Mengenal Konsep Manyambuik Dunsanak, Pemenang Sayembara Desain Gerbang Batas Sumbar

Langgam.id- Desain Manyambuik Dunsanak, Pemenang Sayembara Desain Gerbang Batas Sumbar

Manyambuik Dunsanak, Pemenang Sayembara Desain Gerbang Batas Sumbar. (Sumber Foto Tim Arsitek)

Langgam.id- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat sudah mengumumkan pemenang sayembara desain Gerbang Batas Sumbar. Tim juri memutuskan desain bertema Manyambuk Dunsanak sebagai pemenang sayembara.

Desain Manyambuik Dunsanak ini dibuat Muhammad Zaky Rizal, Riztanto Obi Nugraha, Faisal Darmawan dan Sukawi sebagai ketua tim. Mereka arsitek lulusan Universitas Diponegoro Semarang.

Baca juga: “Manyambuik Dunsanak” Juara 1 Sayembara Desain Gerbang Batas Sumbar

Berdasarkan dokumen yang dikirimkan tim arsitek ke langgam.id, desain "Menyambuik Dunsanak" jo muko sanang sarato hati nan lapang (Menyambut dunsanak dengan wajah yang senang serta hati yang lapang), merupakan gerbang batas Provinsi Sumbar yang menyambut seperti layaknya kedatangan keluarga atau tamu dengan wajah yang cerita dan diterima dengan lapang dada.

Latar belakangnya, saat ini gerbang batas suatu daerah mayoritas hanya dikenal sebagai penanda, simbol atau pintu masuk dan keluar dari sebuah kawasan. "Berangkat dari hal itu kami mencoba menghadirkan wajah baru dari sebuah gerbang batas, gerbang ini lahir untuk menyambut pendatang dan perantau ke Sumbar seperti menyambut keluarga sendiri. Selain itu gerbang ini juga menghadirkan suatu ruang sebagai tempat bernaung, peristirahatan atau rest area, titik kumpul dan nanti akan mendapatkan benefit untuk berkembangnya daerah sekitar kawasan," tulisnya.

Tim arsitek ini mendefinisikan gerbang batas Sumbar sebagai tempat keluar masuknya ke dalam suatu kawasan, perbatasan masuk provinsi dan menyambut tamu atau keluarga.

Penyambutan tamu dalam konsep desain Manyambuik Dunsanak adalah tari pasambahan. Tamu yang datang di Sumbar biasanya disambut dengan tari pasambahan. Tarian ini sebagai ucapan selama datang dan ungkapan ras hormat kepada tamu kehormatan yang baru tiba. Setiap penari biasanya menggunakan penutup kepala yang disebut tingkuluak.

Tingkuluak merupakan penutup kepala perempuan dalam budaya masyarakat Minangkabau yang menyerupai atap gonjong pada Rumah Gadang. Penutup kepala ini terbuat dari kain yang dibentuk menjadi selendang panjang yang kemudian dikreasikan beragam bentuk sesuai dengan pengguna dan fungsi dalam tradisi adat Minangkabau.

"Bentuk tingkuluak ditransformasikan menjadi sebuah desain gerbang batas Provinsi Sumbar," ujar salah seorang tim arsitek Muhammad Zaky Rizal yang berasal dari Kabupaten Tanah Datar.

Adapun bentuk transformasinya adalah:

Langgam.id- Konsep desain Menyambuik Dunsanak

Transformasi desain Manyambuik Dunsanak yang menjadi pemenang sayembara desian gerbang batas Sumbar. (IST)

Pertama, terdapat dua massa yang memberikan kenyamanan untuk pengendara melintasi gerbang;

Kedua, menambahkan area kolam seperti rumah gadang untuk memberikan passive cooling sehingga fresh;

Ketiga, memberikan perubahan bentuk diagonal yang memiliki arti menyambut pengendara;

Keempat, menarik vertikalsisi gerbang untuk memunculkan bentuk panggung pada massa gerbang menciptakan ruang yang baru;

Kelima, memberikan elemen lanskap yang menjadikan elemen penyatu dalam site yang mempunyai konsep alam pada massa ini;

Keenam, membuat penyangga massa berupa tarian pasambahan untuk menyambut pengendara yang melewati gerbang;

Ketujuh, elemen lanskap memiliki kemiringan yang dijangkau oleh disabilitas menggambarkan perbukitan di Sumbar;

Kedelapan, membentuk massa yang dinamis dan terbuka memberikan kesan terbuka dan
menyambut para pengendara yang lewat;

Kesembilan, menambahkan secondary skin pada massa bangunan menempatkan seperti selendang dengan motif batik Sumatra;

Kesepuluh, memberikan lanskap bata yang berundak untuk memperkuat kemegahan dan keharmonisan dari gerbang tersebut. (A)

Baca Juga

Langgam.id-sayembara desain gerbang batas
"Manyambuik Dunsanak" Juara 1 Sayembara Desain Gerbang Batas Sumbar
Sebanyak enam pelanggar peraturan daerah (Perda) di Kota Padang menjalani sidang tindak pidana ringan (tipiring) di Pengadilan Negeri (PN)
Enam Pelanggar Perda Jalani Sidang Tipiring di PN Padang
Bupati Tanah Datar Eka Putra mengungkap adanya dampak kerusakan di wilayahnya akibat gempa bermagnitudo 4,8 yang berpusat di Padang Panjang
Bupati Tanah Datar: 1 Rumah dan 1 Warung Rusak Ringan Dampak Gempa M 4,8
Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir melepas keberangkatan 423 jemaah calon haji (JCH) kelompok terbang (kloter) I di Masjid Agung Nurul Iman,
Lepas 423 JCH Kloter I, Maigus Titip Doa Agar Dapat Sukseskan Progul Kota Padang
Tiga kali gempa beruntun terjadi di Sumatra Barat pada Jumat (2/5/2025). Dua kali mengguncang Padang Panjang dan satu kali terjadi
Gempa M 4,8 Guncang Padang Panjang, BMKG: Akibat Adanya Aktifitas Sesar Sianok
Hardiknas, Wawako Padang: Kita Komit Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Hardiknas, Wawako Padang: Kita Komit Tingkatkan Kualitas Pendidikan