjadi pusat peradaban, dan menyatu dengan alam.

"Pembangunan kampus UIII dibagi menjadi tiga zona. Zona pertama terdiri atas gedung rektorat, masjid, perpustakaan, gedung fakultas, infrastruktur kawasan, lanskap dan ruang terbuka hijau, serta Echo Sanctuary Park," ujarnya.

Lalu, zona kedua terdiri dari kawasan mahasiswa, meliputi pusat kegiatan kemahasiswaan, toko buku, university mall, sarana olahraga, kemudian juga kampus residen untuk guru besar dan dosen, staf, keluarga mahasiswa, dan apartemen mahasiswa, serta bangunan MEP yakni rehabilitasi bangunan lama.

Selanjutnya, zona ketiga terdiri atas kawasan fakultas dan pusat kajian (pusat kajian, scholar center, pusat pelatihan), serta kawasan peradaban (museum, pertunjukan seni dan budaya Islam, dan gedung serba guna/convention center).

UIII dibangun dalam tiga tahapan, tahap pertama dibangun tahun 2018-2020, tahap kedua 2020-2023, dan tahap ketiga 2023-2024.

Tahun anggaran 2021/2022, UIII membuka empat fakultas, yaitu Faculty of Islamic Studies, Faculty of Economics and Business, Faculty of Social Sciences, dan Faculty of Education.

Lalu, tahun anggaran 2022/2023 akan dibuka tiga fakultas baru, yakni Faculty of Law, Faculty of Sciences and Technology, serta Faculty of Arts and Design.

Baca juga: Dinilai Syirik, Guru Besar UIN IB Padang Ajak Umat Islam Tidak Ikut Tren Boneka Arwah

"Tiap fakultas memiliki dua prodi, yaitu Magister dan Doktor. Penambahan prodi dimungkinkan sesuai kebutuhan dan kesiapan," katanya.

Dapatkan update berita UIII terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

600 Lulusan UT Padang Diwisuda
600 Lulusan UT Padang Diwisuda
Kepala BNNP Sumbar: Tidak Ada Kampus yang Bebas dari Penyalahgunaan Narkoba
Kepala BNNP Sumbar: Tidak Ada Kampus yang Bebas dari Penyalahgunaan Narkoba
Tingkatkan Tata Kelola Perguruan Tinggi Muhammadiyah, UM Sumatera Barat Bertekad Jadi Universitas Unggul
Tingkatkan Tata Kelola Perguruan Tinggi Muhammadiyah, UM Sumatera Barat Bertekad Jadi Universitas Unggul
Muhammad Nasir
Antara Yang Sekarang dan Yang akan Datang (Catatan Diskusi Zelfeni Wimra dan Fajar R. Vesky)
M. FAJAR RILLAH VESKY
"Kerbau Punya Susu, Sapi Punya Nama"(Jawaban Mengapa Kabupaten Limapuluh Kota Tidak Memiliki Perguruan Tinggi?)
Mencermati analisis Statistik Pendidikan Indonesia yang diluncurkan Badan Pusat Statistik pada 2023 lalu, terutama jenjang perguruan tinggi.
Mengapa Kabupaten Limapuluh Kota Tidak Memiliki Perguruan Tinggi?