Oleh: Ns. Arif Rohman Mansur, S.Kep., M.Kep
Di era digital ini, banyak orang tua merasa terpaksa mengintegrasikan teknologi dalam kehidupan anak-anak mereka sejak dini, khawatir anak mereka akan tertinggal dalam perkembangan teknologi. Namun, para pemimpin dan pakar teknologi yang berpengaruh di Silicon Valley dan industri teknologi global memiliki pandangan yang berbeda dan sering kali memilih untuk membatasi penggunaan teknologi di kalangan anak-anak mereka. Dengan melihat ke dalam kehidupan pribadi mereka, kita mendapatkan wawasan tentang pendekatan yang kontras antara kehidupan profesional dan pilihan pengasuhan mereka.
Kebijakan Waktu Layar dari Para Pemimpin Industri Teknologi
Para pemimpin industri seperti Bill Gates, Steve Jobs, dan Sundar Pichai, yang telah menciptakan dan mengelola beberapa perusahaan teknologi terbesar di dunia, ternyata memiliki kebijakan waktu layar yang sangat ketat untuk anak-anak mereka. Mereka cenderung memilih pendidikan dengan sedikit atau tanpa teknologi, seperti sekolah Waldorf, dan menetapkan aturan ketat tentang penggunaan perangkat selama jam-jam tertentu di rumah.
Bill Gates, misalnya, tidak mengizinkan anak-anaknya memiliki ponsel hingga mereka berumur 14 tahun dan membatasi waktu penggunaan teknologi bahkan setelah itu. Sementara itu, Steve Jobs, yang teknologinya memengaruhi hampir setiap aspek kehidupan modern, secara mengejutkan membatasi penggunaan teknologi di rumahnya sendiri, memastikan bahwa makan malam keluarga bebas dari gangguan digital.
Sundar Pichai, CEO Google, juga mengambil langkah-langkah untuk membatasi akses ke televisi dan memonitor waktu layar anak-anaknya, menciptakan apa yang ia sebut 'energi aktivasi' yang dibutuhkan untuk menyalakan TV.
Alasan di Balik Pembatasan Waktu Layar
Para eksekutif ini, yang bekerja di garis depan inovasi digital, tampaknya memahami dampak yang bisa ditimbulkan oleh teknologi pada perkembangan otak dan kesehatan emosional. Mereka mengakui bahwa, sementara teknologi memiliki banyak manfaat, penggunaan berlebihan dapat merusak, terutama pada anak-anak yang sedang berkembang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan pedoman bahwa anak-anak di bawah lima tahun tidak seharusnya menghabiskan lebih dari satu jam per hari di depan layar. Hal ini menegaskan lebih lanjut alasan mengapa bahkan para pakar teknologi menetapkan batasan ketat pada waktu layar.
Implikasi untuk Orang Tua di Luar Industri Teknologi
Kebijakan yang diterapkan oleh tokoh-tokoh ini menawarkan pelajaran penting bagi orang tua di mana saja. Hal ini menunjukkan pentingnya mengatur waktu layar (Screen time) dan memastikan bahwa anak-anak mendapatkan interaksi yang cukup tanpa teknologi, baik itu melalui permainan tradisional atau pembelajaran di dunia nyata.
Pengasuhan di era digital tidak hanya tentang memasukkan teknologi ke dalam kehidupan anak-anak, tetapi lebih tentang mengatur dan memoderasi penggunaan teknologi untuk memastikan bahwa anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan cara yang seimbang.
Kesimpulan
Pilihan pakar teknologi untuk membatasi akses teknologi anak-anak mereka menggarisbawahi pentingnya mengontrol penggunaan teknologi di kalangan anak muda. Membatasi waktu layar bukanlah tentang menahan anak dari teknologi, melainkan memastikan bahwa mereka tidak kehilangan aspek penting lain dari tahap perkembangannya.
Sebagai orang tua di era digital, penting untuk mengambil pendekatan yang seimbang, menggabungkan manfaat teknologi dengan kebutuhan akan interaksi manusia dan aktivitas fisik.
Dosen Prodi S-1 Keperawatan, Universitas Andalas